Di teras rumah yang sederhana, Deril duduk di samping Lina, sambil menyeruput teh hangat. "Lina, aku punya ide brilian untuk meningkatkan pendapatan kita," kata Deril, matanya bersinar penuh semangat. Lina menatapnya, penasaran. "Oh, ya? Apa ide itu, Deril?" "Kita bisa memanfaatkan hasil pertanian kita dan membuat produk olahan dari sayur dan buah yang kita tanam sendiri," jelas Deril, bersemangat. Lina mengangguk, sedikit ragu. "Tapi, bagaimana jika kita beri tahu ibu dan keluarga kita? Mereka pasti bisa memberi masukan." Deril menghela napas. "Baiklah, mari kita coba. Tapi aku berharap mereka bisa mendukung kita." Mereka pun mengundang Ibu Sari, mertua Deril, serta Lin Lin, nenek Lina, untuk berdiskusi. Setelah semua berkumpul, Deril membagikan ide mereka. "Kami berpikir untuk membuat keripik sayur dan selai buah dari hasil pertanian kita." Ibu Sari mengerutkan dahi. "Deril, itu ide yang bagus, tetapi pasar untuk produk seperti itu sangat kecil. Apa kamu yakin bisa menj
Last Updated : 2025-01-12 Read more