Home / Fantasi / Pengantin sang Raja Naga / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of Pengantin sang Raja Naga: Chapter 91 - Chapter 100

114 Chapters

Bab 91

Steven tidak terlalu marah pada Spitz. Alexander pasti tak ingin terlalu mengekspos istrinya.Apa lagi alasannya jika bukan karena wanitanya adalah wanita lemah?Pria itu sedang berusaha melindungi istrinya."Aku penasaran bagaimana wajah pria yang begitu angkuh menolak tawaran kerjasama denganku itu memohon-mohon untuk mengembalikan istrinya," batin Steven.Seulas senyum keluar dari bibirnya."Ini akan menjadi hari yang menyenangkan," gumam Steven. Steven bahkan bersiul sepanjang jalan.Pria itu memberangkatkan pasukannya secara bertahap. Setelah semua batch melewati portal, barulah Steven akan melewati portal.Hari itu terdapat festival olahraga yang rutin dilaksanakan. Steven sudah berencana memulai serangan dari tempat diadakannya festival. Tempat di mana prajurit kuat sedang berkumpul dan bisa langsung dilenyapkan sekaligus menjadi abu, pikirnya.Namun, orang yang berjalan dengan tudung kepala menarik
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 92

"Cairan ini masih berwarna merah sesuai aslinya karena sudah bisa digunakan secara langsung. Darah lain yang sedang saya proses, harus menunggu lebih lama hingga berubah warna menjadi emas, Yang Mulia," jelas Abigail singkat.Melihat Steven yang tidak puas dengan jawabannya, Abigail lanjut menjelaskan pada Steven semudah mungkin."Singkatnya, jika cairan merah ini diproses lebih lanjut, tidak akan mendapat warna keemasan. Warnanya akan berubah menjadi hitam dan busuk, tidak bisa digunakan sama sekali. Darah yang saya proses selama ini harus berubah menjadi emas baru bisa digunakan. Lebih dari itu, akan sama berubah jadi hitam dan membusuk."Steven baru menyadari bahwa selama ini ia sangat mempercayai Abigail dan dokter lain di kerajaan duyung. Bisa-bisanya dia baru tahu hal sepenting ini setelah sekian lama bereksperimen dengan darah keluarga kerajaan?"Eehhmmm.. ehhmm.. Baiklah kalau begitu. Jadi, apa manfaat dari cairan ini?" tanya Steven."Perce
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 93

Noah langsung memeluk putrinya."Kenapa ayah tidak datang menolongku? Kenapa kau membiarkan aku disiksa keluarga itu? Mengapa kau membiarkanku disiksa oleh pria mengerikan itu?""Maaf... Maafkan ayah... Maaf..."Anna berkali-kali menyalahkan Noah dan begitu pula Noah yang berkali-kali meminta maaf.Anna menangis lama sekali. Alex memilih keluar dan meminta semua yang ada di ruangan untuk ikut keluar."Hiiikkkssss... Kau benar-benar ayah yang buruk... hiikkkksssssss..."Dari depan pintu, Alex tetap berdiri mendengarkan Anna dan Noah."Aku harus belajar... hikksss... sampai kelelahan.... Meski lelah.... hikksss... aku tidak bisa istirahat....""Maaf...""Aku... aku.... hiks.... aku tidak bisa tidur dengan tenang waspada mereka akan mencelakaiku... hikkkss... saat aku tidur... hiikkssss... Saat masuk ke perusahaan, aku pun harus melalui hari-hari sibuk... hikkksss...""Maaf...""Pria itu... pria itu gilaa... h
last updateLast Updated : 2025-03-12
Read more

Bab 94

Pagi ini Anna kembali terbangun dengan perasaan gelisah.Mimpi buruk masih terus hinggap di tidurnya."Haaaahh.... Haaahhh... Haaaaa...."Jantung Anna berdebar-debar dan keringat dingin sudah membasahi tubuhnya. "Tenang Anna... Tenang... Ini baru kenyataan ini baru kenyataan, tadi hanya mimpi tadi hanya mimpi," batin Anna.Wanita itu langsung meraih gelas berisi air yang ada di meja dan meneguknya dengan cepat. Anna yang merasa sudah sedikit tenang menatap langit-langit."Syukurlah aku di kamar," gumam Anna.Anna yang sudah sedikit tenang itu merasa tubuhnya tidak nyaman karena basah dan lengket. "Sepertinya aku harus berganti pakaian," gumam wanita itu.Namun, Anna merasa ada seseorang yang memperhatikannya. Ia menoleh ke samping dan nyaris berteriak."Aa..."Ada Alex yang sedang tertidur pulas di sebelahnya.Seketika Anna teringat percakapannya dengan sang ayah bahwa pria ini adalah sua
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

Bab 95

Alex tahu bahwa ini adalah pertanyaan yang sangat bodoh. Tapi dia sendiri pun frustasi. Pria itu tidak tahu harus bagaimana menghadapi istrinya.Raymond belum kembali. Anna juga tak kunjung membaik."Tidak," jawab Anna pelan.Alex memegang tangan Anna dan mengarahkan tangan sang istri untuk menyentuh pipinya.Air mata perlahan keluar dari ujung mata pria itu. Anna sendiri pun turut menangis. Rasanya sakit sekali melihat Alex meneteskan air mata."Sayang, apa kau benar baik-baik saja?" tanya Alex perlahan.Kepala Anna seketika pusing. Ingatan saat dicambuk Steven langsung kembali merasuki dirinya dengan cepat."Pusing sekali," batin Anna.Wanita itu langsung merinding, bahkan seluruh indra yang ada di tubuhnya masih mengingat dengan jelas penderitaan yang disebabkan Steven von McWheel."Sakit..." gumam Anna."Sakit...""Sakit...""Sakit...""Sakit..."Anna terus bergumam sak
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Bab 96

"Hikksss.... hikkksss... hiikkkssss..."Terlihat seorang gadis berambut panjang sedang meringkuk dan menangis. Rambut yang lurus dan halus itu tergerai dengan indah hingga menutupi wajah sang pemilik."Tempat apa ini? Aku di mana?" batin Steven.Saat membuka mata, Steven hanya melihat gadis ini menangis tersedu-sedu di sebelahnya. Steven juga tidak bisa menebak di mana ia berada saat ini. Ruangan ini hanya dipenuhi cahaya dan berhiaskan putih.Lantai tempat ia dibaringkan, dinding yang bisa dijangkau mata, putih.Langit-langit dan entah apa lagi yang ada di sana, tak bisa Steven deskripsikan. Pria itu hanya bisa melihat cahaya."Apa aku sudah tiada? Aku benar-benar mati semudah ini?" batin Steven.Steven pun menoleh pada gadis cengeng ini."Aaa.... Aaa...."Suara Steven tertahan. Ia tak bisa mengeluarkan satu patah kata pun. Steven pun berusaha meraih gadis di sebelahnya untuk meminta bantuan.Nihil!Steven juga tidak bisa menggerakkan seluruh tubuhnya."Kenapa ini? Apa yang terjadi p
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Bab 97

"Aku benar-benar tidak habis pikir bisa memiliki adik yang sangat tolol seperti mu.""Arrrgggghhhhh, stop Tiaaaa!!" teriak Steven dalam hati.Steven benar-benar sangat kesal. Ditambah, dia sendiri tidak bisa membalas kakaknya.Setelah puas berteriak, Cynthia menarik Steven kembali ke ruangan serba putih.Kondisi ruangan ini sangat mengerikan, benar-benar berantakan seperti lokasi konstruksi.Cynthia kemudian memandang adiknya itu dengan tatapan jijik."Mengapa kau melihatku seperti itu?" tanya Steven dalam hatinya. Steven yang kesal itu tercermin dari matanya yang kini sedang melotot."Cih... Kau benar-benar tak berhak untuk kesal padaku. Bola matamu nyaris keluar," gerutu Cynthia.Lalu, jari tangan kanan Cynthia membentuk angka satu. Cahaya putih keluar dari jari telunjuknya. Perlahan, lokasi konstruksi itu berubah menjadi bangunan utuh.Kini, jari Cynthia tertuju pada Steven. Cynthia benar-benar menyihir adiknya.
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more

Bab 98

"Kau nyaris mati, bodoh!" umpat Cynthia.Cynthia menatap adiknya seolah meminta penjelasan."Untuk apa kau menatapku seperti itu? Kau harus menjawab pertanyaanku, bukan meminta penjelasan padaku," ujar Steven kesal."Cih..."Cynthia menggelengkan kepalanya. Apakah adik bodohnya ini tidak pernah merasa bersalah? Atau otaknya sudah menyusut karena perlahan dikonsumsi sihir hitam?"Coba kau ingat lagi apa yang sedang kau lakukan sebelum tidak sadarkan diri?""Menyerang dunia manusia," jawab Steven kesal.Kapan pertanyaan Steven akan terjawab?"Berarti kau juga ingat bahwa kau terluka dan muntah darah akibat terlalu banyak membantai manusia?" tanya Cynthia lagi.Wajah yang semula tertekuk kesal itu berubah menjadi sendu. Sejujurnya Steven sendiri merasa sakit dan tersiksa saat itu."Di saat itu, kau nyaris kehilangan nyawamu. Sehebat apapun para dokter kerajaan kita, mereka tidak akan bisa melawan aturan yang sudah di
last updateLast Updated : 2025-03-26
Read more

Bab 99

"Sekarang sudah waktunya kau kembali ke dunia," ujar Cynthia."Tidakkk! Kau masih belum memberitahuku!"Raut wajah Cynthia menunjukkan kekecewaan. Bola mata wanita itu seolah menjelaskan betapa sakit yang ia rasakan."Jangan membunuh lagi dan hiduplah menjadi raja yang bijaksana. Lalu, jangan pernah berpikiran untuk merebut ratu naga. Kuperingatkan kau, naga yang kehilangan pasangannya itu akan menjadi sangat mengerikan!" teriak wanita itu."Kau tidak akan bisa membayangkan bagaimana Alexander von Pieterburg menjadi lebih buruk dari seorang psikopat," ujar Cynthia lirih.Konon katanya, kau bisa melihat segalanya saat kau sudah tidak lagi hidup di dunia. Cynthia percaya itu. Dia bahkan bisa melihat betapa gelapnya hati Alexander saat melihat sang istri terluka.Kegelapan bisa menelan Alexander kapan saja. Cynthia enggan membayangkan apa yang akan terjadi jika adik bodohnya itu mencari gara-gara lagi.Cynthia pun menyihir Steven untuk kembali ke dunianya."Tidakkk! Tidaaakkk! Tungguuuuu
last updateLast Updated : 2025-03-30
Read more

Bab 100

"Selamat datang, kepala akademi," ucap Alexander menyambut Nancy.Sementara Nancy, Raymond dan Aslan langsung bungkuk untuk memberi hormat pada Alexander dan Noah."Hormat pada Yang Mulia Raja dan Grand Duke Hillary," ucap Nancy menundukkan kepalanya.Wanita itu sudah tidak bisa membungkuk seperti yang lain dikarenakan kondisi tubuhnya yang sudah tidak memungkinkan."Terima kasih sudah datang dan silahkan duduk," ucap Noah."Saya permisi Yang Mulia, Grand Duke," ucap Aslan pamit keluar.Alex hanya mengangguk dan mempersilahkan Nancy untuk duduk. Raymond sendiri langsung mengambil posisi berdiri di belakang Nancy.Nancy Graham memperhatikan dua pria yang sedang duduk di hadapannya ini."Meski jangka hidup bangsa kita cukup panjang, ternyata waktu cukup cepat berlalu," ucap Nancy.Bagi Nancy, Noah dan Alexander hanyalah dua pria muda nakal yang hobi membuat onar. Dua pembuat onar itu sudah menjadi resmi mengambil peran pen
last updateLast Updated : 2025-04-01
Read more
PREV
1
...
789101112
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status