KUCURI UANG SUAMIKU YANG PELIT (1)"Mas, minta uang untuk belanja ya? Kebutuhan dapur habis semua soalnya," ucapku dengan suara pelan karena takut pada Mas Dicky, suamiku yang hendak berangkat ke kantor. Mas Dicky menatapku tajam lalu mendengkus tak suka. "Habis? Kemarin kan sudah Mas kasih dua ratus ribu buat belanja seminggu. Kok sudah habis?" tanya suamiku itu sambil menyeringai lebar. "Kurang, Mas. Kemarin lima puluh ribu buat beli token listrik. Tiga puluh buat beli gas. Seratus dua puluh ribu buat beli beras, gula, kopi sama sayur mayur. Tapi udah empat hari kan udah habis, Mas." "Hari ini nggak ada apa apa lagi di dapur. Beras udah habis, minyak dan sayur mayur juga sudah nggak ada lagi. Gas aja yang masih ada, Mas," terangku menjelaskan satu per satu. Namun, mendengar penjelasanku, Mas Dicky tak terlihat tertarik sedikit pun. Tetap saja menyeringai tak suka menatapku. "Kalau habis ya sudah! Hari ini nggak usah makan dulu. Puasa! Siapa suruh jatah seminggu nggak bisa dimak
Terakhir Diperbarui : 2023-02-01 Baca selengkapnya