Semua Bab Kau Duakan Cintaku: Bab 11 - Bab 20

28 Bab

Bab 11

Wiwik menghentikan motornya di depan rumah. Bu Susi turun dari motor Wiwik lalu masuk ke dalam rumah di ikuti Wiwik. " Dasar kurang ajar berani beraninya babu itu memukuli ibu ", kata Bu Susi marah marah. " Lagian ibu sih di ajak pulang gak mau jadi di pukulin kan sama pembantu Renata. Ibu salah juga udah menampar Renata ", kata Wiwik. " Kamu bukannya bantuin ibu tadi malah sekarang nyalahin ibu ", kata Bu Susi sambil melotot ke arah Wiwik. " Tau ah, pusing. Wiwik mau ke kamar dulu ", kata Wiwik kemudian masuk ke kamarnya. Bagas yang mendengar ibunya ngomel ngomel langsung ke luar dari kamarnya. " Ibu dari mana pulang pulang kok ngomel? " tanya Bagas. " Dari rumah Renata minta hak kamu atas penjualan rumahnya eh malah ibu di pukulin pembantu Renata pake hanger. Jadi sakit semua badan ibu ", kata Bu Susi. " Lagian ibu ngapain ke rumah Renata? Cari masalah aja ", kata Bagas. " Kan ibu sudah bilang ibu ke sana minta hak kamu atas penjualan rumahnya"." Bu,Bagas kan sudah pernah
Baca selengkapnya

Bab 12

" Non ada yang nyariin ", kata Bi Surti. " Siapa bi? " tanya Renata. " Mbak Raya non ", jawab Bi Surti. " makasih bi ", jawab Renata. Renata menuju ruang tamu, terlihat Raya sudah duduk di sofa ruang tamu. Lalu Renata duduk di depan Raya. " Mau apa kamu datang kemari? " tanya Renata. " Aku Mau minta maaf Ren. Selama ini aku punya banyak salah sama kamu, mulai dari merebut suami kamu sampai menyuruh bagas menceraikan kamu ", kata Raya. Ada penyesalan di raut wajah Raya. " Hmm"." Ren maafin aku ya ", kata Raya. Renata sebenarnya masih marah sama Raya. Tapi dia juga punya salah sama Raya saat di kafe, saat menyuruh Bagas memutuskan hubungannya dengan Raya. " Ya.. Aku maafin kamu ", kata Renata. " Makasih ya Ren", kata Raya. Renata mengangguk. " Denger denger kamu udah punya calon suami ya? " tanya Raya. " Ya", jawab Renata singkat. " Syukur deh ", kata Raya. " keperluanmu sudah selesai kan? Saya masih banyak urusan ", kata Renata. " Ya udah Aku pulang dulu Ren, maaf suda
Baca selengkapnya

Bab 13

" Wik.. Wiwik.. ", teriak Bagas. " Kamu kenapa Gas pulang kerja langsung teriak teriak? " tanya Bu Susi. " Wiwik mana Bu? " tanya Bagas. " Ada di kamar"." Wiwik... ", teriak Bagas. " Ada apa sih mas teriak? Aku belum budeg ", gerutu Wiwik. " Sini kamu!! "bentak Bagas. Wiwik mendekati kakaknya. Plaaakk!! Bagas menampar adiknya. " Bagas!! " teriak Bu Susi. Wiwik memegangi pipinya yang di tampar Bagas. " Ada apa ini Gas? kenapa kamu tega menampar adikmu? " tanya Bu Susi. Bagas tak menjawab pertanyaan Bu Susi. Dia menatap tajam Wiwik membuat adiknya menunduk tak berani memandang Bagas. " Kembalikan uang cateringnya Renata yang kamu ambil ", perintah Bagas. " Uang? " tanya Bu Susi. " Iya Bu. Anak kesayanganmu ini sudah mengambil uang catering punya Renata selama 2 bulan sebesar 7 juta dan mengambil makanan pesanan orang selama 2 bulan totalnya 6 juta total semuanya 13 juta. Dan Renata tadi ke kantor bilang ke Bagas kalo Wiwik suruh mengembalikan uang 13 juta dalam waktu sem
Baca selengkapnya

Bab 14

Tok Tok Tok.. Tiga orang berseragam polisi mengetuk pintu rumah Bagas. Wiwik yang sedang mengobrol dengan Abi langsung beranjak menuju pintu. " Selamat Siang apa betul rumah ini saudara Wiwik? " tanya Seorang polisi bernama Adi. " Betul pak dan saya yang bernama Wiwik ", jawab Wiwik. " Kalo begitu mari ikut saya ke kantor. Kami dapat perintah menangkap saudara karena saudara melakukan pencurian di catering ibu Renata ", kata Adi. " Apa buktinya saya mencuri di catering Renata? " tanya Wiwik. " Buktinya ada di kantor mbak. Silahkan anda ikut dengan kami "." Gak.. aku gak akan ikut dengan kalian. Abi tolongin aku ", kata Wiwik. Abi yang semula duduk di ruang tamu langsung keluar rumah. " Ada apa ini Pak?" tanya Abi. " Kami akan menangkap saudara Wiwik ", kata Adi. " Mana surat perintah penangkapan Wiwik? " tanya Abi. " Da tolong serahkan surat penangkapan saudara Wiwik ", kata Adi kepada seorang polisi bernama Sabda. " Baik ndan ".Sabda menyerahkan surat penangkapan Wiwik k
Baca selengkapnya

SEASON 2 : Bab 1 Berdebat

" Mas nanti pulang jam berapa? " tanya Intan pada Santo, suaminya. " Kalo gak lembur mas pulang jam 4 seperti biasa. Tapi kalo lembur gak tau pulang jam berapa", jawab Santo. " Ya udah yuk sarapan dulu", kata Intan sambil menyerahkan sepiring nasi dengan telur dadar. " Cuma pake telur aja? " tanya Santo. " Di kulkas cuma tinggal telur aja mas "." Uang belanja mingguan udah habis? Boros banget sih kamu. Belum punya anak udah boros gini, gimana kalo udah punya anak? " Santo mencecar istrinya. " Uang seratus ribu buat seminggu mana cukup mas? Sekarang bahan pokok pada naik ", jawab Intan. " Kalo kamu pintar ngatur keuangan seratus ribu itu cukup buat seminggu ", kata Santo. Intan tak menjawab perkataan suaminya, dia mengalah daripada nanti ujung ujungnya jadi ribut. " Dah lah males aku sarapan di rumah,cuma pake telor dadar doang. Mending nanti sarapan di kantin ".Santo beranjak dari duduknya lalu berangkat kerja tanpa pamit pada Intan. " Ya Tuhan berilah hamba kesabaran ", gu
Baca selengkapnya

Bab 2 Masih berdebat

Jam menunjukkan pukul 3 sore saat ojol pesanan Intan datang. " Tujuan sesuai aplikasi ya kak? " tanya Driver Ojol sambil menyerahkan helm pada Intan. " Iya kak ", jawab Intan sambil Naik ke atas boncengan motor. Motor ojol melesat menuju rumah Shasa. Lima belas menit kemudian Intan turun dari boncengan motor. " Ini kak ongkosnya ", kata Intan. " Makasih kak ", ucap driver ojol lalu pergi meninggalkan Intan. Tok Tok Tok.. Intan mengetuk rumah Shasa. Klek.. Pintu terbuka, ibunya Shasa muncul dari balik pintu. " Eh Intan ayo masuk ",kata Ibunya Shasa. Intan masuk lalu duduk di ruang tamu. " Shasa udah pulang tante?" tanya Intan. " Udah bentar ya tante panggilkan ", jawab Ibu Shasa. Intan mengangguk. " Hai Intan ", kata Shasa lalu duduk di samping Intan. " Gimana kabarmu dan suami kamu? " tanya Shasa. " Alhamdulillah baik Sa. Kamu sendiri gimana? ""Alhamdulillah baik. Btw kalo aku boleh tau kenapa kok tiba tiba kamu pengen kerja? bukannya suami kamu gajinya lumayan ya? "
Baca selengkapnya

Bab 3 Awal usaha Brownies Intan

" Alhamdulillah semua warung yang aku samperin mau di titipin brownies buatanku ", kata Intan mengucapkan syukur. Sudah ada 10 warung yang di titipin Brownies oleh Intan dan masing masing warung ,Intan menitipkan 15 potong. Intan memasukkan sepedanya ke dalam rumah. Di lirik jam yang menempel di dinding ruang tamu, pukul 9 pagi. Dia langsung mengambil air putih dan duduk di ruang tengah sambil sarapan nasi uduk yang di belinya saat di jalan tadi. " Dari mana kamu dapat uang buat beli nasi uduk? " tanya Santo di belakang Intan. " Bukan urusan Mas ", jawab Intan. " Ya urusanku lah kamu kan istriku. Aku gak mau ya kamu jual diri untuk beli makan karena aku tidak memberimu uang belanja ", kata Santo. " Imanku tidak seburuk yang mas fikirkan ", ucap Intan sambil mengunyah nasi uduk yang ada di dalam mulutnya. " Syukurlah kalo kamu masih kuat iman. Kamu beli nasi uduk cuma satu? " tanya Santo. " Iya. Kenapa? mau? " tanya Intan. Santo mengangguk. " Beli sendiri aja. Kan uang mas b
Baca selengkapnya

Bab 4 Usaha brownies Intan

Sudah tiga bulan Intan menjalin kerja sama dengan Bu Iren dan tentu saja tanpa pengetahuan Santo. Setelah pertemuan Intan dengan Bu Iren di warung Bu Atma, Intan menjual anting dan gelang emas pemberian orang tuanya untuk modal bisnis, Lumayan uang hasil menjual perhiasan bisa buat nyewa rumah kecil di kampung sebelah untuk produksi Kue brownies agar Santo tak mengetahui usaha yang sedang di jalankan Intan dan juga untuk membeli bahan bahan kue dengan jumlah banyak. Intan juga sudah mempunyai beberapa karyawan untuk produksi brownies jadi Intan gak perlu terjun langsung membuat brownies. Dia hanya sesekali datang ke rumah produksi untuk ngecek aja. Ting Ponsel Intan berbunyi, ada pesan masuk. Intan segera membuka ponselnya. [ Mbak Intan besok bisa antar brownies ke toko? ] isi pesan Bu Iren. [ Bisa Bu. Mau merapat kotak? ] balas Intan. [ 100 kotak ya yang toping coklat 40 kotak, yang keju 40 kotak juga dan yang ada ceri nya 20 kotak. Sama yang udah potongan 300 pcs ya mbak ] ba
Baca selengkapnya

Bab 5 Bu Rosi Berkelahi

" Intan.. keluar kamu!!", teriak Bu Rosi sambil menggedor gedor pintu rumah Intan. " Intan..... "' Kemana ni anak dari tadi gak nongol juga ', batin Bu Rosi. " Intan!! " teriak Bu Rosi masih menggedor gedor pintu. " Hei ibu yang di situ jangan berisik dong anak bayi saya nangis jadinya ", kata mbak Irma tetangga sebelah rumah Intan. Bu Rosi menoleh. " Yang sopan kalo ngomong sama orang tua ", kata Bu Rosi emosi. " Ibu tuh yang gak sopan teriak teriak sambil gedor pintu rumah orang ", timpal mbak Irma gak mau kalah. " Eeh di bilangin malah nyolot. Sini kamu!! " teriak Bu Rosi. Mbak Irma langsung menghampiri Bu Rosi. " Ibu nantangin saya? " tanya Mbak Irma. " Iya. Kamu harus di kasih pelajaran agar tau sopan santun sama orang yang lebih tua ", kata Bu Rosi. " Ibu itu yang harus di kasih pelajaran agar gak bikin rusuh di rumah orang ", timpal mbak Irma sambil menjambak rambut Bu Rosi. " Aduuhh... aagghh.. ", Bu Rosi mengerang kesakitan saat rambutnya di tarik mbak Irma. Bu
Baca selengkapnya

Bab 6 Santo ketahuan selingkuh

" Gimana kerjaan hari ini? " tanya Intan pada pegawainya. " Alhamdulilah lancar mbak Intan ", jawab Maya. " Pesanan kue dari toko toko di seluruh kota ini juga semakin meningkat mbak ", imbuh Ida. " Alhamdulillah ", kata Intan. Sekarang pegawai Intan mencapai 15 orang. Dan Intan berencana akan membeli sebuah gudang untuk pabrik kue nya. Rumah kontrakan ini sudah terlalu kecil untuk usaha kue Intan yang maju pesat. " Oiya may, ini tolong bagikan ke temen temen ya ",kata Intan serasa menunjuk bingkisan yang di letakkan sopir taksi online tadi di pintu. " iya mbak ", kata Maya sambil menghampiri Intan. " Ida tolong di bantuin ya ", kata Intan. " Siap mbak Intan", sahut Ida lalu membantu Maya membagikan bingkisan yang di bawa Intan untuk para pegawainya. Para pegawai Intan terlihat begitu girang menerima bingkisan dari Intan. Ting.. ponsel Intan berbunyi, ada pesan WA masuk. Shasa mengirim sebuah foto, dan Intan membuka foto yang di kirim Shasa. Terlihat Santo sedang makan di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status