"Selamat pagi, Istriku!" Sebentuk tangan melingkari perut ini. Aku mengelak karena masih berjibaku dengan penggorengan. Namun Mas Riko tak mau tahu dan malah membenamkan wajah di sela pipi dan pundakku. "Mas, enggak enak kalau dilihat--" "Dilihat siapa? Bapak dan Ibu sudah pulang kampung," potong lelaki yang entah kenapa pagi ini begitu semringah. "Yesha." Biar saja bocah itu yang jadi alasan. Tiga telur ceplok pelengkap nasi goreng selesai kubuat. Namun pria ini masih saja mengintil. "Yesha!" panggil Mas Riko. Tak lama bocah itu berlari kecil menyusul ke dapur. "Kenapa, Yah?" "Ayah boleh peluk bunda, nggak?" Mas Riko ini apa-apaan bertanya seperti itu di depan anak kecil. "Boleh, dong!" Putri cantikku malah senyam-senyum. "Kalo ayah peluk bunda, Yesha tau, nggak, artinya apa?" lanjut suamiku. "Artinya, ayah sayang sama bunda." Jujur dan polos sekali jawabanmu, Nak. "Tuh, kamu denger sendiri, kan, Ran!" "Terserah Mas saja." Begitu Yesha kembali bermain di ruang tengah, M
Last Updated : 2023-01-23 Read more