Arka menatap sang ayah dengan perasaan gugup. Bagaimana bisa dia menganalkan kedua orang tua Naila sementara dia sendiri tidak tahu siapa dan dimana orang tuanya saat ini. Dia pun mengepalkan kedua tangannya mencoba menyembunyikan rasa gugupnya saat ini."Arka? Kenapa kamu diam saja? Bisa 'kan Daddy berkenalan dengan orang tuan Naila?" tanya sang ayah membuat Arka seketika membuyarkan lamunan panjangnya."Hah? Eu ... bisa ko, Dad. Nanti saya coba bicarakan hal ini sama Naila, selama ini dia hanya tinggal sendiri di kota. Sementara orang tuanya ada di kampung, setahu saya seperti itu, Dad,'' jawab Arka mencoba bersikap biasa saja."Begitu? Hmm ... Sayang sekali, tapi tidak masalah Daddy bisa ko berjunjung ke rumahnya yang ada di kampung."'Astaga, Daddy benar-benar pantang menyerah,' (batin Arka.)"Itu bisa di atur, Dad," jawab Arka singkat."Baiklah, Daddy akan kembalikan semua barang-barang kamu, tapi ingat Daddy akan mengambilnya kembali jika sampai kamu membohongi Daddy bahkan, Dad
Read more