All Chapters of Malam Pertama dengan Kakak Suamiku: Chapter 21 - Chapter 30

34 Chapters

Masih dalam Kendali

Azalea menuruni tangga utama menuju lantai satu setelah seorang pembantu mengabarkan kalau Johan telah kembali dan memintanya menemui di depan pintu. Sejujurnya, Azalea tidak peduli, tapi itu demi mematuhi suaminya karena ia tidak punya pilihan lain.Di foyer, Johan berdiri dengan dagu terangkat dan senyuman puas. Di lantai, selusin paper bag yang memiliki logo merk ternama berjejer rapi. Begitu pula dengan kardus karton warna-warni bertumpuk menunggu dibuka.Azalea memindai semua itu penuh pertanyaan."Semua ini apa?""Apalagi? Hadiah untukmu. Baju, gaun, make up, parfum, sendal, high heels... Semuanya aku bawakan buatmu." Johan menyeringai angkuh. "Tidak ada satu pun di antara semua benda ini yang berharga di bawah sepuluh juta."Seumur hidupnya, Azalea dan Bibi Luna memang berada di bawah garis ekonomi. Namun melihat banyak barang mahal atau perhiasan mewah sama sekali tidak membuatnya terpukau. Apalagi jika itu berasal dari Johan.Kening Azalea berkedut. Gelombang kemuakan mengguy
last updateLast Updated : 2023-07-27
Read more

Setelah Sekian Lama

Kemarin.Bima menatap telepon dengan tatapan datar setelah mendengar cerita Azalea. Ia tak habis pikir dengan nasib Azalea yang sering disakiti oleh Johan. Di sisi lain, Bima juga bingung mengapa ia begitu peduli pada seorang perempuan itu. Ia tidak mampu membaca situasi atau memahami apa yang terjadi dengan pikirannya sendiri.Bima menatap ponselnya gelisah. Ia meremas rambut pekatnya dan membungkuk. Begitu menyesal atas apa yang ia katakan."Setelah dipikir, ucapan saya tadi sangat tidak pas terhadap kondisi Azalea," pikir lelaki itu, "Bisa jadi Azalea tersinggung jadi mematikan teleponnya begitu saja."Meski sudah begitu pun, pikiran Bima terus berputar-putar. Ia menekan dirinya untuk yakin bahwa Azalea aman di sana."Kapan terakhir kali saya berpikir dia baik-baik saja dan berakhir dengan mengantarnya ke rumah sakit?" sesal Bima, membuang jauh-jauh asumsinya.Belakangan ini, Bima diliputi semacam badai pikiran yang tidak ia pahami. Lama kelamaan, bayangan wajah Azalea memenuhi kep
last updateLast Updated : 2023-07-27
Read more

Saya Kabulkan

"Nyonya?"Suara Anna memantul tak mengenai Azalea yang sedang menatap kosong ke depan."Nyonya!"Anna harus mengguncangkan tubuh sang nyonya muda supaya berhenti melamun."Apa?" Azalea terkesiap.Anna membuka pintu mobil lebar, mengomel, "Kok malah bengong. Kita udah sampai. Anda nggak mau turun?""Oh, iya. Makasih Anna, Dimas. Kerja bagus hari ini," ujar Azalea seraya turun dari mobil, lalu melangkah meninggalkan Anna dan Dimas yang mengeluarkan tas olahraga dari bagasi. Mereka berdua berpandangan bingung seraya memperhatikan Azalea berjalan masuk ke mansion tanpa menoleh ke belakang."Kayaknya Nyonya sakit, ya?" tanya Dimas."Dia habis menangis, bodoh. Nyonya kita yang malang." Anna mengambil kesimpulan, menggeleng iba.Dalam kamar mandi pribadi di kamar, lamunan Azalea mengambang. Perempuan cantik itu berdiri di bawah guyuran shower. Rintik air membasahi tubuh polos dan rambut indahnya."Padahal tinggal sedikit lagi," gumam Azalea seraya meraba lehernya. Di balkon gedung gym tadi
last updateLast Updated : 2023-07-28
Read more

Rahasia Kita Berdua

"Mmhhmm...."Deru halus napas Azalea berbaur dengan milik Bima dalam kosongnya jarak. Pada detik itu, waktu seakan melambat.Dalam gejolak perasaan masing-masing, bibir mereka bertemu dalam ciuman. Ciuman itu lembut tapi penuh dengan kerinduan dan gairah, seolah menjadi simbol penyerahan diri Azalea terhadap perasaan yang telah terbangun di dalam dirinya seperti badai mengamuk. Semuanya ia serahkan hanya untuk Bima."Mmmhhh...."Dengan lembut Bima mengangkat Azalea dan menggendongnya dengan posisi berhadapan. Secara otomatis kedua kaki Azalea melingkari pinggang Bima, mengeratkan diri dalam dekapan lelaki itu.Setelah larut dalam ciuman memabukkan, mereka terengah berebutan oksigen. Mata mereka bertemu, dipenuhi dengan antusiasme dan adrenalin. "Mau pindah ke kamar?" bisik Bima. Azalea menjawab dengan anggukan pelan.Bima kembali meraup bibir Azalea seraya melangkah menuju kamarnya. Tiba di sana, Bima merebahkan Azalea di atas kasur empuk miliknya.Senyum terbit di bibir Bima ketika
last updateLast Updated : 2023-08-02
Read more

Cepat Kasih Tahu

"Nyo–Nyonya Sekar? Ada keperluan apa sampai Anda repot-repot datang ke tempat ini?"Bukan main kagetnya Bibi Luna ketika berhadapan dengan Nyonya Sekar di depan pintu unitnya pada pukul delapan pagi. Seorang wanita yang pernah ia abdikan diri selama beberapa tahun itu menurunkan kacamata hitam yang dipakainya. Sorot matanya tajam menusuk.Bibi Luna tersentak, segera membuka pintu unitnya lebar-lebar sambil membungkuk."Astaga, di mana sopan santun saya. Silakan masuk, saya akan menyiapkan teh dan—""Minggir," potong Nyonya Sekar angkuh.Ketika wanita itu melangkah ke unit, matanya menyapu seluruh area. Ia mendengus sinis ketika melihat barang-barang mahal yang pasti dibeli dari uang dari putranya."Kulihat Johan cukup memberimu kemewahan, bukankah begitu?" sindir Nyonya Sekar, lalu duduk di sofa sambil menegakkan kepala.Bibi Luna bersimpuh di lantai meski dia pemilik rumah itu. Seraya menjawab malu-malu, "Eh... Iya, berkat kemurahan hati Tuan Muda dan juga Anda, Nyonya."Nyonya Seka
last updateLast Updated : 2023-08-04
Read more

Tugas yang Sebenarnya

"Aku sudah menyewakan area ini khusus untukmu tapi kau bahkan tidak mau memberitahu siapa yang kau undang? Tega sekali."Jack berkacak pinggang ketika Bima sedang merapikan taplak di meja bulat itu. Jack adalah kawan baik Bima sejak dulu. Mereka berdua berada di rooftop apartemen milik Jack. Karena rooftop itu luas dan punya dapur outdoor, Bima menggunakannya untuk menyiapkan makan malam khusus bersama Azalea. Itung-itung pamer kemampuan masak yang Bima kuasai. Bima suka melihat wajah Azalea bercahaya ketika bahagia."Makasih," sahut Bima, sibuk menatap piring dan peralatan makan lain. Terus memunggungi sahabatnya yang geleng-geleng kepala."Maksudku bukan itu. Setidaknya kasih tahu lah, apakah kau menyiapkan semua ini untuk seorang perempuan?" tanya Jack lagi sambil cengengesan.Bima tidak menjawab, jadi Jack sengaja berdiri di seberang meja menghadap Bima."Loh, sudah move on, ya?" selidik Jack.Meletakkan vas berisi tiga mawar merah dengan keras, Bima pun mengangkat kepala. Sorot
last updateLast Updated : 2023-08-07
Read more

Kecewa

Setelah berpisah dengan Nyonya Sekar dan kembali ke kamar, Azalea menghela napas seolah melepaskan beban berat yang menggelayuti bahunya sejak tadi. Perempuan itu melepaskan bajunya. Ia melirik ponsel dan meraih benda itu seraya berjalan ke kamar mandi. "Selama di mobil tadi aku nggak sempat cek ponsel. Hm? Pesan dari Bima?" pikir Azalea, lalu membuka pesan Bima sambil menunggu air mengalir ke bathub.Mata Azalea melebar membaca pesan lelaki itu. Ia membekap mulutnya. Sesuatu dalam hatinya meleleh. Betapa perhatiannya Bima. Jantung Azalea berdegup, antusiasme dan rasa penasaran membanjiri dirinya."Astaga... Apa dia menyiapkan sesuatu buatku? Kejutan karena sudah berhasil menyelesaikan ujian?" Mendadak sosok Bima yang bertelanjang dada sambil berbaring di ranjang penuh kelopak bunga mawar terbayang dalam benak Azalea. Seketika pipinya bersemu merah dan kulitnya kepanasan. Azalea menggeleng sambil menepuk-nepuk pipinya, malu sendiri."Apa kejutan semacam itu? Jangan gila. Mikir apa
last updateLast Updated : 2023-08-09
Read more

Tak Lagi Istimewa

Dalam salah satu ruang kelas di universitas itu, Bima berdiri menghadap para mahasiswa. Melirik jam lalu menghela napas pendek yang lebih tepat disebut kelegaan.Bima melepas kacamata. Ia menggunakan benda itu hanya ketika mengajar kuliah saja supaya bisa menangkap sosok mahasiswa yang tidur di kelasnya."Tugasnya wajib dikumpulkan Minggu depan. Materi selesai sampai sini," tandas Bima, membawa bukunya lalu keluar kelas.Para mahasiswa pun berhamburan ke lorong dengan kelegaan masing-masing. Obrolan riuh rendah segera mendominasi area itu.Seraya melangkah menuju ruang kantor dosen, Bima memeriksa ponselnya. Sayang sekali, layar ponsel itu tidak menunjukkan pesan dari siapapun. Bima tak bisa menahan untuk mengerang gusar."Masih belum ada jawaban," gumam lelaki itu, menuruni tangga dengan pikiran tertuju pada keberadaan Azalea.Tepat sebelum tiba di dasar tangga, terdengar derap langkah terburu-buru dari belakang. Bima bergeser ke samping membuka sisi kosong."Pak Bima! Tunggu sebenta
last updateLast Updated : 2023-08-10
Read more

Terabaikan

Dua Minggu kemudian."Kapan ada hari senggang?" Nyonya Sekar bertanya segera setelah tiba di ruang kerja. Baru saja kembali dari kumpul-kumpul sosialita yang untungnya Azalea tidak perlu ikut hadir.Azalea, yang akhir-akhir ini tidak cukup tidur karena harus menyesuaikan segalanya dengan aktivitas sang ibu mertua, memijit pangkal hidungnya dengan satu tangan. Satu tangannya lain memeriksa agenda."Sabtu ini, Bu. Hanya ada satu acara sore di jadwal," jawab Azalea. Pandangannya sedikit mengabur, pening menyerang kepala, dan dadanya terasa sesak.Namun Azalea tetap teguh mengerjakan semua yang diperintahkan, meski Nyonya Sekar sendiri memiliki Sekretaris pribadi, tapi karena jelas wanita itu mau menekan Azalea maka semua tugas dilimpahkan padanya.Terdengar tidak adil, Azalea tetap memenuhi itu demi calon kebebasannya sendiri. "Bagus. Kau dan Ibu butuh beberapa set dress baru. Orang-orang tidak boleh melihat kita mengenakan pakaian yang sama dua kali."Nyonya Sekar mendengus melihat wa
last updateLast Updated : 2023-08-15
Read more

Jangan Merajuk Seperti Anak Kecil

"Tuh, 'kan bener yang saya curigai.""Huh?" Lamunan lelah Azalea pecah saat Anna meletakkan segelas jus sambil menggerutu."Tuan Bima tidak menjawab telepon anda sejak kemarin 'kan?" tebak Anna jengkel.Sudah sejak kemarin ada yang tidak beres dari gelagat sang Nyonya. Semuanya dimulai ketika Azalea menjadi asisten Nyonya Sekar. Apalagi suasana hati Azalea kelihatan sekali tambah buruk karena berulang kali memeriksa ponsel dengan tatapan putus asa yang menyedihkan."Waktu itu saya hubungi juga beliau tidak mengangkatnya." Anna menggeleng. "Tidak bisa dibiarkan. Ini apalagi namanya kalau bukan mengabaikan anda?"Azalea mendongak. Keningnya berkerut, menambah jelas ekspresi lelah yang menggantung di matanya."Kamu menghubungi Bima buat apa?" tanya Azalea heran. Dari suaranya, energinya sudah menguap entah kemana."Tolong jangan salah paham dulu. Saya sering bertukar kabar dengan Tuan Bima untuk—"Anna berhenti mendadak. Spontan menutup mulut dan dikuasai perasaan serba salah. "Aduh...
last updateLast Updated : 2023-08-16
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status