“A-Fan untunglah kau kembali memenangkan pertarungan ini! Aku kira akan kehilanganmu. Kau tewas, Keluarga Qiang dan kota Hong Sha ini akan turut binasa!” ucap Patriark Qiang yang nampak begitu lega melihat cucunya berhasil memenangkan pertarungan.Qiang Fan menarik nafas panjang. Terlihat ada beban yang ia tanggung. “Untuk sementara kita memang memenangkan pertarungan ini, kek. Tapi aku tidak tahu sampai kapan kita bisa bertahan,” sahutnya lirih.Tanpa berkata apa-apa lagi Qiang Fan langsung melesat meninggalkan gerbang kota Hong Sha yang sempat ditutup. Ada kesedihan yang ditunjukkan pemuda itu dari raut wajahnya. Patriark Qiang melihat itu dengan jelas, namun ia sungkan menanyakan itu kepada sang cucu.“Entah beban apa yang sebenarnya ia tanggung!” gumamnya.Sementara itu dengan waktu yang sangat singkat Qiang Fan sudah tiba di rumahnya sendiri, bekas kediaman keluarga Wang dulu. Ia langsung masuk ke ruang khusus yang ia bangun, ruang pribadi tempat ia berlatih sendiri. Ruang baru
Baca selengkapnya