Home / Horor / Bayangan Dalam Pandang / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Bayangan Dalam Pandang: Chapter 21 - Chapter 30

39 Chapters

Look For The Head #2

Shiroyama Hiro-san, berpamitan dengan aku dan Satoru-san tidak lama setelah dia menceritakan kasus yang akan ditangani oleh HCO. Intinya, kami diminta untuk mencari dan mendapatkan kembali bagian kepala dari seorang korban mutilasi di Shinagawa yang menghilang secara misterius. Rencananya, HCO dan Shiroyama-san akan memulai investigasi besok. Jadi sekarang...“Yum!”, aku melanjutkan makan cheese cake yang belum sempat kuhabiskan.“Apakah seenak itu? Aku jadi ingin mencobanya kalau kamu makan dengan lahap seperti itu.”“Satoru-san, tidak ada yang lebih nikmat dari cheese cake gratis! Hap!”Pria yang baru saja berbincang denganku itu terkekeh pelan, kemudian beranjak dari sofa. Dia berjalan ke arah gantungan jaket di samping pintu masuk HCO guna mengambil jaket hitam miliknya. Sambil mengenakan jaket itu, dia berkata, “Hari ini kantor akan kututup lebih awal. Kita akan keluar ke satu tempat. Akan kutunggu hingga kamu selesai menghabiskan cheese cake itu dulu.”.“Hm? Memangnya mau keluar
last updateLast Updated : 2023-04-30
Read more

Look For The Head #3

"Alat tulis... Ponsel... Cermin...”Aku bergumam kecil, memastikan barang-barang yang biasa ada di dalam tasku sudah hadir di dalam sana.“Oh! Kacamata dari Satoru-san! ... M-maksudku Satoru...”, ujarku sambil memasukkan benda pemberian pria itu ke dalam tas....Semuanya yang harus kubawa sudah masuk ke dalam tas.Hari ini adalah waktunya HCO dan Shiroyama-san melakukan investigasi di Shinagawa.Yup, untuk mencari bagian kepala korban kasus mutilasi itu....Normalnya, mengetahui fakta bahwa aku akan mencari potongan kepala manusia, aku akan merasa ngeri. Kemarin juga, ketika Shiroyama-san menunjukkan rekaman CCTV di rumah pelaku, aku masih merasakan kengerian itu.“Hari ini aku sama sekali tidak takut atau ngeri...”, gumamku.Aku menoleh ke arah cermin, memperhatikan pantulan bayangan diriku. Pandanganku langsung tertuju pada sepasang anting yang kini bertengger di kedua telingaku.“Apakah ini karena efek anting dari Satoru? Hebat... Mungkin mulai sekarang aku bisa menjadi asisten y
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

Look For The Head #4

"Bukan manusia? Jadi benar-benar ada keterlibatan hantu dalam kasus kita?", tanya Shiroyama-san dengan sebelah alisnya terlihat naik.Satoru menghela napas panjang, kemudian menjawab, "Bukan. Mungkin apa yang akan kita hadapi nanti lebih parah dari hantu. Hantu adalah roh manusia yang masih bergentayangan di alam manusia. Energi mereka sangat kecil, sehingga gangguan terparah yang bisa mereka lakukan hanya membuat bunyi-bunyian aneh atau menampakkan diri. Sesuatu yang mampu menghilangkan atau memindahkan benda adalah makhluk yang jauh lebih kuat. Sayangnya, kita masih belum tahu pasti jenis makhluk supranatural apa yang bertingkah di sini.".“Yang terburuk kita akan berhadapan dengan apa?”, tanya Shiroyama-san lagi,"Shadow, atau sebutan yang lebih sering didengar orang awam adalah demon. Terakhir kali HCO berhadapan dengan shadow, kami berdua mengalami luka-luka. Bahkan asisten saya nyaris terbunuh akibat dicekik.""... Kedengarannya sangat berbahaya... Saya akan mengingat kata-kata
last updateLast Updated : 2023-05-07
Read more

Look For The Head #5

Sebuah pohon oak yang sangat besar memamerkan kemegahannya pada setiap orang yang melihat. Rindangnya begitu memayungi dan memanjakan siapapun yang duduk di bawahnya. Saat ini pun aku merasa bagai ditimang-timang oleh kesejukan yang dihadirkan oleh pohon ini.“... Aku mengantuk... Sampai kapan aku harus di sini...?”, batinku.Sudah dua puluh menit aku duduk seorang diri di sebuah ayunan yang digantung pada salah satu dahan pohon tersebut. Diterpa angin sepoi-sepoi dan rindangnya pohon ini, tentu saja lama-lama aku mengantuk....Hm? Apa? Bukannya bekerja, malah duduk-duduk santai di bawah pohon? B-bukan! Aku bukan bersantai, ini masih bagian dari pencarian kami kok! Sungguh!E-ehem! Biar kuceritakan kepada kalian. Sekitar empat puluh lima menit yang lalu, petugas keamanan mengantarkan kami ke lokasi di mana gumpalan hitam tiba-tiba muncul. Yup, tempat yang terlihat di rekaman CCTV sebelumnya. Rupanya, tempat itu tidak terlalu jauh dari pos keamanan. Kami hanya perlu berjalan sejauh 10
last updateLast Updated : 2023-05-11
Read more

Look For The Head #6

BRUK!Sontak aku menoleh usai mendengar suara seperti benda yang terjatuh. Kedua netraku menangkap objek sebesar buah semangka. Bentuknya bulat, namun tak sempurna karena terdapat lekungan-lekungan pada beberapa sisi. Awalnya aku mengira bahwa benda itu adalah batu, akibat warnanya yang abu-abu....Sudah dua puluh lima menit aku berada di bawah pohon oak dan aku sudah hafal dengan apa yang ada di sekelilingku. Aku dapat berkata dengan mantap bahwa sebelum aku mendengar suara benda terjatuh, batu tersebut tidak ada pada tempatnya.“Apakah yang barusan jatuh adalah batu ini?”, batinku.Aku mencondongkan badanku, berniat memeriksa batu tersebut dengan lebih dekat.“Mau dilihat dari mana pun... Ini sih batu... - Eh? Barusan... Batunya bergerak?”Aku memicingkan kedua mataku, tak yakin dengan apa yang barusan kulihat....Batu tidak mungkin bergerak kan?...Tidak! Dia memang bergerak! Benda ini bukan batu! Itu ada kakinya!Dengan mata kepala sendiri, aku menyaksikan batu itu bergerak. Di
last updateLast Updated : 2023-05-16
Read more

Look For The Head #7

Aku dan Satoru sampai di Cielo, sebuah restoran Mexico di Higashi Shinagawa. Aroma semerbak makanan Mexico segera menerobos masuk ke rongga hidung kami. Wangi makanan yang dimasak oleh Restoran Cielo begitu menggugah, seakan memberikan informasi bahwa makanan di sana sangat nikmat. Kami pun tak ragu untuk menempati salah satu meja di pojok, kemudian memesan makanan."Ini tempat yang bagus. Apa kamu pernah datang kemari?", tanya Satoru, setelah pelayan meninggalkan meja kami."Belum pernah. Aku mencari tempat ini hanya dari internet. Semoga makanannya seenak yang dikatakan orang.", balasku sambil tersenyum lebar.Aku membiarkan punggungku beristirahat pada kursi dan menolehkan pandang keluar jendela. Ketika itu, aku baru sadar bahwa hujan menjadi semakin lebat. Angin kencang juga turut serta dengan kilat yang sesekali datang menghampiri."Uwah... Hujan badai…", celetukku.Aku tidak begitu suka setiap ada hujan badai. Pemandangan itu selalu membawaku kepada kenangan pahit yang tidak aka
last updateLast Updated : 2023-05-21
Read more

Look For The Head #8

Byur!Aku merendam badanku dalam air hangat dan menyandarkan kepala pada sudut bak mandi."Ha… Berendam dalam air hangat habis beraktivitas seharian memang paling menyenangkan..."Rasa lelahku seperti melebur dalam kenyamanan yang diciptakan oleh air dengan suhu yang pas. Kini tubuhku bak menjadi uap yang melayang-layang ringan tanpa beban.“Hyuh... Hari ini adalah hari yang sangat panjang... Aku sangat membutuhkan ini... Saatnya santai dan relaksasi...”...Aku mengatakan begitu, tapi aslinya kepalaku tidak bisa berhenti berpikir. Keping-keping ingatan berisi rentetan kejadian hari ini terus-terusan berputar. Mulai dari awal aku berangkat ke Shinagawa hingga ditutup dengan Satoru yang memeluk… Aaaaa!!Buru-buru kubasuh wajahku agar bayangan adegan itu menghilang!Astaga... Mukaku panas… Tapi aku tahu ini bukan gara-gara airnya. Gawat… Miki, tanamkan dalam benakmu bahwa Satoru tidak seperti laki-laki pada umumnya! Jangan berpikir bahwa dia memiliki perasaan romantis terhadap dirimu! J
last updateLast Updated : 2023-05-28
Read more

Look For The Head #9

Pada ujung pembicaraan dengan Shiroyama-san di telepon, kami menyempatkan diri untuk membagi tugas agar lukisan karya murid Caleo dapat segera ditemukan. Memang Shiroyama-san mengatakan akan mencari bersama tim polisi, tetapi pria itu adalah klien HCO. Tidak elok rasanya jika HCO tidak ikut ambil bagian. Aku pun bertanya kepadanya, kira-kira apa yang dapat dibantu oleh HCO. Shiroyama-san menjelaskan, lukisan tersebut merupakan salah satu lukisan yang hilang akibat penjarahan. Untuk mencarinya tim polisi dan Shiroyama-san dapat meruntut jejaknya melalui rekaman CCTV dari area rumah Caleo. Namun masalahnya, Caleo memiliki kebiasaan untuk menyimpan lukisan-lukisan dalam ruang lukis dengan kondisi terbungkus plastik hitam. Katanya, agar lukisan-lukisan itu tidak terciprat cat yang ia gunakan ketika melukis di sana. Itu segera menjadi batu sandungan utama karena mau tak mau, pencarian harus dilakukan dengan cara menelik jejak setiap lukisan yang dibawa keluar oleh p
last updateLast Updated : 2023-06-03
Read more

Look For The Head #10

“WA!”, pekikku kaget. Saking kagetnya, tubuhku sampai tersentak dan tak sengaja membuat kursi dudukku terdorong ke belakang lalu oleng. Beruntung Satoru dan Shiroyama-san dengan sigap menahannya, kalau tidak aku mungkin sudah jatuh.“Kenapa tiba-tiba kaget begitu?”, tanya Shiroyama-san dengan ekspresi kebingungan. Ekspresi serupa juga terpatri dengan jelas pada setiap wajah yang berada di dalam ruangan itu, tak terkecuali Satoru. Bedanya bosku itu sepertinya sudah memiliki tebakan tersendiri di balik benaknya. Nyatanya dia bertanya kepadaku, “Apakah kamu mendengar suara?”.Aku mengangguk, lantas menceritakan pada Satoru, “Sejak video ke-46 diputar, samar-samar aku mendengar suara yang aneh. Tanpa banyak berpikir aku pun mencoba mengikuti suara itu. Kemudian aku mulai merasakan ada yang aneh dengan diriku. Jantungku melonjak-lonjak seperti anak kecil yang kegirangan habis mendapatkan mainan baru. Meski begitu aku tetap mencoba untuk terus mengarungi suara itu. Tidak lama, suara yang aw
last updateLast Updated : 2023-06-11
Read more

Look for The Head #11

‘Gelap’ adalah salah satu kata yang muncul di dalam benakku untuk menggamparkan panorama yang tersuguh di depan mata. Padahal saat ini masih pukul satu di siang hari, tetapi tempat ini jelas-jelas menyuguhkan suasana malam. Bukan matahari yang berada di puncak kepala, melainkan bulan sabit berwarna kehijauan. Ditambah dengan kemunculan kabut yang menjadi semakin tebal dalam setiap pijakan kaki. Hal ini membuat aku, Satoru, Yuma-san, Shiroyama-san dan beberapa orang dari kepolisian semakin kesulitan menerobos hutan belantara misterius ini.Selain gelap dan berkabut tebal, hutan ini juga dipenuhi dengan air yang setinggi lutut orang dewasa. Apakah kalian membayangkan air bening yang biasa mengalir di sungai-sungai? Sayangnya, ini tidak seperti itu. Air yang menutupi kaki kami saat ini adalah air berwarna hitam dengan aroma yang tidak sedap. Kami seperti sedang menyusuri got penuh limbah, tetapi dengan pemandangan hutan angker yang penuh dengan suara desisan mengerikan
last updateLast Updated : 2023-06-18
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status