Bab 3"Uangnya ketinggalan, Mas!" jawabku."Aduh, kok ketinggalan!" ucap ibu dengan suara yang kencang, terdengar ia jengkel mendapatkan kabar ini.Aku sengaja tadi meninggalkan uang itu di rumah Ibu. Ketika minta mampir sebentar. "Kamu yakin?" Mas Irwan menghampiri aku dan mengambil tas milikku, untuk memastikan."Gimana, Ir?" tanya Ibu dan air mukanya seperti gusar. Pasti Ibu sudah membayangkan memegang uang puluhan juta. Tapi harapan ia sirna seketika dengan kabar buruk ini."Ibu jangan sedih ya," ujar Mas Irwan karena sangat jelas kekecewaan yang Ibunya tunjukkan."Dek, begini saja. Kamu transfer saja uang itu ke rekeningnya Amira. Besok biar Ibu yang mengambil uang itu ke Bank, biar gak repot dan Ibu pasti dapat uang itu!" ucap Mas Irwan memberi saran.Muak aku mendengar sarannya, ingin mengakali aku. Demi uang mereka bersandiwara, pura-pura baik. Jika begitu aku juga bisa, pura-pura polos. "Iya Mbak, ni nomor rekeningku. Aku sebutin aja ya, kirim ke sini!" tukas Amira dan men
Last Updated : 2022-12-22 Read more