Kak Nita memegang pipinya sambil terus menatapku nyalang. "Ini bukan kesalahanku, aku juga ingin di cintai, selama ini kamulah yang selalu merusak mimpiku Amira!" bentaknya hendak menamparku tapi seseorang memegang tangannya.Hap!Sontak kami menoleh ke arah pemilik tangan itu. "Rama!" ujarku lirih."Ada keributan apa ini?" tanya Rama sambil melepas tangan Kak Nita."Tidak ada, sebaiknya kamu istirahat dulu ya Nak, Mamah bantu kamu ke kamar," ucap Mamah Rani hendak mengiringku ke kamar tapi Rama mencegahnya."Tunggu dulu Tante, seharusnya jika ada masalah, selesaikan secara baik-baik di sini, jangan bawa Amira ke kamar dulu," cegah Rama."Dia sedang hamil Rama, dan kehamilannya lemah, tidak seharusnya dia meladeni pelakor tidak tahu diri!" jawab Mamah Rani membuat Rama menoleh ke arah Kak Nita."Ya sudah kalau begitu, lebih baik kamu istirahat Amira," kata Rama padaku.Aku merasa tidak enak hati atas perhatiannya itu. Hanya ku angguki saja ucapan Rama sambil pergi di papah Mamah Rani
Last Updated : 2023-04-24 Read more