Selama perjalanan pulang, Faryn tidak berhenti memikirkan cara supaya mendapatkan posisi yang lebih 'dekat' dengan target sekaligus atasannya. Jiak memang harus menyingkirkan sekertaris pria itu, ia pasti melakukannya.Tidak peduli jika dirinya akan menggunakan cara yang sama kotornya dengan yang dilakukan Bahari dulu saat akan menyingkirkannya. Baginya, dendam ini harus dibayar tuntas selama ia hidup."Tapi, bagaimana, ya?" gumamnya pelan.Setelah merasa tidak memiliki banyak pilihan lain, Faryn sampai pada keputusan bulatnya. Ia akan merebut posisi sekertaris itu apapun caranya.Saat membuka pintu rumah, wajahnya yang tadi kebingungan berubah melongo. Rumah yang biasanya rapi, bersih, dan tertata sebelum ia berangkat kerja, kini seperti habis terkena angin topan. Berantakan dan banyak sampah di atas meja."Oh, kamu udah pulang? Biasa pulang jam segini, ya?" tanya Hakam dengan handuk di kepalanya.Perlahan kepala Faryn mendongak. "Kamu habis melakukan apa?" tanyanya dengan suara tida
Last Updated : 2023-07-19 Read more