"Iya, Mas, aku sudah pulang. Maaf ya, aku kira Mas belum pulang. Jadi aku belum sempat masakin kamu, Mas. Kok Mas cepat pulangnya?" tanyaku. Aku menaruh belanjaan itu di meja dan langsung mengambil tangan suamiku untuk ku cium. Arini dengan cekatan membantuku untuk merapikannya. "Sini, Mbak, biar aku yang kerjain." Dia mengambil semuanya membawanya ke belakang. "Kamu gimana keadaannya, Rin? Sudah baikan?" tanyaku. Aku menarik kursi dan duduk di samping Mas RezaArinii berhenti, lalu menoleh. "Sudah, Mba, alhamdulillah, sudah baikan tadi setelah berobat." "Oh, syukurlah. Itu belanjaan kamu rapikan aja dulu ya. Nggak usah masak. Besok saja." Aku melirik makanan yang tadi diantar Mama ke rumah. Ada beberapa macam. Sayur asem, sambal terasi beserta lalapannya. Dan juga ikan goreng. Cukup banyak, dan semua itu menggugah selera. "Iya, Mbak." Arini langsung pergi ke belakang membawa semua belanjaan itu. "Kamu sudah makan? Maaf ya, Mas lapar sekali, jadi nggak nungguin kamu." "Belum,
Last Updated : 2023-02-17 Read more