Semua Bab Penyihir Terhebat di Dunia Lain: Bab 61 - Bab 70

76 Bab

Bab 61. Pedang Pemula

Azura terdiam sambil menatap Laurel dengan dalam."Sudah, tidak perlu dipikirkan soal perkataanku." Tutur Laurel sambil menepuk-nepuk pundak Azura.'Jangan menilai dari penampilan? Apa aku memang senaif itu?' tanya Azura di dalam hati."Hoam, aku mengantuk sekali, tapi aku harus membereskan mayat iblis itu," ujar Laurel."Laurel!" panggil Azura.Laurel pun menoleh ke arah Azura."Ya?""Tolong ajarkan aku teknik bertarungmu! Aku mohon!" Ucap Azura seraya membungkukkan tubuhnya sebagai isyarat permohonan."O-oh, kau ini unik juga ya," sahut Laurel."Heh?" Azura lantas bingung dengan respon Laurel."Angkat kepalamu!" seru Laurel.Azura kembali menegakkan tubuhnya sesuai perintah Laurel."Jujur saja, aku kurang suka melihat permohonan seperti yang kau lakukan tadi," ucap Laurel."Oh ya?!"Laurel menganggukkan kepalanya.'Duh gawat. Bukannya membuat Laurel luluh tapi malah membuat Laurel tidak nyaman,' keluh Azura di dalam hati."Ka-kalau begitu maafkan aku per-.""Maaf untuk permohonan ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-22
Baca selengkapnya

Bab 62. Manekin Prajurit

Wush! Wush! Wush!"La-la-aurelll, manekin mu itu lohhh. Aaaa, tu-tunggu!" Teriak Azura sambil terus menghindari manekin prajurit milik Laurel.Wush! Wush!"Ah gila! dia cepat sekali," keluh Azura."Dia akan terus mengejarmu. Lalu mau sampai kapan kau menghindar begitu, Azura?" Tanya Laurel seraya berduduk santai dan menikmati secangkir kopi.Wush! Switch! Wush!"Laurel, aku sungguh tidak bisa menghindarinya. Menghindar saja tidak bisa, bagaimana melawannya?" "Ya kau sendiri tidak mencoba melawannya. Belum melawan kok sudah bilang tidak bisa," gerutu Laurel."Ba-bagaimana aku melawannya hah?! Dia terus saja membabi buta memburuku!" sahut Azura."Ya ya ya, kau coba saja terus. Yuk pasti bisa. Slurp!" Ucap Laurel seraya menyeruput secangkir kopi.Wush! Wush!"Hah hah." Napas Azura mulai tersengal karena ia terus saja berlari dan menghindari manekin itu.'Baik! Aku harus coba!'Slert! "Hyaaaaa!" Switch! Switch! Wush!Azura yang mulai lelah berlari tanpa ujung, akhirnya menghentikan lang
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-27
Baca selengkapnya

Bab 63. Teknik Dasar Berpedang

"Loutuz dancer, sejenis mantra sihir untuk mempertajam serangan," jawab Laurel."Oh begitukah," lirih Azura."Yup! Jadi sekarang…." Kata Laurel sambil mendekatkan wajahnya kepada Azura.Glek!Azura seketika tertegun.'A-ap-pa yang akan dia lakukan?' tanya Azura di dalam hatinya."Kau harus berlatih dua jurus dasar pedang dulu." Sambung Laurel seraya berjalan menjauh dari Azura."Hah." Azura menghela napas lega."Kau kenapa?" bingung Azura.Azura dengan cepat menggerakkan kedua tangannya. "Tidak, tidak. Bukan apa-apa, he he.""Oh baiklah, kalau begitu kau berlatihlah!" seru Laurel."Berlatih?" lirih Azura."Ya iya lah! Kau memang harus berlatih, kan?" tanya Laurel kembali."Benar juga ya," gumam Azura."Ya sudah sana! Aku mau menyimpan manekin ini dulu." Kata Laurel sambil berjalan pergi."Tu-tunggu!" seru Azura.Laurel menghentikan langkah kakinya, lalu ia menoleh dan menatap Azura. "Ya, ada apa?""A-anu…, bagaimana caranya aku berlatih? Aku tidak mengerti," tutur Azura.Laurel menepu
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-28
Baca selengkapnya

Bab 64. Kekuatan Laurel

Switch. Switch. Swi-switch."Nah gitu! Ayok semangat Azura!" teriak Laurel dengan penuh antusias."Hah hah." 'Aku, aku harus bisa!' tekad Azura di dalam hati."Hyaaaa!"Switch Wush Switch. Swi-switch. Wush.Azura mulai tenang saat menggerakan pedangnya. Kini, ia mulai mencoba beberapa gerakan pendukung.Prok! Prok!"Nice Azura!" Ujar Laurel sambil bertepuk tangan bahagia."Elemenzeus sun light run!" gumam Azura.Wush. Switch. Switch.Azura mulai mengucapkan satu mantra yang membuatnya berlari cepat. Akan tetapi, disela pelariannya, ia memutar pedang dengan lincah dan cukup tegap."Elemenzeus white light ball!" Whoosh. Switch. Switch.Azura memutar pedang itu, lalu ia memukul sihir bola cahaya putih menggunakan pedang.Duar!Ledakan pun tidak terelakan."Hah hah." Azura berusaha mengatur napasnya sambil tersenyum lebar.Plak!Tanpa basa-basi, Laurel memukul kepala Azura."Sakit! Kau ini apa-apaan sih?!" Azura yang merasa tidak bersalah, langsung mengomel dan melototi Laurel."Kau ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-10-29
Baca selengkapnya

Bab 65. Tamu Iblis

Prak!Azura menggebrak meja dengan penuh perasaan kesal.“Kau sungguh menyebalkan!” Umpat Azura sembari menggenggam sepasang sumpit dengan mata yang terus melototi Laurel.“Aku memang tidak mengatakan baik hati, bukan?” Sahut Laurel yang terus asik mengunyah salad di atas meja kecil.“Cih.” Azura berdesis dan membuang pandangannya.“Sudah, jangan marah-marah terus. Makanlah! Masakan dayang-dayangku enak loh.” Ucap Laurel sambil meletakkan secubit salad di atas piring Azura.Azura melirik dengan sinis. ‘Dasar pria buaya.’“Tidak usah melirikku seperti itu. Nanti kau bisa jatuh hati loh,” ledek Laurel.“Mana ada.”Laurel tersenyum lebar. “Apa kau tidak tahu, jika banyak perempuan yang tergila-gila denganku?”Azura menatap Laurel dengan tajam. “Aku lebih mempercayai seekor kelinci yang menikah dengan manusia.”“Ha ha ha.” Laurel sontak tertawa terbahak-bahak.‘Ih, aku tidak sedang melawak!’ kesal Azura di dalam hati.“Ekhem. Ekhem.” Laurel berdehem sejenak.Meskipun Azura terus merasa ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-03
Baca selengkapnya

Bab 66. Beberapa Saat Menjauh

Ngiiinggg!Suara berdenging menyeruak dengan sangat kencang."Akhhh!" Seluruh penghuni di rumah itu menutup telinganya dengan penuh kesakitan."Sungguh keterlaluan! Ini tidak bisa dibiarkan!" Decak Azura sambil melangkahkan kakinya perlahan."Nona, hei Nona tunggu!" Gee berusaha menghalau langkah Azura. Akan tetapi, dengingan suara yang menusuk itu membuatnya tak berkutik.'Memangnya iblis yang seperti apa si-.' Perkataan hati Azura seketika terjeda saat ia melihat telapak kaki sebesar pohon beringin."I-itu, i-ib-iblis?" Azura tercengang tidak percaya.Boom! Gubrak!Getaran kembali terhentakan dengan sangat dahsyat.Boom! Gubrak!Iblis yang besar itu berjalan dan menggetarkan seluruh objek di sekitarnya.Dug! Dug!Di saat hentakan itu, Azura terombang-ambing menabrak dinding yang tidak terarah.'Sakit! Akh,' keluh Azura di dalam hati.Whoosh! Duar!Cahaya violet melesat dengan cepat."Kekuatan Laurel kah?" lirih Azura."Nona! Mari berdiri!" Seru Gee sambil mengulurkan tangannya."Ka-
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-04
Baca selengkapnya

Bab 67. Mengusir Tamu

"Hei Gee, bicaralah. Aku ingin tahu mengenai Laurel," bujuk Azura.Gee menoleh dan menatap Azura. "Segitu ingin tahunya kah?"Azura menganggukkan kepalanya dengan cepat."Yah, kau gagal. Kau tidak akan aku ceritakan. Kau terlalu agresif, bukan tipe Guru," ujar Gee."Heh? Siapa juga yang naksir si pria berkepribadian dua itu." Sahut Azura sambil berdekap tangan."Terserah kau saja." Ucap Gee seraya menyeka darah di daun telinganya."Telingamu berdarah, apa tidak menimbulkan infeksi kalau tidak diobati?" tanya Azura."Tidak, aku sudah biasa," jawab Gee."Benarkah? Tapi apa kau bisa mendengar jelas pertanyaanku?""Tentu saja. Telingaku hanya terluka, bukan tuli," sahur Gee dengan ekspresi kesal."Yah…, aku khawatir saja. Lagipula, darahnya cukup banyak."Gee hanya menggelengkan kepala dengan sangat pelan.Duar!Ledakan besar terdengar di sisi selatan Azura dan Gee berada."Gee, gawat," lirih Azura."Apa si-." Gee seketika tercengang."Aku khawatir terjadi sesuatu di sana," kata Azura."H
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-05
Baca selengkapnya

Bab 68. Pelayan Raja Iblis

“Hya! Hya!”Syut! Switch!“Hah hah.”Azura dengan penuh tekad berlatih seorang diri di bawah sinar rembulan.‘Aku, harus lebih kuat!’ tegas Azura di dalam hati.“Hya!”Whoosh! Duar!Brak.Azura terduduk lelah. “Sial, seharusnya aku bisa menahan diri sedikit lagi. Jika begini, aku bisa membangunkan banyak orang.”Brum! Brum!Sesekali Azura merasakan sebuah getaran misterius di dekatnya.“Getar?” Dengan rasa waspada, Azura memperhatikan sekelilingnya.‘Di saat seperti ini, adalah cara yang tepat untukku menciptakan sihir baru,’ kata Azura di dalam hati.Azura langsung menundukkan kepalanya, lalu ia berkonsentrasi dengan keras.“Wahai Dewa pemelihara alam semesta, aku..., Azura Amalthea, meminjam sedikit kekuatanmu. Elemenzeus light eyes detected!”Mata Azura seketika di kelilingi oleh cahaya violet.‘Aku berhasil! Aku bisa, aku bisa merasakannya!’ senang Azura di dalam hati.Azura pun tersenyum puas. Kini, dengan kekuatan sihir yang ia ciptakan, ia mampu melihat objek halus yang tidak t
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-10
Baca selengkapnya

Bab 69. Pertarungan Pertama

"Hem benar! Kau benar Camaro!" Ucap Azura sambil menganggukkan kepala penuh tekad."Kalau begitu ayok Azura!" teriak Camaro."Hyaaaa!"Azura dan Camaro berlari menerjang kobaran api.'Saat ini, aku harus bisa!' kata Azura di dalam hati."Azura, ambil posisi barat!" seru Camaro."Hm, oke!" Sahut Azura sambil menganggukkan kepalanya dan berlari ke arah barat sesuai dengan instruksi Camaro."Uhuk! Uhuk!" Asap yang menggumpal begitu pekat mengganggu pernapasan dan penglihatan Azura.'Aku harus menggunakan sihir perlindungan,' kata Azura di dalam hati."Elemenzeus light eyes protected!" gumam Azura.Melalui sihir perlindungan yang Azura aktifkan, ia mampu melihat lebih jelas semua objek di antara asap tebal."Azura, mari serang bersamaan!" seru Camaro."Hm, baik!" Kata Azura sambil menganggukkan kepalanya."Wahai Dewa penyelamat alam semesta, berikanlah kami sedikit kekuatan. Elemenzeus white light ball!" Teriak Azura dan Camaro secara serempak.Syuuuu!Bola cahaya putih melesat dengan ce
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-11
Baca selengkapnya

Bab 70. Segelas Teh Hijau

"Nih!" Kata Laurel sambil menyodorkan segelas teh hijau kepada Azura."Kau sehat?" tanya Azura."Tentu saja, mengapa kau bertanya seperti itu?" Tanya balik Laurel sambil duduk di sebelah kanan Azura.Azura pun menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak biasanya saja kau baik.""Cih, sebegitu buruknya aku di pikiranmu?" sahut Laurel."Ha ha ha, tidak buruk selalu sih.""Ya sudah, nih ambil!" Seru Laurel seraya menggoyang-goyangkan segelas teh hijau."Hm, baiklah. Terima kasih." Kata Azura sembari menerima segelas teh hijau dari Laurel."Aku kagum dengan perkembanganmu," ujar Laurel."Heleh, jangan memujiku sebaik itu." Sahut Azura sambil mengendus aroma teh hijau.Laurel menggelengkan kepalanya. "Aku tidak sedang memujimu. Aku bicara apa adanya.""Oh begitukah?" lirih Azura."Aku rasa perkembangan yang sekarang telah cukup, jadi apakah kau akan balik ke Ibu Kota?" tanya Laurel.Azura menoleh dan menatap Laurel selama beberapa detik, kemudian ia memalingkan pandangannya."Kau mengusir
last updateTerakhir Diperbarui : 2023-11-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status