Home / Rumah Tangga / Saat Ibu Mertua Berkunjung / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Saat Ibu Mertua Berkunjung: Chapter 11 - Chapter 20

32 Chapters

Akhirnya Ibu Pergi

Bab 11Akhirnya Ibu Pergi"Apa-apaan kamu ini? Kamu sengaja merekam omongan Ibu agar terlihat jahat di depan anak-anakku sendiri?" Bu Aminah melotot. Aku justru tersenyum puas melihat ekspresinya."Maaf Bu, aku terpaksa melakukan hal ini. Jika tidak, Mas Akbar dan Mbak Mika tidak akan pernah percaya apa yang sudah Ibu katakan padaku sebelumnya," ujarku dengan enteng.Kemudian suara Ibu mulai terdengar di balik rekaman itu. Mas Akbar terkejut, Mbak Mika bahkan memasang wajah bingung. Wajah masamnya berubah menjadi keterkejutan dan melirik ke arah ibunya sendiri."Kamu perlu tahu, jika sampai detik ini aku tidak pernah menganggapmu sebagai menantuku. Selain itu, aku juga tidak suka padamu!! Kau tak usah mencoba bersikap baik hanya untuk mengambil hatiku, karena sampai kapanpun aku tak akan pernah menerimamu!!" "Baik, jika itu keinginan Ibu. Tapi ingat, jangan salahkan jika sikapku pada Ibu pun juga berubah. Sikapku kepada Ibu kedepannya, tergantung bagaimana Ibu bersikap padaku!" "Ku
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Kedatangan Linlin

Bab 12 Kedatangan Linlin"Siapa itu, Mas?" tanyaku pada Mas Akbar. Setahuku tidak ada lagi tamu yang akan datang, mengingat Mbak Mika sudah mengajak Ibu pergi.Mas Akbar mengedikkan bahu. "Nggak tahu, Din. Biar mas yang temuin." Aku mengangguk, memilih masuk ke kamar mandi dan mencuci wajahku. Karena kekesalan sehabis bertengkar tadi dengan Ibu, aku bahkan tidak sempat untuk mencuci muka.Suara-suara obrolan dari depan membuat keningku mengernyit. Karena penasaran, aku segera keluar dari kamar setelah memakai krim wajah dan sedikit lip gloss. Tidak enak terlihat oleh orang lain, dengan wajahku yang pucat ini akan langsung ketahuan telah bertengkar sebelumnya."Linlin? Ngapain kamu di sini? Dan dari mana kamu tahu alamatku?" Suara Mas Akbar yang terkejut terdengar di telinga.'Oh jadi itu yang wanita yang bernama Linlin,'gumamku dalam hati. B aja ternyata. Aku segera berjalan ke ruang tamu dimana wanita itu tampak hendak melingkarkan tangannya di pundak suamiku."Ehkm, maaf Mbak, seb
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more

Mas Broto dan Savika

Bab 13Mas Broto Dan Savika"Dina, dengerin mas dulu. Sebenarnya wacana itu belum pasti. Mas memang nggak sengaja ngobrol sama dengan Mbak Mika dan keluarganya, mungkin didengar juga oleh Linlin  karena dia ada di sana.""Oh, jadi kalian pergi bersama-sama tanpa sepengetahuanku, Mas? Kelihatan banget ya, keluargamu benar-benar tidak menerimaku. Bahkan ternyata wanita itu lebih berharga di mata  ibumu daripada aku, menantu yang sudah menemani putranya selama 2 tahun ini. Lalu, kamu juga keterlaluan! Kamu lebih memilih mengatakan kepada orang lain tanpa memberitahuku terlebih dahulu, begitu, hm! Bagus sekali ya, Mas.""Dina, jangan salah paham kenapa, sih? Ibu ngajak Linlin makan malam bersama itu kan wajar, lagian wanita itu nggak akan lama di Indonesia.""Wajar? Aku aja nggak pernah kok, Mas. Kapan Ibu dan Mbak Mika pernah mengajakku untuk makan malam bersama?! Nggak pernah, kan?""Dina ….!"
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Pilihan Sulit

Bab 14Pilihan Sulit Setelah mengisi bensin secukupnya dari  uang pemberian Mbak Ani, aku langsung pulang dan memburu ke ruang tamu. Mas Akbar langsung berdiri menyambutku dengan sumringah. "Kamu udah pulang, Din. Kok bentar amat perginya?""Cuma ke tetangga beda gang doang Mas. Eh,  kamu tahu nggak, kalau Mas Broto suka ada di sekitaran sini?!""Sekitaran sini?!" Aku mengangguk cepat. "Setahu Mas, nggak mungkinlah. Tadi aja waktu dia datang bersama dengan Mbak Mika, sepertinya Mas Broto heran kita tinggal di lingkungan ini. Kenapa memangnya?!" Benar juga. Aku menggelengkan kepala dengan pelan. Belum saatnya pria itu mengetahuinya lebih lanjut. Bisa saja aku juga salah mengenali. Mungkin mereka adalah sepasang bos dan sekretaris. Bukankah Savika bekerja di perusahaan besar dengan title sebagai seorang sekretaris."Nggak kok, Mas. Ya udah, aku mau minta maaf y
last updateLast Updated : 2023-06-19
Read more

Pergi ke Rumah Mika

Bab 15 pergi ke rumah MikaPlease, Din. Aku nggak tahan. Tolong jemput Ibu.Din, jam berapa kamu mau datang?Aku serius lho, Din. Bawa Ibu pergi. Aku jengkel.Karena jengkel dengan beberapa pesan Mbak Mika yang masuk ke ponselku, aku memutuskan untuk bertanya langsung pada Mas Akbar. Ini tengah hari, sudah pasti pria itu tengah beristirahat di kantornya."Ya, Din. Tumben kamu nelpon, Sayang. Ada apa?""Eum, maaf Mas, aku mau ngeganggu kamu, nggak.""Nggak lah, Mas lagi istirahat sambil makan nasi pecel sekarang. Oh ya, ada apa?""Mbak Mika barusan menghubungi aku, katanya Ibu minta dijemput dan aku yang disuruh untuk menjemput ke rumahnya.""Oh.""Kok cuma oh doang sih, Mas. Aku harus gimana ini?""Hmm, ya Mas tahu kamu masih kesal dengan perbuatan ibu. Tapi Mas juga nggak bisa berbuat banyak. Dia kan ibu kita juga.  Mas sebenarnya
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Bicara dari hati ke hati

Bab 16Bicara Dari Hati Ke Hati Mas Broto mengajakku ke halaman samping dimana bunga-bunga anggrek tidak terawat dan hampir sebagian besarnya mengering. Mungkin benar kata satpam tadi, di sini tidak ada pelayan karena tidak ada yang patah bekerja lama-lama."Mau ngomong apa, sih?" Pria itu bertanya dengan nada dibuat semanis mungkin. Terlihat sekali matanya yang jelalatan itu saat memindaiku."Aku tahu Mas  Broto dan Mbak Mika sedang bertengkar.  Maaf jika aku ikut campur. Namun sepertinya aku tahu siapa wanita yang belakangan ini mas kencani."Pria itu langsung terhenyak begitu aku membuka suara."Kamu tahu  siapa dia?" Aku mengangguk dengan seyakin yakinnya."Iya, kamu benar, Din. Aku menjalin hubungan dengan tetanggamu."Sudah kuduga."Hidup itu pilihan, Mas. Apakah Mas Broto akan meninggalkan wanita itu dan mempertahankan keluarga Mas? Atau Mas akan memilih m
last updateLast Updated : 2023-06-20
Read more

Dinas ke Luar Negeri

Bab 17Dinas Ke Luar Negeri"Ya ampun kamu itu, ya. Bukannya pesan makanan untuk dua  polisi aja, malah minta yang dihidangkan langsung di atas meja." Mulut Ibu misuh-misuh ketika pelayan menyajikan makanan untuk kami pilih salah satu.  Aku tersenyum menanggapinya."Aku kan nggak mau sampai Ibu lapor ke Mbak Mika atau ke Mas Akbar kalau Ibu kelaparan selama tinggal denganku. Nah,  karena hidangannya sudah lengkap semua, silahkan Ibu makan sampai perut Ibu kenyang," ujarku langsung duduk dan mengambil gulai ayam favoritku. "Kamu itu, ya. Kupikir ditinggalkan dua hari ini kau akan berubah dan bersikap lebih baik. Tapi nyatanya sama saja. Kau itu malah bersikap sombong dan pamer begini. Kau pikir dengan sogokanmu ini Ibu akan senang dan hati Ibu akan mencair, gitu?  Nggak Dina, sampai kapanpun Ibu nggak akan pernah menyukai kamu terlebih menerima kamu sebagai menantuku," timpal Ibu dengan ketus. Sementara
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

Fitnah

Bab 18FitnahAku menoleh ke arah ibu yang tersenyum sampai melambaikan tangannya kepada Linlin, tak lupa Mbak Mika pun melakukan hal yang sama. Mereka tak menghargaiku adik iparnya  masih di sini berdiri dengan sedihnya melepas kepergian suamiku."Bu, kenapa Linlin bisa barengan bersama dengan Mas Akbar? Apa  Ibu tahu sesuatu?" tanyaku dengan alis mengkerut, menatap wajah itu yang langsung berubah masam  selepas Linlin menghilang di balik lorong."Apaan sih kamu, jangan suudzon ya kalau bicara. Percuma aja kamu sholat kalau masih berpikiran buruk.""Bukan begitu maksudku, Bu.""Halah, bilang aja kalau udah nggak ada si Akbar kamu nggak mau berpura-pura manis di depanku. Ayo Mika, kita tinggalkan si menantu nggak tahu diri ini. Lebih baik kita pergi berdua saja." Ibu langsung menarik lengan putri pertamanya dan mengabaikanku yang masih berdiri, bahkan pertanyaanku diabaikan begitu saja olehnya.
last updateLast Updated : 2023-06-21
Read more

Penjelasan

Bab 19 Penjelasan Sebelum Kejutan"Semuanya akan aku simpan di atas meja! Dan ingat sebelum makan, selesaikan dulu fitnah Ibu ke tetangga. Kalau tidak, silakan pulang kembali ke tempat Mbak Mika. Karena aku tidak mau menampung Ibu lebih lama di tempat ini, jika hanya untuk membuat namaku jelek di lingkungan sini! Aku juga tidak akan perduli meskipun Ibu mengadu kepada kedua anak ibu itu. Karena aku juga bisa mengadukan perbuatan itu kepada Ayah dan kakakku. Ibu tak mau kan stok beras yang tiap bulan oleh ayahku kirim ke rumah Ibu, dipangkas begitu saja?!" ancamku di telinganya. Ibu tampak menelan ludah dan seperti mati kutu sekarang.Kutinggalkan wanita itu sambil masuk ke dalam kamar. Di tempat ini, aku menghabiskan waktu susah dan sedihku bersama dengan suamiku yang kini jauh di sana. Tiba-tiba saja mataku menghangat mengingat kepedihan pada orang yang membawa separuh hatiku.Semoga aku dan dia diberi kekuatan untuk bertahan dan saling setia hingga akhirnya pria itu kembali pulang
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more

Kejutan Sebenarnya

Bab 20Kejutan Yang Sebenarnya Kubuka pesan dari seseorang yang sekarang tengah berada di diperjalanan. Sengaja aku tidak menjemputnya di terminal, mengingat ini adalah kejutan yang pasti akan membuat seseorang terkejut. Aku berharap orang itu bisa sampai ke rumah dengan selamat. Setelah membalas pesannya, orang itu tampak setuju setelah kupesankan grabcar untuknya.Jan setengah sepuluh pagi, aku menutup warung dan segera melajukan kendaraan milik Mas Akbar ke toko kue terdekat. Sengaja hari ini memesan beberapa makanan cukup banyak, mengingat sebentar lagi akan ada ibu-ibu yang hadir di rumahku. Anggap saja ini sedekah dan syukuran atas pencapaianku selama ini. Juga memohon atas keselamatan suamiku, sekaligus demi untuk mengusir fitnah yang sebelumnya sudah disebarkan oleh ibu mertua.***"Wah ternyata sudah ramai saja," ujarku turun dari motor dengan dua tangan penuh dengan belanjaan. Mereka semua tampak antusias, sementara pintu depan masih tertutup rapat. Kemana sebenarnya I
last updateLast Updated : 2023-06-27
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status