Home / Urban / Jenderal Naga / Chapter 1351 - Chapter 1360

All Chapters of Jenderal Naga: Chapter 1351 - Chapter 1360

2070 Chapters

Bab 1351

"Jika kamu kalah, bagaimana?" tanya Wanto sambil menyipitkan matanya, memandang Nova yang masih memakai topeng. Dia tampak santai, seolah tidak terlalu menganggap serius pemimpin Langit Mistika yang baru-baru ini namanya menyebar luas itu."Kalau aku kalah, aku dan murid-murid Langit Mistika akan meninggalkan Kelompok Gunung Langit dan takkan pernah lagi menginjakkan kaki di sini," balas Nova dengan tenang."Tidak semudah itu. Datang kemari berarti harus meninggalkan sesuatu di sini," ujar Wanto, ekspresinya berubah serius. Aura yang mengerikan segera meledak dari tubuhnya. Aura itu menembus awan dan menyibaknya ke seluruh arah.Langit yang tadinya gelap kini menjadi cerah berkat sinar matahari yang menembus. Baik murid-murid Kelompok Gunung Langit maupun Langit Mistika mundur beberapa langkah.Nova tetap berdiri tegak, dengan jubahnya yang bergerak tertiup angin. "Tetua, pedangnya!" seru Maniso sembari melemparkan Pedang Es ke arah Wanto. Wanto menangkapnya dengan sigap.Nova meng
Read more

Bab 1352

Pandangan Wanto beralih. Dia memandang fokus pada Pedang Keji Sejati di tangan Nova. Wanto sangat menyadari betapa mengerikannya pedang ini. Dulu, saat di gua salju, ketika Wanto memegang pedang tersebut, ia nyaris dikendalikan olehnya. Itu adalah sebuah pedang yang bisa mengontrol dan mempengaruhi pikiran seseorang.Pedang itu adalah senjata yang sangat ampuh. Kini dengan kekuatan yang lebih besar, Wanto yakin dirinya bisa mengendalikan Pedang Keji Sejati."Robi, berikan itu padaku," kata Wanto sambil mengulurkan tangan dan berkata dengan suara dingin, "Kamu nggak akan bisa mengendalikan pedang ini. Pedang ini hanya akan membawamu ke jurang kehancuran. Serahkan padaku. Aku akan menghancurkan Pedang Keji Sejati itu."Wanto mengira bahwa Nova adalah Robi, karena hanya dia dan Robi yang pernah melihat Pedang Keji Sejati. Setelah keluar dari tempat semedinya, Wanto telah pergi ke gua salju. Tetapi saat dia datang, Wanto tidak menemukan Pedang Keji Sejati itu. Wanto menduga bahwa Robi
Read more

Bab 1353

Wanto menghindar dan muncul di kejauhan. Wajahnya tampak serius dan aura kekuatannya terus meningkat. Pedang Es mengambang di depan Wanto. Ujung pedangnya mengarah ke Nova, berputar terus-menerus. Seiring berputarnya Pedang Es, udara di sekitar mereka seketika membeku dan menciptakan beberapa bongkahan es yang membentuk beberapa Pedang Es. Dalam sekejap, ratusan pedang es terbentuk menggantung di udara."Serang!" seru Wanto sambil mengayunkan tangannya. Ratusan Pedang Es menerjang dengan dahsyat. "Hancurkan!" Nova bersuara rendah, memecahkan kesunyian. Pedang Keji Sejati menebas, menciptakan deretan cahaya pedang yang menghancurkan serangan Pedang Es Wanto. Sementara itu, Wanto kembali mengambil Pedang Es-nya dan dengan kecepatan tinggi menyerang Nova, menusuk ke titik vitalnya. Nova mengangkat pedangnya untuk bertahan.Suara dentuman keras terdengar di udara. Kekuatan dahsyat dari keduanya bertabrakan.Boom! Ruang kosong terbelah. Keduanya mundur terdorong. Nova merasa len
Read more

Bab 1354

"Pedang Keji Sejati berhasil mematahkan Pedang Es, tapi pada saat yang kritis, Wanto juga berhasil memberikan pukulan keras pada Nova. Pukulan itu mengenai bagian tubuh vitalnya. Meski elixir tortuga di dalam tubuh Nova sangat kuat, dia tetap merasa kesakitan. Nova jatuh ke tanah, merasakan sakit yang menyeluruh. Nova seakan tidak mampu lagi mengumpulkan sedikit pun kekuatan di tubuhnya. "Wanto menakutkan," pikir Nova, wajahnya pucat di balik topeng. Darah segar mengalir dari sudut mulut Nova. Beruntung Wanto mengira Nova adalah Robi, sehingga dia sedikit menahan diri. Jika tidak, Nova pasti tidak akan bisa bertahan. Nova berusaha bertahan dengan sakitnya, lalu bangkit dengan susah payah. Nova duduk bersila di tanah, memaksa energi sejatinya dan kekuatan elixir tortuga untuk menyembuhkan luka-luka di tubuhnya.Di kejauhan, murid-murid Kelompok Gunung Langit dan Langit Mistika telah bubar. Mereka tidak menyangka pertarungan akan berakhir begitu cepat. “Menang, pemimpin kita mena
Read more

Bab 1355

Para anggota Kelompok Gunung Langit yang lain tidak mengucapkan sepatah kata pun. Mereka kehilangan semangat untuk berbicara setelah melihat tetua mereka, Wanto, dikalahkan dan melarikan diri. Melihat keragu-raguan Maniso, Nova melanjutkan, "Aku tahu Pak Maniso punya kekhawatiran, tetapi biar kujelaskan. Langit Mistika bukan aliran jahat. Tujuan dari berdirinya Langit Mistika adalah untuk stabilitas Someria.""Kura Sakti terbunuh, inti dalamnya terbagi menjadi beberapa bagian, semuanya direbut oleh pesilat-pesilat hebat. Apa Pak Maniso tidak merasakan bagaimana aura Wanto menjadi lebih kuat?" kata Nova. "Wanto juga mendapatkan sebagian dari inti dalam. Setelah dia menyatukan inti dalam Kura Sakti, dia pasti akan dikuasai oleh keinginan tak terbatas. Bisa kupastikan, Wanto saat ini bukanlah Wanto yang dulu."Seorang murid Kelompok Gunung Langit berdiri dan membantah, "Jangan mencemarkan nama baik tetua kami! Tetua kami tidak bisa difitnah sembarangan oleh orang sepertimu." "Cari mat
Read more

Bab 1356

Setelah merebut kembali Kelompok Gunung Langit, Nova bersama orang-orang Langit Mistika segera meninggalkan tempat tersebut. Mereka telah meninggalkan wilayah Kelompok Gunung Langit ketika seseorang bertanya, "Pemimpin, apa selanjutnya kita akan menuju Perbatasan Barat, ke keluarga Aryani di Gunung Xira?"Nova menghentikan langkahnya dan berkata, "Tidak untuk saat ini. Kita perlu membangun momentum terlebih dahulu. Sebarkan berita tentang kekalahan leluhur Kelompok Gunung Langit, Wanto, dan informasikan bahwa Kelompok Gunung Langit kini tunduk pada Langit Mistika." Setelah memberikan instruksi tersebut, Nova segera pergi sendirian.Dia terluka, dan lukanya cukup parah. Kondisi Nova saat ini tidak memungkinkannya untuk pergi ke keluarga Aryani. Dia harus segera mengobati lukanya. Setibanya di tempat terpencil, Nova tidak bisa bertahan lebih lama dan jatuh terkulai di tanah. Darah segar menetes dari topengnya, membasahi lehernya yang putih.Nova tidak benar-benar meninggalkan Kelomp
Read more

Bab 1357

Sonia segera berdiri dan menarik tangan Nova, meraba nadinya.Begitu menyentuh tangan Nova, Sonia merasakan hawa dingin menusuk tulang. Dia berusaha menahan diri sambill terus memeriksa denyut Nova. Setelah mengetahui kondisi luka Nova, wajah Sonia berubah. Sonia bertanya, "Apa yang terjadi? Bagaimana bisa lukamu begitu parah?"Nova mengambil tisu dan menyeka darah di sudut mulutnya, lalu berkata dengan suara lemah, "Saat bertarung dengan Wanto, aku terkena pukulannya. Dia sudah berhasil memurnikan inti dalam dari Kura Sakti, kekuatannya mengerikan. Tapi dia mengira aku adalah Robi, agak takut-takut. Jika tidak, mungkin aku nggak akan bisa pulang hidup-hidup." Setelah sempat menahan lukanya di dekat Kelompok Gunung Langit, Nova bergegas kembali ke Diwangsa. Dia tahu, di luar sana tidak aman. Hanya dengan kembali ke Diwangsa lah Nava baru akan bisa tenang untuk menyembuhkan diri.Sepanjang perjalanan, dia terus menahan sakitnya, dan berpura-pura sebagai turis biasa. Setelah sampai
Read more

Bab 1358

Chandra, bersama Paul, seratus Pasukan Naga Hitam, dan seratus Pasukan Api Merah, meninggalkan Someria menuju Kekaisaran Elang Besar. Sementara itu, Nova mengumpulkan para murid Langit Mistika, berkumpul di Kelompok Gunung Langit. Demi menaklukkan mereka, Nova berduel dengan leluhur Kelompok Gunung Langit, Wanto. Dia menggunakan Pedang Keji Sejati untuk memotong Pedang Es milik Kelompok Gunung Langit, hingga membuat Wanto ketakutan dan melarikan diri. Namun demikian, Nova juga terkena satu pukulan mematikan dari Wanto.Wanto menggunakan Telapak Genrei, sebuah teknik bela diri licik dan beracun yang diciptakan oleh seorang iblis ratusan tahun lalu.Teknik bela diri itu terkenal dalam sejarah. Teknik bela diri ini telah menghilang selama ratusan tahun dan muncul lagi beberapa puluh tahun lalu di tangan Robi. Robi, yang dicap sebagai orang tanpa kemampuan apa-apa oleh keluarga Atmaja, tidak diterima oleh keluarga itu. Sekarang, Wanto malah kembali menggunakan teknik bela diri ini.
Read more

Bab 1359

"Wow, dia memang hebat," ujar seorang pria dengan kagum."Dengan adanya orang seperti dia di Someria, tak heran jika negara itu menjadi kuat," timpal orang lain.Saat mereka berbicara, terdengar suara derap kuda yang terburu-buru.Dari kejauhan, tampak sekawanan kuda yang berlari kencang mendekat. Di barisan terdepan, seorang pemuda dengan baju zirah emas dan pedang di pinggangnya mencolok perhatian. Usianya sekitar dua puluh lima atau enam tahun. Di belakangnya, para pengikutnya seragam dengan baju zirah perak.Melihat rombongan itu, sang Ratu tampak sedikit cemberut. Pemuda itu turun dari kudanya di depan Ratu, memberi hormat, dan berkata, "Salam, Yang Mulia Ratu."Ratu, dengan wajah tidak puas, bertanya, "Kenric, siapa yang memperbolehkanmu datang berkuda ke sini?"Pria berbaju zirah itu menjawab dengan tenang, "Yang Mulia, sebagai Ksatria Emas, saya bebas berkuda kapan pun. Apa ada masalah?"Ratu hanya bisa mengerutkan kening. Memang benar Ksatria Emas memiliki hak istimewa tersebu
Read more

Bab 1360

Chandra mengenakan seragam tempur Naga Hitam yang mengesankan, didominasi warna hitam yang memberikan kesan matang, megah, dan berwibawa. Di bahu seragamnya, terpatri sepuluh bintang berkilau, dan jubahnya dihiasi dengan gambar naga hitam yang tampak nyata dan mengagumkan.Setelah turun dari pesawat, Chandra dengan tatapan tajam dan tenang, mengamati Ratu Elang Besar dan para bangsawan yang telah berkumpul, yang jumlahnya kira-kira dua ratus orang. Paul mengikuti Chandra dari belakang dengan setia. Pasukan Naga Hitam dan Pasukan Api Merah, bersenjata lengkap dan berwibawa, turun dari pesawat dan berbaris dengan formasi yang rapi dan disiplin tinggi.Chandra berdiri di samping, menunggu dengan sikap yang tenang dan penuh wibawa. “Raja Naga, kenapa berhenti?”Paul, biasa memanggilnya 'Bos', kali ini dengan hormat menyebutnya 'Raja Naga'. Chandra berbisik, "Di wilayah orang lain, kita harus menunjukkan rasa hormat. Kita tunggu Ratu Elang Besar menghampiri dan menyapa kita terlebih da
Read more
PREV
1
...
134135136137138
...
207
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status