All Chapters of Sistem Sakti Pendekar Menara Nirwana: Chapter 51 - Chapter 60

271 Chapters

Bab 51: Hilangnya Dua Wisatawan Wanita

Dalam hatinya, Luo Yan terkagum-kagum ketika ia bisa melihat pengerahan energi yang berasal dari serangan jarak jauh Zhu Lian. Itu adalah Teknik Tendangan Tornado Maut.Wuuushhh …!Angin puting beliung yang keluar dari tendangan yang dibuat Zhu Lian menerpa dua monster yang hendak menyerangnya.Sontak makhluk-makhluk itu terlempar ke udara. Mereka berputar tiga kali. Semakin terbawa naik oleh pusaran angin yang keluar dari kaki Zhu Lian tersebut, semakin mereka terlempar jauh.Sebelum lawan-lawannya terempas ke tanah, Zhu Lian kembali menggunakan Busur Cahaya Pelangi pemberian Bai Lu.“Di sini bukan tempat untuk kalian. Matilah kamu semua,” geram Zhu Lian sembari melompat dan menarik tali busur panahnya.Di belakang dia, Luo Yan tidak tinggal diam. Sang dokter menggerak-gerakkan tangan merapal kekutannya. Ia melakukan loncatan menyusul Zhu Lian. Lalu, menempelkan kedua telapak tangannya, pada punggung pria yang ada di depannya itu.Pendaran Cahaya seperti asap tipis berwarna hijau kel
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Bab 52: Penyekapan Oleh Monster

Bangau Jambon berkata dengan melebarkan mata. Gawai canggih yang tertinggal di sana menandakan, pemiliknya pergi dari situ dengan terburu-buru. Bahkan mungkin, meninggalkan tempat itu dengan cara dipaksa.Temuan Camar Putih membuat para pendekar yang menjadi pemandu wisata itu mulai berkoordinasi. Mereka juga segera menghubungi Zhu Lian dan Luo Yan.“Baiklah. Aku dan Luo Yan akan mencoba bergerak sedikit ke utara. Siapa tahu, kami mendapati sesuatu,” balas Zhu Lian yang dihubungi Bangau Jambon.Tim pencarian segera dibentuk. Mereka membagi tugas seraya berunding. Kira-kria saja, apa yang terjadi dengan kedua wisatawan wanita mereka.“Aneh sekali, bukan? Tidak ada makhluk di Lapis 1 dari lantai 2 yang suka menculik,” Li Yu mengemukakan pendapatnya.“Apakah ini berarti …” Ma Chun Wai bermaksud menerka, tetapi Camar Putih sudah menyerobot.“Makhluk kelabu asing tersebut ada di sini?!”Supaya tidak terkesan menutup-nutupi, Kobra Merah menyampaikan yang sesungguhnya pada para pelancong yan
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Bab 53: Ledakan Meteor Guntur

Kepala Ling Sia menengadah. Ia tersedu-sedu. Harus ia akui, dirinya dan Manyu membandel. Merasa memiliki kekautan spiritual tingkat Born -padahal masih lemah- keduanya memisahkan diri dari rombongan mereka.Sekarang, Ling Sia hanya bisa berserah. Usianya baru 27 tahun, setahun lebih muda dari Manyu. Mereka belum menikah. Tetapi dia akan digagahi secara paksa oleh makhluk yang memiliki wujud mengerikan.“Hm-nnn …! Hm-nnn …!” Ling Sia terisak. Dia memejamkan mata, tidak ingin melihat apa yang akan terjadi dengan dirinya. Ia bagai bisa merasakan. Organ janggal makhluk tersebut sepertinya semakin mendakat pada bagian penting tubuhnya.Ssshhhiuuuww …!Ssshhhiuuuww …!Cras!Cras!Tubuh Ling Sia terjatuh ke tanah. Menyadari telah terjadi sesuatu di sekelilingnya, dia membuka mata lambat-lambat. Pandangannya yang kabur karena tergenang air dapat melihat. Ada sosok pria yang melayang di udara.Lelaki muda tersebut menggenggam sebuah busur panah yang berkilau bak pelangi, karena terkena terpaan
last updateLast Updated : 2023-06-15
Read more

Bab 54: Demi Kekelaman Yang Berkuasa

Salah satu dari sekian orang yang mengenakan baju kelabu dan mengenakan kacamata bertanya. Kawan-kawannya yang menggunakan pakaian berwarna serupa silih bertatapan. Seorang di antara mereka yang berbadan besar menjawab.“Dia masih muda, Konselor. Lagi pula, mana ada freelance yang terkenal saat ini? Para Ronin kenamaan angkatan Lin Jiang saja semuanya sudah bergabung dengan sekte. Kobra Merah akan menjadi Ular Derik Hitam. Lucu bukan? Kobra di kandang ular derik.”“Kami selalu saja bertemu dengan pemuda itu …”“Dan kekuatan spiritual anak itu mungkin baru mencapai tingkat Elevate. Tetapi, pancarannya seperti berada di awal-awal level Soaring.”Dua pria menanggapi. Yang pertama mengenakan jubah dengan penutup kepala kelabu. Setengah wajahnya juga terhalang oleh kain berwarna serupa. Orang yang kedua hanya menutup sebagian wajah menggunakan syal dengan warna yang sama.Mereka berdua adalah orang yang membuntuti Zhu Lian dan kawan-kawan beberapa waktu lalu. Monster-monster yang memiliki
last updateLast Updated : 2023-06-16
Read more

Bab 55: Bertarung Atau Bermesraan?

Pada saat Zhu Lian mendengar Bai Lu mengajaknya untuk berlatih tarung, ia agak terkesiap. Hari itu, mereka sudah kembali bertemu untuk kembali berlatih.Latih tarung memang diperlukan mereka yang tengah mendalami ilmu bela diri, guna mengetahui. Sejauh apa praktik jurus-jurus mereka.Hal tersebut juga berlaku dalam mengasah ilmu spiritual. Karena dengan cara itu, seorang guru akan dapat mengetahui. Sejauh mana cara muridnya menggunakan kekuatan mereka.“Ba-baiklah, Bai Lu,” Zhu Lian menanggapi dengan agak gugup.“Kenapa sepertinya kau terlihat ragu begitu, Zhu Lian?” tanya Bai Lu dengan mengangkat kedua alis.Bagaimana Zhu Lian tidak ragu. Dalam latih tarung, bisa saja seorang guru terkena hantaman dari muridnya. Begitupun sebaliknya. Malah kakek dari Zhu Lian tidak segan-segan memberi tamparan bahkan menyepak bokong cucunya.Saat itu, Zhu Lian merasa khawatir, dirinya akan mendaratkan serangan pada Bai Lu. Itulah mengapa dia berkata dengan tidak pasti barusan.“Euh …, aku hanya … kha
last updateLast Updated : 2023-06-16
Read more

Bab 56: Tingkah Para Preman Yang Memuakkan

Berbarengan, Zhu Lian dan Bai Lu bekata singkat. Tubuh mereka merapat. Tangan Zhu Lian merangkul pundak Bai Lu yang perawakannya lebih pendek dari pada dia.Sebaliknya, Bai Lu melingkarkan tangan pada pinggang Zhu Lian. Pada saat saling meraih tadi, keduanya juga silih menahan agar mereka tidak terjatuh. Kini, wajah mereka begitu berdekatan.Kemudian, Bai Lu tersenyum lebih dulu. “Sampai di sini dulu sesi latihan kita,” katanya.Sejurus, Zhu Lian terdiam. Rasa-rasanya, dia ingin membalas ucapan Bai Lu itu dengan berkata: ‘Guru, kau cantik sekali’. Tetapi yang kata-kata yang keluar dari bibirnya tentu saja berbeda.“Baiklah. Terima kasih telah membimbingku hari ini,” ucap Zhu Lian dan keduanya saling melepaskan rangkulan.Mereka sempat berbincang mengenai perkembangan cara Zhu Lian menggunakan kekuatan spiritualnya. Kemudian, si tukang bakmi mesti kembali berdagangan. Menggunakan ilmu meringankan tubuh, Zhu Lian beranjak dari padang yang berada di kawasan Mekar Timur itu.“Sebuah latih
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Bab 57: Ketegangan Di Gang Biru III

Begitu Zhu Lian berkata lantang pada Tiger, suasana di Gang Biru III menjadi hening. Suasana tegang tercipta. Lu Dai, anak perempuan Nyonya Ta menggendong putrinya yang sesenggukkan karena kebisingan yang dibuat Tiger.“Ah, si tukang bakmi sahabatku. Mengapa kau memanggilku kencang-kencang seperti itu. Sudah tidak sabar ingin menyetorkan iuran kebersihanmu?” Tiger menyambut sapaan Zhu Lian sembari melangkah mendekat pada sang pedagang.“Hahaha …!” rekan-rekan Tiger yang berjumlah 4 orang tertawa-tawa.Bergeming, Zhu Lian terus menatap sengit ke arah Tiger dan kelompoknya. Ia berkata lagi. “Aku rasa, cukup sampai di sini tingkahmu bersama teman-temanmu itu. Aku sudah muak melihatnya!”Hingga hari itu, tidak ada pedagang di Gang Biru III yang berani menantang Tiger. Karena, dia memang bekerjasama dengan seorang dari dinas tata kota. Untuk, melakukan pungutan liar di kawasan niaga tersebut.Tetapi sekarang, ada seseorang yang dengan berani bersuara. Bahwa, dirinya menentang apa yang dila
last updateLast Updated : 2023-06-17
Read more

Bab 58: Penguasa Baru Gang Biru III

Tantangan dari Zhu Lian membuat Tiger yang telah melihat keempat pengikutnya terkapar terpaku sejenak di tempat ia berdiri.“Kenapa diam saja, Tiger? Ayo, maju sini!” ulang Zhu Lian seraya mengulurkan tangan. Jari-jemarinya bergerak tanda meminta Tiger untuk mendatanginya.Ditantang sedemikian rupa, Tiger diam saja. Melihat nasib teman-temannya, sudah barang tentu dia jadi berpikir berulang kali untuk memenuhi tantangan Zhu Lian tersebut.“Kalau kau diam saja, biar aku yang …”Melihat Tiger tak kunjung melakukan tindakan, Zhu Lian kembali berbicara. Baru saja si preman membuka mulut, terjadi hal yang tidak disangka-sangka oleh Tiger.Set!Mengerahkan ilmu Langkah Bayangan Anginnya yang diakui Luo Yan melebihi pendekar tingkat Elevate pada umumnya, sosok Zhu Lian mengelebat dengan cepat. Tahu-tahu saja, dia sudah tiba di depan Tiger yang terperangah.“… maju!” lanjut Zhu Lian bersuara.Bets!Tangan Zhu Lian menghentak ke depan, melepas sebuah pukulan ke arah wajah musuh. Tiger tidak se
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 59: Modus Untuk Bertualang Bersama Sang Guru

Mendengar apa yang dikatakan oleh pedagang tetangga neneknya, Lu Ping mengangguk-angguk penuh harap.Melihat anak manis itu menangis, Zhu Lian iba pada Lu Ping. Merasa dia bisa menghibur anak semata wayang Lu Dai itu, Zhu Lian memutuskan. Mendapatkan Boneka Kelinci Salju bukanlah perkara rumit baginya.“Nak Zhu Lian, tidak usah kamu mengambil boneka itu untuk cucuku. Biarkan saja dia. Nanti juga Lu Ping akan melupakannya,” sergah Nyonya Ta.Mengerti apa yang dikatakan neneknya, Lu Ping semakin sedih. “Huuu … hu-hu-hu …! Aku ingin bonekaku kembali … hu-hu-hu-hu!”“Lu Ping, jangan begitu. Tidak boleh kamu merajuk seperti itu, apakah kau tega membuat Paman Zhu Lian pergi menantang bahaya demi sebuah boneka?” larang Lu Dai.Kocak juga. Perkataan Lu Dai kemungkinan membuat Lu Ping semakin gundah. Antara menginginkan boneka tersebut, namun perkataan ibundanya juga membuat dirinya merasa tidak tega pada Zhu Lian.“Huwaaa …! Tetapi aku ingin boneka itu, Ibu!” Lu Ping merajuk.Terang saja Zhu
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Bab 60: Seberapa Kuat Zhu Lian Sebenarnya?

Pertanyaan yang keluar dari mulut Zhu Lian tersebut terlintas dalam kepalanya. Lalu, langsung ia perkatakan begitu saja.Ada maksudnya Zhu Lian bertanya seperti itu pada Bai Lu. Apalagi kalau bukan untuk mengetahui. Mungkinkah Bai Lu telah memiliki seorang kekasih atau tidak. Zhu Lian berharap, dia akan mendapat petunjuk. Apakah dirinya memiliki kesempatan untuk bersanding dengan gurunya atau tidak.“Sejauh ini …, aku rasa … keluargaku terutama ayah dan ibuku tidak pernah mengatur dengan siapa aku harus bergaul. Sedangkan masalah berpasangan … jujur saja. Kedua orang tuaku belum pernah membicarakan tentang dengan pria seperti apa aku mesti bersanding.”Jawaban Bai Lu tersebut bagai memberikan kelegaan pada Zhu Lian. Sebab menurut dia, bisa saja dirinya memiliki kesempatan untuk mendekati sang guru.Akan tetapi Zhu Lian tidak berani untuk bertanya lebih lanjut. Apakah Bai Lu telah memiliki kekasih atau belum.“Mengapa kau bertanya seperti barusan?” tanya Bai Lu dengan raut manis penuh
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more
PREV
1
...
45678
...
28
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status