Home / Romansa / Istri Sah, sang Presdir Dingin / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri Sah, sang Presdir Dingin: Chapter 81 - Chapter 90

188 Chapters

Bab 81

Dokter Steve berkata dengan pelan. "Tuan Angkasa, laporan identifikasi sudah keluar, memang dia adalah orang yang sama. DNA antara Nona Helen dan Nina Tasya sama persis."Meskipun sudah lama dia bisa menebak bahwa Tasya adalah istrinya, tetapi pada saat ini, perasaan Angkasa masih tidak dapat terbendung. "Apakah itu tidak salah?""Seratus persen tepat, aku berani menjamin itu." Dokter Steve bekerja di keluarga Winaya selama bertahun-tahun, dan Angkasa tentu saja memercayainya.Setelah menutup telepon, hati Angkasa tidak bisa tenang untuk waktu yang lama. Dia tidak sabar untuk bergegas masuk dan memeluknya dengan erat, dan kemudian bertanya, mengapa?Apa yang terjadi enam tahun yang lalu?Tetapi, ketika kakinya mencapai pintu bangsal, dia melihat Tasya yang sedang kesakitan dari celah pintu. Dia meringkuk, seolah-olah yang sakit itu bukan kakinya, dan keringat dingin menetes dengan deras di dahinya membuat wajahnya yang pucat tampak mengerikan. Tetapi dia tidak mengatakan apapun, dan t
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

Bab 82

Angkasa tidak bisa menebaknya sendiri, tapi keraguan ini ada di dalam hatinya, dan membuatnya merasa sangat tidak nyaman.Setelah menunggunya pergi, Tasya merasa jauh lebih santai. Dia tidak tahu siapa yang meneleponnya dan apa yang di katakan padanya.Tiba-tiba pesan teks dari Dokter Steve masuk. "Aku telah memberi tahu Tuan Angkasa bahwa DNA itu sepenuhnya sama persis. Nona Tasya, kamu tidak akan berbuat sesuatu terhadap Tuan Angkasa, kan?"Tasya tersenyum. 'Tidak berbuat sesuatu terhadap Angkasa?'Dia bisa kembali juga karena Angkasa. Namun dia tidak membalas pesan Dokter Steve, tetapi langsung menghapus pesan itu. Sejak saat itu dia dan Dokter Steve telah beres, dan tidak perlu saling menghubungi lagi. Dan dia juga menghapus nomor ponsel Dokter Steve.Setelah melakukan semua ini, Angkasa pun telah kembali. Dia tidak tahu sejak kapan dia berdiri di pintu, dan dia memandang Tasya dengan diam, seolah sedang menggamatinya, dan sepertinya masih memiliki ekspresi lain.Tasya mendongak d
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

Bab 83

"Tak tahu malu!" Dengus Tasya dengan kesal.Setelah mendapatkan tamparan itu, Angkasa menegang kuat tangan Tasya. "Apakah kamu pikir aku akan diam setelah kamu memukulku? Tasya, kamu tidak punya pilihan lain kecuali kamu sudah tidak ingin anakmu!"Kata-kata Angkasa kejam dan dingin, sama persis dengan enam tahun yang lalu.Hati Tasya langsung meledak karena marah. "Bajingan!"Setelah berpura-pura begitu lama, akhirnya ekor rubahmu keluar?Bahkan jika dia tahu bahwa Zayn adalah putranya, apakah dia masih menolak untuk melepaskan dia dan anaknya?Kemarahan Tasya semakin meningkat, tetapi dia mengertakkan gigi dan berkata. "Bagaimana jika aku tidak setuju?"Angkasa melepaskan tangannya, mundur dua langkah ke belakang sambil tersenyum, dan kemudian menelpon Ethan di depan Tasya."Ethan, pergilah ke taman kanak-kanak dan jemput Zayn, bawa dia ke Kediaman Wijaya dan katakan padanya, David merindukannya. Tidak ada izin dari aku, tidak boleh biarkan dia pergi dari sana."Setelah berbicara, An
last updateLast Updated : 2023-10-07
Read more

Bab 84

Tasya mendekatkan bibirnya ke Angkasa. "Selama kamu tidak menyakiti Zayn, kamu bisa melakukan apapun," suaranya sangat tenang, namun mengandung arti lain.Kalimat ini membuat Angkasa semakin tidak nyaman. "Tenang saja, selama kamu membuatku puas, aku akan membiarkan bocah itu kembali kepadamu, tetapi tidak untuk sementara waktu ini. Setelah ini, aku akan mengatur semua guru dan murid pergi ke sebuah pulau untuk pelatihan khusus selama satu bulan. Jika semuanya berjalan sesuai keinginanku dalam sebulan, aku akan membiarkan dia kembali."Mendengar itu, Tasya merasa frustasi. "Angkasa!" "Zayn masih berusia lima tahun!""David juga akan pergi, semua anak di sekolah juga akan pergi, dan guru mereka juga akan ikut. Apa lagi yang kamu khawatirkan?" Angkasa menatap Tasya dengan datar.Tasya tertegun dalam beberapa saat. 'Guru juga akan ikut? Adelia juga akan dibawa?!'Ya!Siapakah Angkasa?Tentu saja tidak akan menyisakan orang yang bisa membantunya.Adelia adalah teman baiknya, bagaimana dia
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Bab 85

Gerakan Angkasa juga cepat, Setelah tidak lama setelah berbicara dengan Tasya, ada perawat datang dan berbicara dengan Tasya mengenai masalah yang perlu diperhatikan setelah pulang ke rumah. Tasya dalam keadaan marah tetapi tidak bisa mengeluarkannya. Dia tetap sombong seperti enam tahun yang lalu, dan masih merasa dia akan tunduk padanya. Tasya mengepalkan tangannya, tetapi dia juga tahu bahwa dia harus menurutinya.Wajah Tasya tenang dan diam selama penjelasan perawat, dan udara disekitarnya merasa sedikit tegang. Perawat itu segera pergi setelah selesai berbicara.Angkasa melihat ke luar, dan emosi yang sulit diungkapkan tersirat di matanya. Dia telah mengatur agar rumah dibersihkan lagi, dan segala sesuatu milik Angelina telah dipindahkan ke vila tepi laut.Mengetahui bahwa Tasya tidak menyukainya, tidak ada jejak milik Angelina sama sekali di rumah itu, dan telah menyuruh pelayan menggunakan pengharum ruangan untuk menyemprotkannya dari dalam sampai luar.Satu jam berlalu dengan
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Bab 86

Kediaman Wijaya.Pengurus rumah, Bi Euis baru pertama kali melihat Angkasa secara pribadi menggendong seorang wanita, dan wanita ini sangat menawan dan cantik. Sehingga, hal itu membuat dia teringat akan mantan istrinya Tasya, yang agak pemalu, dan secara otomatis menganggap Tasya seperti para wanita di luar sana yang ingin mendapatkan kekayaannya, tentu saja raut wajahnya terlihat tidak senang."Den, kamarnya sudah selesai dibersihin. Bibi sudah menyiapkan kamar untuk Nona ini. Nona ini bukan istri Aden, sehingga tidak bisa tinggal di kamar yang sama sareng Tuan Angkasa," sahut Bi Euis bersikeras.Dia adalah seorang wanita tua yang sudah bekerja di Kediaman Wijaya ketika dia masih kanak-kanak, pada awalnya karena ibunya memiliki asi yang sedikit, dan secara khusus meminta Bi Euis untuk bekerja disana. Jadi dia juga bisa dianggap sebagai pengasuh Angkasa. Meskipun statusnya adalah pengurus rumah selama bertahun-tahun, tetapi Angkasa sangat menghormatinya.Tasya memandang wanita tua ya
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Bab 87

'Tasya …'Ketika Tasya memejamkan mata, hati Angkasa terasa sakit. Dia tahu bahwa dia kembali, tetapi hatinya telah hilang. Tapi tidak masalah, dia punya waktu untuk membiarkan dia mengambil inisiatif untuk mengakui sendiri bahwa dia adalah istrinya dan nyonya di rumah di sini!Angkasa dengan lembut meletakkan Tasya di tempat tidur, tetapi tiba-tiba mendengar Tasya bertanya. "Ini kamarmu dengan istrimu?""Ya …" Angkasa menjawab dengan tenggorokan yang serak.Tasya bertanya sambil tersenyum. "Mengapa tidak melihat foto pernikahan kalian? Apakah Nyonya Wijaya hanya sebuah nama?"Kalimat ini membuat tindakan Angkasa menjadi kaku.'Hanya sebuah nama?'Jika benar-benar dipikirkan selama tiga tahun, selain di rumah, Tasya belum pernah ke mana-mana, dia tidak pernah terlibat dalam kehidupan dan karirnya, dan bahkan belum pernah ke Wijaya Company.Semua orang tahu bahwa ketika dia menikah, Angkasa akhirnya memiliki istri. Dia adalah seorang wanita yang mendapatkannya dengan berbagai cara, dan
last updateLast Updated : 2023-10-08
Read more

Bab 88

'Wanita ini! Saha sih eta?! Atau, Den Angkasa teh ….' alis Bi Euis tertaut dengan erat, raut wajahnya terlihat kesal.Ekspresi terkejut Bi Euis akhirnya membuat Angkasa senang. Dia tersenyum dan berkata. "Pergi dan layani dia dulu. Kakinya terluka, jadi tidak nyaman bergerak. Dia akan terus merepotkanmu."Angkasa berbalik dan berjalan keluar. Bi Euis sangat tidak senang, tetapi dia menghargai Angkasa, mau tidak mau dia pun naik ke atas. Ketika dia membuka pintu kamar, dia terdiam.Tasya merobek semuanya, dan ruangan itu sangat berantakan. "Apa yang kamu lakukan? Ini adalah sprei favorit nyonya, ini adalah warna tirai favorit nyonya, dan kosmetik ini juga adalah kesukaan nyonya ...""Orang yang tinggal di sini saat ini adalah aku, bukan dia, jadi kamu, Bi Euis, keluarkan semua barang-barang ini dan buang semua!" Teriak Tasya dengan tegas. "Selain itu, aku tidak suka tirai warna itu, tolong aku ubah menjadi warna tosca, ubah semuanya menjadi tosca! Karena Angkasa membiarkan aku tinggal
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Bab 89

"Aden, kamu benar-benar—"Sebelum Bi Euis selesai berbicara, Angkasa sudah menyela. "Lakukan saja apa yang aku katakan. Kan sudah aku bilang, Bi, kamu hanya perlu memperlakukannya seperti nyonya." Nada suara Angkasa sedikit berat.Bi Euis bertanya karena bingung. "Tuan, sebenarnya apa hubungan wanita itu dengannya? Bahkan jika Aden ingin menikah lagi, tidak boleh membuang barang-barang dari Nyonya, kan?"Angkasa menggosok pelipisnya dan mendesah sambil menghela nafas, dia berkata. "Masukkan semua barang itu ke dalam gudang dan simpan di tempat yang kering.""Aden ..." Bi Euis tidak bisa melihat Angkasa seperti ini.Kapan Angkasa yang selalu membanggakan dirinya itu, berkompromi untuk seorang wanita?Bahkan, terhadap istrinya yang sebelumnya, Tasya, yang sangat mencintai Angkasa, bukankah dia juga tidak bisa membuat Angkasa menunduk seperti ini?Atas dasar apa Helen bisa begitu!Mata Bi Euis merah, tampaknya sangat tertekan.Perasaan Angkasa terhadap Bi Euis berbeda dengan Nyonya besar
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more

Bab 90

'Asuransi?!'Ini memang untuk menyindirnya!Bi Euis menatapnya dengan cemberut.Angkasa tersenyum dan berkata. "Kamu bisa membeli asuransi dulu, aku tidak keberatan."Setelah itu, dia melipat tangannya dan langsung pergi ke dapur.Di mata Bi Euis hanya ada rasa kasihan. Tuan yang dia rawat dari kecil, Kapan dia pernah membiarkannya masuk dapur?"Aden, biar Bibi saja yang melakukannya." Bi Euis segera mengejarnya.Tasya merenung di belakang mereka ketika mereka pergi, dan turun ke lantai bawah dengan menggunakan satu kaki, lalu bersandar pada pegangan tangga, memperhatikan Angkasa yang sedang sibuk di dapur. Dia selalu berpikir bahwa pria ini adalah penguasa bisnis, dia tidak menyentuh air bawang dengan jari-jarinya. Sekarang, melihat dia sibuk di dapur seperti pria yang baik di rumah, Tasya tiba-tiba merasa tidak terbiasa.'Apakah ini adalah Angkasa yang dulu?' Pikiran Tasya sedikit melayang.Dulu, demi sebuah senyuman dari Angkasa, dia bisa melakukan apapun untuk membuatnya bahagia
last updateLast Updated : 2023-10-09
Read more
PREV
1
...
7891011
...
19
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status