"Ngomongin keluarga toxic. Heran aku, Mel. Sama mereka, apa jangan-jangan kedatangan mereka ada hubungannya sama sertifikat?" Pertanyaan Lina cukup membuat Melati terdiam memikirkannya. Benar yang dikatakan wanita itu, tidak mungkin Bima dan keluarganya pindah ke rumah itu tanpa alasan. "Kamu benar juga, tapi nggak papa. Sertifikat itu sudah aku gadai. Uangnya pun sudah di tangan aku. Walaupun mereka mau memintanya kembali. Biar mereka ambil sendiri di tempatnya Pak Rojak!" ucap Melati sembari menerawang jauh membayangkan nantinya. "Ah, pusing aku. Mending minum teh hangat ini dulu, ya nggak, Din?" "Ho'oh, lebih enak daripada bahas begituan!" Dinda memang polos, dia masih terlalu muda untuk membicarakan hal seperti itu.Melati pun kemudian ia menyeruput teh hangat yang sudah dibuatkan oleh Dinda. Setelah acara minum teh itu selesai akhirnya mereka kembali bekerja. Meskipun usaha Laundry milik Melati masih terbilang kecil, namun cukup banyak pelanggan yang sudah setia di tempat Mela
Last Updated : 2023-07-06 Read more