Home / CEO / Istri Kedua Om Tampan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri Kedua Om Tampan : Chapter 81 - Chapter 90

96 Chapters

Bos Diktator

"Kamu minta dicium, Anna?"Itu bukan sebuah pertanyaan atau ucapan meminta persetujuan yang dilontarkan Samuel pada Annabelle. Karena di detik berikutnya, pria itu menundukkan dan menempelkan bibirnya pada bibir Annabelle.Awalnya, Samuel hanya ingin mengecup singkat bibir Annabelle. Namun, dia merasakan bibir Annabelle yang selembut dan semanis madu, otomatis lidah Samuel bergerak mengetuk-ngetuk bibir Annabelle, meminta wanita itu memberikan akses agar dia bisa menjelajahi bibir Annabelle lebih banyak lagi.Namun, yang terjadi bukan ciuman panjang yang didapatkan Samuel dari sang istri. Annabelle yang sejak tadi bersiap memakai pashmina, di tangannya sudah tersedia peniti kecil yang siap disematkan pada pashminanya.Ketika mendapati Samuel yang tiba-tiba mencium sambil memeluk pinggangnya dengan kencang, tentu saja Annabelle terkejut bukan main. Dia tak tahu di mana harus meletakkan kedua tangannya, terutama ketika Samuel tiba-tiba mendesak hingga punggung Annabelle membentur dindin
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Konseling Part 1

"Selain perasaan ngeri, paranoid, perubahan pola makan, gangguan tidur secara drastis, khawatir secara berlebih, sakit kepala, banyaknya pikiran menakutkan yang datang, mual, serta demam yang Ibu sebutkan barusan, apa ada gejala tambahan lain?""Kadang saya ngerasa sulit konsentrasi," Annabelle menambahkan dengan terus terang. "Terus kalau udah kalut, detak jantung saya kayak lebih cepet, ntarnya tiba-tiba punggung sama tangan keluar keringet dingin."Dokter lelaki tua itu mengangguk-angguk sambil menggoreskan pena di atas kertas, menuliskan serangkaian lain gejala yang diawali Annabelle. Sambil memperbaiki kacamata baca yang bertengger di hidungnya, dokter tersebut meraih dokumen hasil pemeriksaan laboratorium milik Annabelle. Lalu menekuni setiap informasi dan angka-angka yang tertera pada list."Ini hasil tes dua minggu lalu, ya?" Dokter itu mengintip Annabelle sekilas dari atas bingkai kacamata untuk melihat anggukan sang pasien."Ya, kurang lebih." Annabelle memberitahu, mengikut
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Konseling Part 2

"Dia istrimu, Pak Samuel?""Ya." Samuel tersenyum sambil merangkul bahu Annabelle. "Istri saya.""Bagus." Sang dokter tersenyum puas, seolah akan lebih leluasa memberikan kiat-kiat yang akan dia jelaskan pada pasangan suami istri di hadapannya.Sang dokter memindai dan memastikan kondisi Annabelle sedikit lebih tenang, lalu bergumam, "Jawaban yang ingin saya berikan atas pertanyaan istri Pak Samuel, mungkin juga berlaku untuk kalian berdua. Tak peduli Anda memiliki pengalaman berumah tangga selama sepuluh tahun bersama istri Anda sebelumnya, tapi kalian berdua saat ini adalah pasangan orang tua baru. Memang, seberapa lama dan seberapa banyak pengalaman dalam berumah tangga tak bisa menjadi tolok ukur untuk bisa legowo dalam merawat anak-anak kita …."Dokter lelaki tua itu mencondongkan tubuh dan melepas kacamata, lalu menyimpan di atas meja. Merasa butuh lebih rileks saat bercakap-cakap dengan pasangan di hadapannya."Begini, jawaban saya," lanjut sang dokter dengan langgam santai, be
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Kehilangan Dua Istri

"Jadi, kamu juga pasien dokter Cheppy?" tanya Annabelle ketika mereka baru saja masuk mobil. "Pantesan kalian kaya udah sering banget ketemu.""Ya, beberapa bulan belakangan. Makannya aku langsung maksa kamu supaya konsultasi ke dia.""Oh, pantesan aja kamu juga suruh aku bawa hasil tes Medical—"Ucapan Annabelle terputus dan dia menahan napas ketika Samuel tiba-tiba mencondongkan tubuh untuk memakaikan sabuk pengaman, kemudian pria itu kembali duduk tegak di balik setir dan mulai menyalakan mobil."Jangan gugup gitu, Anna," goda Samuel sambil tersenyum kecil sambil fokus ke spion saat memundurkan mobil keluar dari parkiran. "Sama suami sendiri udah kaya sama siapa aja.""Bukan gugup," gerutu Annabelle. "Tapi kaget, kirain kamu mau ngapain.""Emang kamu mau diapain?" Lagi-lagi Samuel terkekeh-kekeh ketika memanuver persneling dan mobil melesat pergi dari rumah sakit. "Mau dipeluk? Dicium? Disayang-sayang? Atau dikelon—""Ngomong apaan sih? Orang baru aja ngelahirin udah bahas-bahas ka
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Dikhianati

Samuel melambatkan laju mobil ketika traffic light berubah merah di satu persimpangan jalan pusat kota, sementara Annabelle masih saja mendesak penjelasan tentang mengapa Samuel harus berkonsultasi pada dokter kejiwaan."Anna ...," kata Samuel dengan ragu. "Kamu janji dulu jangan mikir aku cowok kasar yang suka nganiaya cewek?"Annabelle memberengut heran. Sejauh ini, selama dia mengenal Samuel, selain pria itu selalu menciumnya dengan brutal saat sedang kesal, selebihnya Annabelle tak bisa mendeskripsikan bagaimana Samuel bersikap sampai bisa kasar pada wanita."Memangnya kenapa sih?""Aku takut kamunya nanti mikir aku bakal nganiaya kamu, terus nyangka kalau aku ringan tangan ... mm, tapi sumpah, Anna ... selama sepuluh tahun rumah tangga sama dia, sebelumnya aku nggak—""Coba kamu jelasin dulu dari awal sampe akhir, biar aku ngerti apa sih sebenarnya maksud kamu," tukas Annabelle yang tak sabar ingin mendengar apa pun yang akan dijelaskan Samuel.Walau bagaimana pun, tak ada satu p
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Menguak Tabir Perselingkuhan

Semakin Yunita berusaha merebut ponselnya dari Samuel, pria itu jelas semakin penasaran. Kemudian Samuel tersadar bahwa itu bukanlah ponsel baru yang dibelikan Samuel beberapa minggu lalu, itu ponsel lama Yunita yang katanya rusak.Satu kebohongan kecil Yunita yang disadari Samuel, dan jelas pasti ada kebohongan lain yang wanita itu sembunyikan."Minggir, jal*ng!"Samuel mendorong Yunita lagi ketika wanita itu merangkak dan menarik kaki Samuel, berusaha bangkit sebelum pria itu menelisik lebih jauh apa yang tersimpan dalam ponsel tersebut.Yunita berhasil berdiri dengan susah payah sambil memohon, "Pa, jangan dibuka. Itu bukan punya Mama—""Diem!" bentak Samuel dengan gigi bergemeretak, kemudian beranjak menjauh dan memeriksa ponsel tersebut.Dia berdiri di dekat ambang pintu dengan napas luar biasa memburu serta mata memerah. Ketika Samuel mencoba menggulirkan ibu jari pada keyboard, tiga jemari Samuel merasakan sesuatu mengganjal di balik ponsel.Lalu, kemudian dia membalik ponsel d
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Untung Sayang!

Jika saja bukan karena melihat Alfian menggigil dan menangis ketakutan di pelukan salah satu tetangganya, Samuel tak tahu sampai kapan dirinya dikendalikan emosi.Bukan hal mudah bagi Samuel untuk dapat tersadar dalam waktu singkat, hingga tak bisa memikirkan kemungkinan dia akan mendekam di balik jeruji jika saja nyawa Yunita melayang.Samuel memeluk Alfian, menciumi anak lelakinya dengan penuh rasa sesal, sekaligus mencari ketenangan dari Alfian yang gemetar ketakutan, sementara bibir kecilnya terus menggumamkan, "Papa kenapa mukulin Mama? Mama nggak akan meninggal kayak mamanya temen Alfian kan?"Samuel tak bisa menjawab, bibirnya terkunci rapat— menyadari dirinya begitu egois hingga tak memikirkan konsekuensi yang akan terjadi pada Alfian jika dia benar-benar tak sadar melenyapkan istrinya.Memang, Alfian bukan buah hatinya bersama Yunita, satu hal yang mungkin patut Samuel syukuri kenapa hingga detik ini istrinya tak kunjung memberikan dia keturunan.Namun, tetap saja Samuel sada
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Skandal Kebusukan Yunita

Malam itu, seusai menjatuhkan talak tiga pada Yunita, Samuel langsung pergi tanpa membawa Alfian. Awalnya, Samuel berpikir dia bisa melepaskan Alfian begitu saja.Akan tetapi, kehilangan Alfian ternyata jauh lebih menyakitkan dari pada kehilangan Annabelle dan pengkhianatan yang dilakukan Yunita.Ketika malam semakin larut dan semakin banyak Samuel meneguk Marteel, dia mendapati dirinya semakin hancur dalam kesendirian dan rasa sakit.Dalam kondisinya yang berada di bawah pengaruh alkohol, benak Samuel dipenuhi oleh bayang-bayang Annabelle yang begitu terluka ketika dia menceraikannya tadi sore.Samuel tertawa getir saat berkelebat pemikiran bahwa karma tersadis yang dia lakukan pada Annabelle dibayar kontan sebelum dua puluh empat jam. Samuel tak bisa menebak seberapa terlukanya Annabelle, tetapi dia sadar, rasa sakit yang dia dapatkan saat ini mungkin tak sebanding dengan luka yang dirasakan Annabelle.Meski demikian, Samuel hanya berharap wanita itu belum benar-benar jatuh cinta p
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Menjenguk Kavling

"Jadi itu alesannya kenapa kamu juga konsultasi ke dokter Cheppy?" Annabelle tak tahu sejak kapan air matanya bercucuran saat lagi-lagi mengetahui fakta yang dialami Samuel selama ini.Ketika Samuel hanya mengangguk dan mengembuskan napas berat, Annabelle kembali menambahkan dengan pedih, "Kenapa Om nggak datang sejak awal dan ngasih tau aku, kenapa kamu nggak bilang kalau kamu butuh aku?"Air wajah Samuel masam dan serba salah ketika sejak tadi tak bisa menghentikan tangis Annabelle. "Akunya malu, Anna. Aku sadar udah nyakitin kamu, aku takut kamu nggak maafin aku," kata Samuel pahit. "Lagian, aku bener-bener takut, takut aku bawa penyakit yang ujung-ujungnya bakal nular ke kamu. Aku nggak mau kamu sampe kenapa-kenapa gara-gara aku.""Nyampe nahan diri nggak mau nemuin aku, padahal kamu kangen pengen ketemu aku? Gitu?" Annabelle terisak-isak menahan sesak. "Padahal, setelah aku tau kalau aku hamil, tiap hari aku nungguin kamu. Tiap hari aku berdoa supaya Tuhan buka hati kamu biar sek
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more

Usil

"Bisa nggak sih beli susunya di minimarket pertigaan villa aja? Kanapa harus ke mall cuma mau beli susu doang?""Nggak ada salahnya mampir sekalian lewat 'kan?" Samuel menggandeng tangan Annabelle ketika berjalan memasuki gedung pusat perbelanjaan."Emang susunya Samantha beneran udah mau abis?" Annabelle berusaha mengingat-ingat sebelum akhirnya kembali berkata, "Perasaan aku liat masih ada dua kaleng yang belum dibuka. Minggu lalu kan kamu belinya tiga, masa seminggu udah abis semua sih?"Samuel tak menjawab, hanya mengulum senyum nakal sambil melirik Annabelle ketika mereka berjalan ke ekskalator.Annabelle mendongak dan menyadari bahwa susu Samantha yang katanya habis hanya alasan Samuel agar dia mau diajak mampir ke mall. Jadi, tak heran jika sekarang Annabelle mendengkus jengkel dan mengempas tangan Samuel yang menggandengnya."Dasar pria licik," gerutu Annabelle ketika mereka tiba di lantai dua. "Udah pulang aja sekarang. Ini udah sore, kasian Samantha.""Pulang sekarang atau
last updateLast Updated : 2023-08-17
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status