Aron tidak mengerti alasan Monica yang tak masuk akal. Ia memperhatikan gerak-gerik gadis itu. Saat melihat sebiji nasi di dekat bibir Monica, dengan cepat Aron membereskannya. Monica terdiam. "Maaf, tadi ada sisa di situ. Aku tidak bermaksud apa-apa. Aku minta maaf, nona." Aron membungkukkan badannya.Monica sedikit tersipu. Namun, ia menutupi rasa malunya agar tidak canggung. "Haha.... Sam pasti pria yang menjaga kebersihan itu sebabnya, ya kan?"Aron menatapnya. "Monica benar-benar imut. Tapi jangan terkecoh Aron. Sadarlah dia anak musuhmu," batinnya. "Itu memang benar. Aku memiliki OSD. Tolong maafkan aku."Monica mengangguk sembari mencicipi cokelat panas. Ia menatap wajahnya di gelas. Ia memang terlihat kurus dan juga merasa berat badannya berangsur turun dalam waktu satu bulan. Ia kembali sibuk dengan pikirannya.Tangan yang begitu besar mencakup dahinya. Monica tersadar. Perasaannya begitu berdebar. "Oh ya, Sam. Kau masih belum menjawab pertanyaanku. Kenapa kau bisa tahu aku
Last Updated : 2023-06-03 Read more