"Hei Gee, bicaralah. Aku ingin tahu mengenai Laurel," bujuk Azura.Gee menoleh dan menatap Azura. "Segitu ingin tahunya kah?"Azura menganggukkan kepalanya dengan cepat."Yah, kau gagal. Kau tidak akan aku ceritakan. Kau terlalu agresif, bukan tipe Guru," ujar Gee."Heh? Siapa juga yang naksir si pria berkepribadian dua itu." Sahut Azura sambil berdekap tangan."Terserah kau saja." Ucap Gee seraya menyeka darah di daun telinganya."Telingamu berdarah, apa tidak menimbulkan infeksi kalau tidak diobati?" tanya Azura."Tidak, aku sudah biasa," jawab Gee."Benarkah? Tapi apa kau bisa mendengar jelas pertanyaanku?""Tentu saja. Telingaku hanya terluka, bukan tuli," sahur Gee dengan ekspresi kesal."Yah…, aku khawatir saja. Lagipula, darahnya cukup banyak."Gee hanya menggelengkan kepala dengan sangat pelan.Duar!Ledakan besar terdengar di sisi selatan Azura dan Gee berada."Gee, gawat," lirih Azura."Apa si-." Gee seketika tercengang."Aku khawatir terjadi sesuatu di sana," kata Azura."H
Terakhir Diperbarui : 2023-11-05 Baca selengkapnya