Qiang Fan berteriak memanggil tubuh Dewa Gunturnya agar muncul. Harapan satu-satunya dari pemuda itu adalah bangkitnya tubuh sejati elemen gunturnya untuk mengatasi serangan yang mengincarnya. Kalau itu tidak berhasil, maka ia sendiri yang akan binasa.Pusaran Badai Seratus ribu pedang sendiri semakin meluas. Hanya tinggal sepuluh tombak menuju tempat Qiang Fan berada. Sementara Pemuda itu masih belum berhasil membangkitkan tubuh sejatinya.“Ukhhhh!”Qiang Fan melenguh kesakitaan. Ia mengerahkan Formasi perisai perlindungan untuk menghalau laju pusaran badai pedang yang menyerangnya. Qiang Fan tidak ingin menyerah begitu saja walau kemampuan yang saat ini ia miliki tidak sebanding dengan kekuatan badai pedang yang mengincarnya.Untuk sementara formasi yang digunakan oleh Qiang Fan dapat menangkis serangan badai pedang. Namun hal itu hanya sementara saja. Nyata sekali serangan badai pedang itu sedikit demi sedikit mampu menggempur pertahanan untuk perisai yang dipasang oleh pemuda i
“A-Fan untunglah kau kembali memenangkan pertarungan ini! Aku kira akan kehilanganmu. Kau tewas, Keluarga Qiang dan kota Hong Sha ini akan turut binasa!” ucap Patriark Qiang yang nampak begitu lega melihat cucunya berhasil memenangkan pertarungan.Qiang Fan menarik nafas panjang. Terlihat ada beban yang ia tanggung. “Untuk sementara kita memang memenangkan pertarungan ini, kek. Tapi aku tidak tahu sampai kapan kita bisa bertahan,” sahutnya lirih.Tanpa berkata apa-apa lagi Qiang Fan langsung melesat meninggalkan gerbang kota Hong Sha yang sempat ditutup. Ada kesedihan yang ditunjukkan pemuda itu dari raut wajahnya. Patriark Qiang melihat itu dengan jelas, namun ia sungkan menanyakan itu kepada sang cucu.“Entah beban apa yang sebenarnya ia tanggung!” gumamnya.Sementara itu dengan waktu yang sangat singkat Qiang Fan sudah tiba di rumahnya sendiri, bekas kediaman keluarga Wang dulu. Ia langsung masuk ke ruang khusus yang ia bangun, ruang pribadi tempat ia berlatih sendiri. Ruang baru
Kembali mentri Han menunjukkan tampang sedihnya mendengar pertanyaan kaisar. Beberapa kali ia hendak mengucapkan sesuatu namun tertahan oleh suaranya yang tersedak rasa sesak di dadanya. Matanya kembali berkaca-kaca.“Yang Mulia, sepeninggal anda Kekaisaran Selatan sangat kacau. Putra mahkota palsu itu yang kini menjadi Kaisar dan membawa kekacauan di mana-mana. Banyak rakyat yang menderita. Para penjahat pun mulai merajalela tanpa ada turun tangan dari pihak kerajaan untuk membantu rakyat mengatasinya.”Akhirnya keluar juga jawaban dari menteri Han. Meski suara orang tua itu nampak sangat bergetar menahan isak tangis. Pemandangan itu betul-betul sangat memilukan. Beberapa orang pengikut kaisar yang berada di tempat itu pun sampai mengepalkan tangan dalam hati mengutuk perbuatan kaisar baru."Kedukaan rakyat kita bertambah semakin dalam ketika mereka mendapatkan kabar bahwa yang mulia Paduka Kaisar telah tewas di tangan kaisar palsu terdahulu. Kali ini Rakyat benar-benar mengal
“Apakah tidak terlalu cepat keputusanmu itu? Keadaan saat ini tidak menentu di keluarga kita. Apabila aku meninggalkan tempat ini dan kau juga meninggalkannya apa tidak terlalu berbahaya.” "Kau tenang saja kek! Tempat ini nantinya akan dijaga oleh seorang ksatria ranah kaisar beladiri!” jawab Qiang Fan.Patriark Qiang mengerutkan keningnya, begitu juga kelima anaknya. Kali ini mereka tidak dapat langsung percaya ucapan Qiang Fan itu. Seorang ksatria yang berada di ranah Kaisar beladiri sangat sulit untuk dicari. Bahkan tidak semua sekte dan perguruan besar pemimpinnya berada di ranah itu.Baru saja keraguan itu menggelayuti Patriark Qiang dan kelima orang anaknya tiba-tiba saja dari atas langit arah barat meluncur cahaya keemasan yang langsung melesat begitu cepat dan mendarat di depan kediaman Qiang Fan.Cahaya keemasan itu langsung berubah wujud menjadi seorang lelaki berusia sekitar 40 tahunan. Ia langsung memberi salam kepada Qiangfan, “Tuan Muda Qiang!” “Kaisar Beladiri!” seru
“Mari kita habisi bocah ini!” Dua orang penghadang langsung menyerang setelah diberikan isyarat oleh salah satu dari mereka. Serangan yang sebenarnya sangat bahaya bagi orang-orang dunia persilatan itu sama sekali tidak berpengaruh bagi Qiang Fan. Meskipun keduanya sudah menggabungkan dua kekuatan dan dua hewan magis tapi tetap saja tidak dapat menyentuh Qiang Fan. Setiap serangan yang mereka lakukan selalu kandas bagai setetes air yang menghantam lautan. “Apa yang kalian miliki itu tidak akan mempan kalian gunakan untukku. Bahkan sekalipun yang melakukan adalah pemimpin kelompok kalian tidak akan ia dapat menyentuh seujung rambut dari tubuhku ini. Sekarang katakan mengapa kalian mengincarku?” Qiang Fan nampak mulai bersuara keras. Ia yang tahu persis dari mana kedua orang penghadangnya itu berasal merasa keduanya sudah bertindak terlampau jauh. Qiang Fan lupa bahwa ia berada di dunia masa lalu. Dunia di mana ia belum pernah ada hubungan dengan perkumpulan iblis Langit itu. Kedua
Setelah berlari menggunakan ilmu meringankan tubuh dalam beberapa waktu, akhirnya Qiang Fan tiba di pesisir pantai. Tak terlalu menunggu lama menuju Pulau tempat berdirinya sekte Menara Bintang Dewa. Kebetulan sekali banyak orang yang memang hendak menuju tempat tersebut mengikuti ujian masuk sekte.“Ternyata banyak juga orang-orang yang menghendaki masuk menjadi anggota Menara Bintang Dewa. Apa mungkin sudah ada penyusup yang masuk ke dalam sekte ini untuk merebutnya. Setahuku dari dulu serta menara bintang Dewa tidak menginginkan banyak menerima anggota. Mereka hanya menerima anggota pilihan yang menjadi rekomendasi dari anggota yang lain. Di masa depan semua karena siasatku Menara Bintang Dewa ini menerima banyak anggota dan akhirnya kami runtuhkan,” Batin Qiang Fan. Sebuah kapal besar kemudian singgah tepat di depan Qiang Fan berada. Pemilik kapal menawarkan pemuda itu untuk naik ke atas. Tanpa ragu Pemuda itu melompat ke atas kapal. Ternyata disana sudah banyak para Praktisi ya
"Anak-anak bersiaplah! Perompak Sembilan Naga sedang mengincar kita. Aku yakin dengan keberadaan kalian para praktisi muda yang memiliki bakat tinggi dapat mengalahkan mereka!” Delapan orang pemuda praktisi yang akan mengikuti seleksi masuk menjadi anggota Sekte Menara Bintang Dewa langsung berdiri. Mereka terlihat bersemangat dan gagah untuk melakukan pertarungan. Padahal di dalam hati mereka hampir ke delapannya sudah dilanda rasa gentar. Mereka mencoba menutupinya karena tidak ingin dianggap oleh yang lain pengecut.Berbeda dengan Qiang Fan. Sedikitpun tidak ada rasa dan tak apalagi takut terhadap musuh yang mengincar mereka. Ia dengan tenang melihat ke arah kapal yang dari kejauhan bergerak mengarah kepada mereka. Kapal itu bergerak cepat sehingga sulit untuk dihindari oleh kapal yang ia tumpangi. “Tuan Muda Qiang, maaf kali ini harus melibatkanmu dalam masalah,” ucap Patriark Yun memperlihatkan wajah tidak enak hati kepada Qiang Fan.Qiang Fan hanya mengangguk dan tersenyum. T
Pertarungan di atas kapal semakin menegangkan. Satu persatu delapan pemuda praktisi roboh. Beruntung para perampok itu tidak menginginkan nyawa mereka sehingga mereka hanya dibuat tidak berdaya.Di atas kapal kini tinggal Qiang Fan dan Patriark Yun yang masih bertahan menghadapi musuh. Keduanya memang menjadi lawan tangguh bagi para anak buah perompak itu. Terutama tiang ban yang sudah dikeroyok oleh lima orang anak buah perompak namun sedikitpun ia tidak bisa disentuh.Berbeda dengan Patriark Yun. Lama kelamaan keadaannya semakin payah. Tiga orang musuh yang mengeroyoknya cukup membuat pemimpin keluarga Yun itu kerepotan. Hingga pada akhirnya ia pun harus jatuh tersungkur oleh tiga orang yang mengeroyoknya."Bocah, sebaiknya kau menyerah saja dan hentikan perlawanan mu itu. Sia-sia saja kau melawan segala pada akhirnya kau akan dijatuhkan. Sebelum orang lain bertindak lebih kasar maka sebaiknya kau senyum saja yang menyudahi," ucap pemimpin perampok dari kapal musuh."Apakah kali
Bummmm! Bummmm! “Aaaa..” Dewa Kegelapan melancarkan dua buah serangan sekaligus ke arah Qiang Fan dan Yan Xinxin. Qiang Fan yang masih memiliki daya tahan dan kekuatan maksimal dengan mudah menangkis serangan itu dan menimbulkan ledakan hebat. Sebuah ledakan kembali menyusul diiringi teriakan memilukan. Yan Xinxin memang selamat dari serangan Dewa Kegelapan yang menyasar ke arahnya. Karena dengan sigap orang-orang utama Sekte Menara Bintang Dewa langsung melindunginya. Akibatnya orang-orang itu langsung hancur lebur tubuh mereka terkena serangan Dewa Kegelapan. Yan Xinxin sendiri pucat wajahnya. Ia tidak menyangka serangan Dewa Kegelapan benar-benar dahsyat. Lima Panglima Penguasa Elemen yang melindunginya tak ada satupun yang selamat. Pandangan gadis itu nanar kearah Qiang Fan berharap pemuda itu bisa memenangkan pertarungan. Qiang Fan yang marah mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan gerakan yang sangat cepat pemuda itu melesat ke atas lalu menginjakkan kakinya di atas segel f
Dewa kegelapan benar-benar marah dengan penolakan Pedang Kaisar Cahaya kepadanya. Pedang itu tak bisa dimiliki oleh penguasa kegelapan itu. Pandangannya sesaat dialihkan kepada Qiang Fan. Ia tersenyum melihat keadaan pemuda itu yang tidak banyak kemajuan.“Hahaha bocah itu tidak akan bisa mengumpulkan kekuatan dari alam yang diliputi kegelapan ini. Selamanya ia tidak akan bisa berada di atasku meskipun kekuatan inti kegelapan berada di tubuhnya. Tapi aku pun tidak akan tertipu olehnya untuk mengganggu proses penyerapan kekuatan alam yang ia lakukan. Apabila aku mendekatinya tentu kekuatanku yang akan diserap olehnya,” gumam Dewa kegelapan dengan senyuman puas.Kembali pandangan Dewa Kegelapan tertuju kepada Pedang Kaisar Cahaya yang terus memancarkan kekuatan dahsyat. Sekali lagi ia mencoba untuk mendapatkan pedang itu. Namun hasilnya sama, kembali ia terlempar. Kali ini bahkan ia sampai memuntahkan darah segar.“Bedebah! Pedang Bodoh! Mengapa kau tidak mau menjadi milikku? Di dunia
"Tidak cukupkah siksaan yang kuberikan kepada kekasihmu ini, Qiang Fan?”Raja Kegelapan berseru ke arah Qiang Fan sambil menginjak kepala Yan XinXin yang tergeletak tak berdaya. Tentu saja hal itu membuat Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia pun tidak dapat berbuat apa-apa karena seluruh kekuatannya seolah-olah telah habis dan ia pun telah lemah tak berdaya."Cepat kau keluarkan kekuatan inti kegelapan yang ada di dalam tubuhmu maka aku akan mengampunimu dan kekasihmu ini. Bila kau bersikeras untuk bertahan maka jangan salahkan aku untuk menghabisinya di hadapanmu dengan cara perlahan!" Raja Kegelapan mengancam.Qiang Fan benar-benar marah. Namun ia benar-benar tidak berdaya. Pemuda itu pun berusaha untuk mengeluarkan tenaganya yang ia rasa masih tersimpan di dalam tubuhnya. Namun apa yang ia lakukan sia-sia karena tidak sedikitpun pergerakan kekuatan dari dalam tubuhnya mengalir. Raja Kegelapan kembali menekan kepala Yan Xinxin dengan kakinya. Terdengar sedikit rintihan kecil dari
Pancaran kekuatan yang dimiliki Dewa Kegelapan telah mencapai puncaknya. Langit diselimuti awan hitam yang sangat pekat. Sesekali awan hitam itu memancarkan kilat yang menyambar-nyambar. Pemandangan itu sama persis dengan pacaran kekuatan yang dimiliki sang Dewa Kegelapan.Dewa Kegelapan bergerak. Hanya dalam satu kali lesatan ia sudah berada di hadapan Qiang Fan. Lalu dengan sekali pukul Qiang Fan terlempar dan terhempas ke tanah.“Hueekkk!”Pemuda itu memuntahkan Darah segar ketika tubuhnya terhempas ke tanah. Nampak sekali pukulan yang dilancarkan oleh Dewa Kegelapan benar-benar luar biasa dahsyatnya. Bahkan Yan Xinxin yang berada di dekat Qiang Fan sama sekali tidak melihat bagaimana cara Dewa Kegelapan bergerak.“Awaas!” Qiang Fan berteriak untuk memperingatkan Yan Xinxin. Tetapi peringatan itu terlambat. Hanya dalam satu gerakan, Yan Xinxin dikalahkan oleh serangan Tuhan Gelap. Tuhan kegelapan tertawa dengan bangga, bersukacita dalam pertunjukan kekuasaannya.Qiang Fan dan Yan
Pertarungan antara Qiang Fan dan Dewa Kegelapan terus berlanjut. Keadaan mulai tidak memihak ketua sekte Menara Bintang Dewa itu. Beruntung Yan Xinxin juga turun tangan membantunya. Sehingga serangan musuh tidak begitu membuatnya terdesak.Pertarungan antara Qiang Fan dan Yan Xinxin melawan Dewa Kegelapan berlangsung semakin menegangkan. Perbatasan empat negara tempat berdirinya Menara Kegelapan itu menjadi saksi pertarungan dahsyat seorang dewa melawan anak manusia. Dengan turunnya Yan Xinxin membantu Qiang Fan meski tidak membuat keadaan mereka lebih unggul namun cukup membuat perubahan yang berarti.Dua anak manusia yang menjadi sepasang kekasih memiliki kekuatan Dewa itu terus berjuang bertarung melawan Dewa kegelapan. Meskipun keadaan mereka yang sedikit demi sedikit mendapat tekanan dari dewa kegelapan, keduanya sedikitpun tidak goyah. Menyelamatkan umat manusia dari cengkeraman kegelapan menjadi tujuan sekaligus kekuatan semangat bagi mereka.Dewa kegelapan sendiri dengan keku
Dengan amarahnya Dewa kegelapan mengarahkan tangan kanannya kepada Kakek Yo dan Lin Yu Chen yang berada tidak berjauhan. Keduanya terlihat sudah pasrah. Namun ada senyuman yang terpancar dari wajah mereka. Mereka bersyukur telah berhasil menghancurkan menara Dewa kegelapan sehingga membuat Sang Penguasa Kegelapan itu tidak lagi memiliki kesempatan untuk mendapatkan separuh kekuatannya lagi yang berada di dalam tubuh Qiang Fan. “Matilah Kalian!” dengus Dewa Kegelapan.Sebuah sinar hitam memanjang melesat ke arah Kakek Yo dan juga Lin Yu Chen. Dalam keadaan seperti itu pastilah keduanya tidak akan bisa menghindar lagi. Namun sebelum itu terjadi tiba-tiba saja…“Perisai Dewi Es Surgawi!”Sebuah petikan terdengar lantang dengan suara lembut khas seorang perempuan. Bersamaan dengan itu melesat bayangan mutih yang langsung membuat perisai di udara menghalangi serangan Dewa Kegelapan. Dua larik sinar yang dilancarkan Dewa kegelapan itu langsung tertahan lajunya oleh perisai gadis yang tak
Lin Yu Chen terlihat ragu. Ia terlihat enggan untuk melakukan apa yang diusulkan oleh kakek Yo.“Kakek, bukankah ketua akan sangat marah kalau kita menggunakan segel itu. Menggunakan kekuatan itu akan membuat kita kehilangan ranah kultivasi dewa kita,” ucap Lin Yu Chen setengah protes.Kakek Yo tersenyum. Dengan penuh wibawa ia pun berkata, “Anak Lin, ketahuilah! Jangankan mengorbankan kekuatan untuk Tuan Muda Qiang, mengorbankan jiwaku pun aku tidak akan pernah ragu. Menara Kegelapan ini dibuat untuk menjebak tuan muda Qiang agar separuh kekuatan kegelapan sang Dewa kegelapan yang ada padanya dapat diambil lagi oleh penguasa kegelapan itu!”Kakek Yo menatap tajam ke wajah Lin Yu Chen. Ia kemudian mengalihkan pandangannya ke menara Kegelapan yang menjulang setinggi 50 tombak. Kemudian dengan tegas ia berkata, “Kalau kau tidak mau melakukannya, biar aku sendiri yang melakukan!”Kakek Yo melesat ke atas, energi gelap menyelimuti tubuhnya, dan ia mengerahkan seluruh kekuatannya. Dengan t
Dalam waktu singkat, para Iblis di Kerajaan Selatan telah musnah. Qiang Fan dan pasukannya berhasil dalam waktu singkat membersihkan kerajaan selatan dari para Iblis. Kini di tempat itu tinggal satu penguasa yang ditunjuk langsung oleh Dewa Kegelapan. Ia merupakan Raja Iblis Penguasa Angin yang berada di ranah kultivasi dewa, dan kehadirannya terasa sangat menakutkan.Raja Iblis Penguasa Angin berdiri tegak di tengah istana yang hancur, aura kegelapannya memenuhi sekitarnya. Matanya yang tajam dan gelap memancarkan kepercayaan diri yang tinggi. Di tangannya, ia menggenggam sebilah pedang berkilauan hitam, yang sesekali menghembuskan angin yang sangat kuat.Qiang Fan tidak berlama-lama dalam pertimbangan. Dia khawatir kakek Yo yang memutuskan untuk menyerang Kerajaan Timur akan menemui hambatan saat melewati menara kegelapan, atau yang paling parah dia langsung berhadapan dengan dewa kegelapan. Dengan tanda isyarat, Qiang Fan memerintahkan orang-orang dari Benua Bintang Dewa mengeroyok
Setelah memberi penjelasan tentang strategi yang akan mereka jalankan untuk menghadapi Dewa Kegelapan, Qiang Fan pun meminta orang-orang yang berada di hadapannya untuk bersiap. Hari itu juga ia merencanakan untuk melakukan serangan terhadap Dewa Kegelapan untuk segera mencegahnya melakukan kerusakan lebih jauh.Setelah segala persiapan sudah dilakukan Qiang Fan pun mulai membuka portal yang menghubungkan Pulau Bintang Dewa dengan pesisir daratan wilayah Barat. Sebelumnya Qiang Fan sudah memeriksa tempat itu yang sangat jauh dari jangkauan para Iblis bawahan Dewa Kegelapan.Satu persatu dengan proses yang sangat cepat orang-orang yang berada di menara Pulau Bintang Dewa berpindah tempat menuju daratan pesisir pantai wilayah barat itu. Tidak ada gangguan saat itu karena memang para Iblis terpusat berada di wilayah Timur. Apalagi para manusia sudah banyak yang menjadi korban keganasan mereka.Qiang Fan sendiri sudah melakukan penyelidikan terhadap apa saja yang sudah terjadi di dunia ma