Home / Rumah Tangga / Jodoh Wasiat Ibu / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of Jodoh Wasiat Ibu: Chapter 21 - Chapter 30

56 Chapters

Bab 21. Hilang

"Tidak! tidak!" Dira menangis histeris. dalam kamar rumah sakit, kecewa dan rasa sakit mendera batinnya.Saat itu juga Sean pulang, meninggalkan dua rekan kerjanya.Dengan tergopoh Sean masuk ke dalam kamar rumah sakit. memeluk Dira, istrinya. Tangis Dira semakin pilu. semua keluarga besar berduka atas hal ini.Mbak Murni, tak bisa menaruh curiga pada Dewi. karena alibinya, sedang banyak keluarga di sana. bisa juga anak-anak yang sedang bermain. menumpahkan minyak.Sonia tertawa terbahak, rasanya nikmat sekali melihat rivalnya dalam kesakitan.Dewi diam, antara takut dan senang. takut bila perbuatannya ada yang melihat, dan senang karena tambahan uang imbalan dari Sonia. "Bagus, Dewi. Kau bisa di andalkan. sekarang pergilah, ini upah mu." Sonia melempar beberapa jumlah uang di hadapan Dewi. Dengan berat hati, Dewi memungut uang-uang tersebut. Bila ada pekerjaan lain, pasti aku akan memilihnya, tidak seperti ini ... batinnya nelangsa. Keluarganya membutuhkan uang-uang ini, adiknya but
last updateLast Updated : 2023-03-06
Read more

Bab 22. Hujan Air Mata

Dira duduk bercermin, wajahnya semakin kuyu. Tak ada cerah sedikitpun pada wajahnya. Sean masuk kamar dan memeluk Dira dari belakang. Terasa kurus tubuh istrinya dalam pelukannya. "Apa yang kau pikirkan? Janganlah berlarut dalam kesedihan. Aku ikut melihatmu." bisik suaminya di telinganya.Dira tersenyum, hambar, "Maafkan aku, Mas. Bukan bermaksud membuatmu pilu. Aku tahu apa dalam hati dan pikiranmu. Aku paham." Dira membawa tangan suaminya dalam dekapannya."Mas Sean, menyesal menerima perjodohan ini?" tanya Dira serius."Tidak, mengapa tiba-tiba, kau tanyakan itu? Apa perhatianku, membuatmu bimbang?"Dira tersenyum dan membalikkan badannya hingga kini mereka saling berhadapan."Di luar sana banyak, bunga cantik dan mekar mempesona. Wanginya semerbak dan berwarna cantik," Dira tersenyum."Tapi, kau bunga yang paling cantik.""Benarkah? Cantik mana aku dengan Sonia?"Sean tertegun, "Mengapa kau bandingkan dengan dia? Dia tak ada apa-apanya di bandingkan dengan Nadira Saptarini. Istri
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more

Bab. Sean Tergoda

Sesampainya di rumah, ternyata terjadi sebuah insiden di dalam rumah, Mbak Murni sedang memegang erat seorang laki-laki, rambut keriting. Melihat kedatangan Dira dan Dewi, lelaki asing yang hendak masuk diam-diam ternyata ketahuan oleh Mbak Murni. Mbak Murni yang pemberani, terus memukuli penyusup tersebut, bahkan sebuah panci bergagang ada di sebelah tangannya, sebagai senjatanya.Dewi segera membantu Mbak Murni, tapi lelaki penyusup tersebut sudah pergi menjauh melewati pagar sebelah. Kabur lewat atap rumah tetangga, sehingga tak terkejar.Dira hanya mengelus dadanya yang sesak. Tubuh Dira lunglai jatuh di dekat pintu mobil.Untung Pak Sopir segera menolong Dira."Bu Dira!" teriak Dewi dan Mbak Murni bebarengan.Dira terbaring di ranjang dalam kamarnya. Mengerjakan matanya, mencoba mengingat apa yang telah terjadi."Aduh , kepalaku pusing." keluh Dira sambil memegang pelipisnya."Bu Dira, syukur sudah siuman." kata Mbak Murni pelan."Saya kenapa , Mbak?""Bu Dira, pingsan waktu tur
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more

Bab 24. Makan Malam

Sean mengebrak mejanya kuat-kuat."Aku sudah muak dengan bualanmu, jadi pergi dari sini!" Sean mengusir David."Beneran nggak tertarik dengan foto ini, lihat istrimu berkencan kembali dengan masa lalunya." David menyerahkan foto tersebut, "Untuk kenang-kenangan ..." ujarnya menghina Sean dan meninggalkan Sean sendirian dalam ruangan kerja yang sempit.Sean nampak merah wajahnya , menahan amarah yang terkadang ingin memukul jwah David. Namun selalu diurungkannya. Lelaki macam David, bila di ladeni makin besar kepala.Sean melirik foto tersebut. Terlihat istrinya tampak sedang bercanda dengan dokter Rendi. Walau hatinya, terasa panas. Namun akal warasnya, masih bisa di kuasainya.Waktu berlalu. Kegiatan Dira cukup menyita waktu, kedekatan Dira dan Dewi lebih dekat. Perubahan sikap dan sifat Dewi terbentuk. Dewi tampak sudah terlihat lebih sopan dan beradab.Mbak Murni pun sudah terlihat tak terlalu banyak curiga pada Dewi. Malam ini, Sean pulang lebih awal. Dirinya ingin mengajak Dira
last updateLast Updated : 2023-03-08
Read more

Bab 25. Bertemu Tak Sengaja

Brak! Tubuh Dira mundur sedikit, dan meringis menahan sakit di bahunya."Eh, maaf, kamu nggak apa-apa kan?" tanya lelaki bermasker hitam tersebut.Dira meringis tapi menangkis tangan lelaki yang hendak menyentuh lengannya.Dira, menatap lelaki itu."Dira! Kau, sedang apa di sini? " Lelaki itu membuka masker wajahnya, terlihatlah, Rendi dengan penampakan yang berbeda, hingga Dira pun pangling hampir tak mengenalinya. Tubuhnya semakin kurus, kumis dan jambang terlihat menghiasi wajahnya yang semakin tirus."Rendi ..." Desis Dira menyebut nama lelaki di depannya.Nampak Rendi tengok kanan kiri, terlihat dari wajahnya yang cemas."Aku datang sendirian, aku sedang di suruh salah satu temanku untuk mengantarkan berkas ini." jelas Dira, agar Rendi tak salah paham karena Dira mendatangj kantor pengadilan kota Batam."Aku pikir, kau akan ...""Tidak, rumah tanggaku baik-baik saja." Dira menjawabnya hati-hati. Melihat keadaan Rendi saat ini, rasanya Dira menjadi sedih. Pandangan mata Rendi pada
last updateLast Updated : 2023-03-09
Read more

Bab 26. Insiden Kecil

"Lepaskan!" Dira mencoba melepaskan cekalan tangan dari wanita yang tak dikenalnya. Tadinya, wanita bercadar itu meminta tolong, membetulkan bajunya, karena sesama wanita , Dira tak menaruh curiga saat diajak masuk berdua ke toilet khusus wanita. Ternyata, Dira tiba-tiba, ditarik paksa untuk masuk ke dalam sebuah kamar mandi."Lepaskan aku! " Dira menarik tangannya sendiri kuat-kuat, tapi pegangan tangan wanita misterius itu semakin kuat.Dira teringat, beberapa kali, Dewi memberi contoh untuk mempertahankan diri.Dira mencoba mendekat ke tubuh lawan, dan mendorong kuat tubuhnya sampai mepet ke tembok. Diinjaknya kaki wanita bercadar itu kuat-kuat. Terdengar, teriakan menggaduh.Pegangan tangan itu terlepas, Dira segera beranjak dari tempat itu secepatnya. Namun tangan itu, sudah menarik Dira kembali. Terjadi saling tarik menarik, spontan Dira menarik cadar yang menutupi wajah si lawan.Dengan punggung lengannya, Dira kembali mendorong wanita itu kuat, hingga wanita itu terhuyung jat
last updateLast Updated : 2023-03-10
Read more

Bab 27. Terbongkarnya Rencana Licik

Plak! bunyi tamparan yang amat keras mengenai Pipi Tissa, dan itu didapatnya dari tangan Gibran, saat dirinya meminta pertanggung jawaban atas perbuatan lelaki itu, hingga dirinya menjadi hamil.Tissa, terdiam, rasa sakit di pipinya, hingga sudut bibirnya terlihat berdarah. Nyeri hatinya , semalam kakaknya menamparnya, k⁰ini Gibran pula melakukan hal yang sama."Sudah aku bilang, minum obat KB itu, atau kau sengaja tak meminumnya, hah?""Aku meminumnya." Tissa membela dirinya sendiri. "Kau - kau yang terlalu banyak meminta itu ..." Isak tangisnya kini terdengar. Bagaimanapun, dirinya adalah seorang wanita yang lemah, air mata adalah bagian dari lukanya."Ah! Sudahlah jangan menangis, lebih baik kau gugurkan saja." "Apa! Nggak! Aku nggak akan mengugurkannya!" teriaknya."Kau!"Isak tangis Tissa semakin keras."Baik, baik. Kau boleh tidak gugurkan, tapi ingat tugasmu, bawa wanita itu mendekat padaku, selanjutnya serahkan padaku. Aku hanya ingin menjadikan dirinya sebagai pancingan agar
last updateLast Updated : 2023-03-11
Read more

Bab 28. Kuasa Pak Panji

"Aku tidak tahu hal ini, Pak!" teriakan Dewi membuat semua aparat polisi bergeleng-geleng, wanita ini alot dan keras kepala"Tapi kau kakak dari pelaku!""Dia, sudah bukan adik saya lagi! Kelakuan tak bisa aku kendalikan, bila memang dia harus dipenjara, silakan. Itu memang kesalahannya ."Dewi tidak akan salah ngomong, atau banyak bicara tentang Sonia dan tentang Gibran. Baginya bila salah bicara, maka, dirinya pun akan terlibat buruk.Semua terdiam."Saya boleh pulang, Pak. Adik saya pasti cemas menunggu saya." Dewi berkata lirih dan sedih, karena interogasi ini, memakan waktu hingga malam. Dewi khawatir dengan Tiara adiknya.Karena, tak ada lagi yang ditanyakan, Dewi di lepaskan. Dewi langsung pulang menuju rumahnya.Sonia mendengar penangkapan Gibran dan teman wanitanya. Rupanya, Sonia pun takut dan khawatir, bila namanya akan disebut oleh mereka. Sonia bertindak cepat, dan membayar beberapa preman untuk menangkap Dewi. Dalam perjalanan menuju rumahnya, Dewi di hadang dua preman
last updateLast Updated : 2023-03-12
Read more

Bab 29. Cobaan Apa Lagi

"Diam! Aku tidak akan mengikuti caramu! ""David, percayalah. Aku pasti akan kembali padamu. Tapi satu kali ini saja. Ya? Bawa aku ..." Sonia memeluk David erat. Dirinya hanya geleng-geleng kepala, saat dirinya gagal membuat foto mesum. Seolah-olah, Sean ada main dengan Sonia. Kali ini, Sonia memintanya lagi."Sebenarnya, kamu cinta tidak dengan aku, Sonia?" tanya David tiba-tiba dan membelai rambut Sonia. "Aku sayang denganmu, buat apa aku mau kau tiduri. Aku hanya benci pada wanita yang sudah merebut kekasihku itu. Aku tidak ingin melihatnya bahagia!" Dengkus Sonia kesal."Mengapa dendam itu semakin tebal?""Wanita itu, yang tiba-tiba hadir dalam hidup Sean, kekasihku pun dulu tak mencintai istrinya, mereka dipertemukan dalam sebuah perjodohan. Yang menyakitkan lagi, ternyata istrinya lah ... Anak kandung konglomerat itu." umpat Sonia masih kesal."Ah, ambisimu membuat dua orang masuk penjara. Gibran dan pacarnya, ingin memanfaatkan keadaan. Malah mereka kini yang di penjara. U
last updateLast Updated : 2023-03-13
Read more

Bab 30. Berita yang Mengejutkan

"Aku tak bermaksud jelek, ini." Rendi menunjukkan ampop berwarna putih di tangannya. "Dari Rumah Sakit, sengaja aku bawa sini, silakan baca, semoga semuanya baik-baik saja. Saya permisi." sambung Rendi lalu meletakkan amplop itu di atas meja tamu, dan dirinya langsung berbalik badan segera pergi secepatnya dari rumah Dira.Mbak Murni, hanya melongo saja ,melihat kejadian itu. "Lelaki macho itu siapa Bu?" bisik tanya dari Mbak Murni."Dokter Rendi." jawab Dira pelan. Dirinya masih tergugu dalam diamnya. Dira menunduk, "Tolong, ambilkan amplop tersebut, Mbak.""Iya, Bu." Wanita kepercayaan Dira, segera melaksanakan perintah majikannya, dan menyerahkan pada Dira.Dira menerimanya, "Jangan bilang sama Bapak, ya.""Iya, Bu."Dira, membuka pelan amplop tersebut, yang merupakan rekapan visum atas dirinya saat dirinya selamat dari penculikan tersebut.Yang seharusnya, Sean mengurusnya malah terlupakan hal tersebut.Dira membacanya pelan. Hasil tersebut menunjukkan hal yang tak terduga. Dira
last updateLast Updated : 2023-03-16
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status