"Jangan ke ge-er an kamu ya Miranda! Aku menggandengmu, bukan berarti aku peduli padamu. Ini hanyalah sandiwara, agar mama bisa senang melihat kita rukun!" bisik Barak, sambil berjalan, dan masih menggandeng tangan Miranda. "Dalam keadaan seperti ini pun, kamu masih tak mau membuat hatiku senang mas?" tanya Miranda yang heran dengan sikap suaminya itu. Sesampainya ia didalam mobil. Barak melepaskan genggaman tangannya. "Masuk! jangan berharap seperti seorang ratu, yang akan ku bukakan pintu masuk untukmu!" ujar Barak, yang memasangkan kacamata hitam, di matanya. Dengan menghela nafas, Miranda membuka pintu mobil, dan masuk kedalamnya. Ia duduk di samping Barak, yang sudah siap mengendarai mobilnya. "Kali ini, kau boleh duduk disampingku, karena mama masih melihat kita. Nanti beberapa meter didepan, kau pindah naik angkot. Aku tak mau harus duduk bersebelahan denganmu," Sebuah perkataan yang mengiris hati Miranda. Lidah Miranda yang biasanya kaku, memberanikan diri melawan
Last Updated : 2024-10-29 Read more