Home / Romansa / PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN / Kabanata 421 - Kabanata 430

Lahat ng Kabanata ng PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN: Kabanata 421 - Kabanata 430

445 Kabanata

TIDAK NYAMAN

421 Vino membuang muka setelah beberapa detik tatapan mereka bertemu. Sementara Kirani cepat menunduk. Kedua tangannya saling memilin satu sama lain. Sungguh, ia tidak nyaman berada di situasi ini. Sangat kentara jika kebencian itu begitu besar di mata Vino. Entah dengan apa ia bisa menebus kesalahannya dulu. “Papa suka semua pekerjaanmu, Kiran. Perpect. Kamu sangat professional. Semoga kita bisa bekerja sama dalam waktu yang lama,” ujar Sultan jujur dan bangga setelah mengecek lembaran demi lembaran dalam map yang dibawa Kirani. Kirani hanya mengangguk untuk menanggapi. Bahkan ucapan terima kasihnya sangat pelan nyaris tak terdengar. “Pertahankan ini dan kalau bisa terus tingkatkan lagi kemampuanmu. Jadi dengan begini Papa lebih yakin untuk mempromosikanmu.” Pujian demi pujian terus megalir dari mulut Sultan. Sementara yang dipuji hanya diam menunduk dengan sesekali mendongak sambil megucapkan terima kasih. Lalu, seseorang di sebelahnya terus membuang muka dengan jengah. “Lalu,
last updateHuling Na-update : 2023-12-14
Magbasa pa

HANTU?

422“Oh, maaf aku tidak bisa, Pa. Aku sudah ada janji.” Malvino menjawab lebih dulu dengan tampang malas dan mengibaskan tangan. Itu dilakukannya setelah saling tatap sejenak dengan Kirani dan kemudian membuang muka.Sultan menatap sang anak sejenak sebelum beralih memandang wajah Kirani.“Kalau begitu, bagaimana jika kita berdua saja, Kiran. Nanti Papa telpon Mama agar bergabung dengan kita?” Sultan masih saja membujuk Kirani. “Anggap saja ini undangan karena kamu sudah bekerja dengan baik di perusahaan Papa.”“Terima kasih Pak Sultan, atas undangannya. Saya sangat tersanjung. Tapi maaf saya tidak bisa memenuhinya.”“Kenapa?” Kening Sultan berkerut dalam.“Hmm, kebetulan saya sedang berpuasa.” Kirani menjawab pelan hampir tak terdengar.Mulut Sultan terbuka lebar sebelum akhirnya tersenyum. Wajahnya menengadah sebentar, raut kagum tercipta seketika.“Ya, Papa lupa kamu sekarang rajin puasa sunah,” ujarnya. “Ya, sudah. Nanti kita rencanakan lagi. Nanti biar Mama yang ngobrol sama kamu
last updateHuling Na-update : 2023-12-15
Magbasa pa

KENAPA TAKUT?

423“Memangnya kenapa dengan wajahku? Apa aku menakutkan seperti hantu?” tanya Vino kepada dirinya sendiri sepeninggal Kirani. Gadis itu akhirnya menghilang di balik badan bus yang berhenti di seberang jalan.Vino memindai dirinya dari kaca spion motor besarnya.“Aneh, padahal orang-orang bilang aku ini mirip pemain sinetron Bara Valentino. Kenapa dia seperti melihat hantu?” lanjutnya dengan terus membolak-balik wajah untuk bercermin.“Apa matanya yang siwer? Atau sudah tidak waras? Atau dia masih bertahan dengan kesombongan yang disembunyikan di balik pura-pura ketakutan?” Vino mengetukkan telunjuk di pelipisnya.“Awas saja kamu perempuan, suatu saat nanti kamu akan mengemis bantuanku dengan merendahkan dirimu. Kau pikir kamu akan selamanya beruntung?” Setelah mengatakan itu, Vino mulai mengendarai motornya untuk pulang. Padahal ia sudah bela-belain menunggu hingga Kirani pulang.Vino susah keluar kantor sejak tadi. Karena tidak mendapati Kirani satu lift dengannya seperti biasa, ia
last updateHuling Na-update : 2023-12-19
Magbasa pa

JANJI?

424Kirani merasa jantungnya bergenti berdetak beberapa saat. Ditelannya ludah untuk membasahai kerongkongan yang mendadak tercekat. Dadanya mendadak sesak, terlebih saat melihat seringaian terukir di bibir lelaki di hadapannya.Bibir bergetar sang gadis hendak terbuka. Ingin menanyakan apa pendengarannya tidak salah, saat dirasakan lift berhenti dan pintunya langsung terbuka.Ternyata mereka sudah sampai di lantai empat. Sesuatu yang sangat ia syukuri.Bagai mendapat oase di padang pasir, gadis itu langsung berlari keluar lift tanpa berkata-kata lagi. Ditariknya napas panjang berkali-kali begitu pintu berwarna silver itu tertutup dan mulai bergerak naik membawa pemuda yang membuat paginya harus sport jantung.Apa pun maksud ucapan Malvino, baginya ucapan itu sangat menakutkan. Bagaimana tidak? Setelah beberapa lamanya mereka hanya saling membisu seolah dua orang yang tidak saling mengenal, setiap kali bertemu, tiba-tiba saja pemuda itu bersikap sangat diktator dengan mengatasnamakan
last updateHuling Na-update : 2023-12-20
Magbasa pa

TRAGEDI LIFT

425Kabin lift menjadi sangat gulita. Tidak ada setitik cahaya pun yang menerangi pasca Vino mematikan ponselnya. Guncangan masih terasa hingga benda yang mereka naiki itu seolah berbenturan dengan sesuatu yang keras.Vino sampai menahan napasnya. Bohong jika ia pun tidak panik dan ketakutan. Suara pekikkan Kirani bahkan terdengar gemetar, tetapi disambung lapaz-lapaz dzikir lagi. Ya, hanya itu. Bahkan hingga beberapa lama Vino terdiam menanti momen yang yakin akan menguntungkannya, ternyata hal itu tidak kunjung terjadi.Tak didapatinya suara Kirani memohon perlindungan. Apalagi menghampirinya. Ia juga tidak mendengar tangisan, keluhan, atau apa pun dari mulut gadis itu selain hanya gumaman dzikir.Hingga di titik Vino menyerah karena lelah menunggu, akhirnya sang pemuda pun kembali menyalakan ponselnya. Sungguh ia pun merasa pengap dan tidak nyaman. Dinyalakannya fitur senter di ponselnya, kemudian di arahan ke arah Kirani.Tertangkap netranya gadis itu bernapas sangat pendek. Wajah
last updateHuling Na-update : 2023-12-21
Magbasa pa

KAMU KANGEN?

426 Kirani mengerjapkan matanya yang terasa sangat lengket hingga dapat terbuka. Sejak tadi suara beberapa orang yang tengah mengobrol sudah tertangkap indera pendengarannya. Aroma khas obat-obatan juga menggelitik penciumannya. Hanya saja matanya begitu sulit untuk dibuka. Warna putih yang mendominasi ruangan yang kini ditempatinya yang pertama tertangkap netranya. Kemudian pria dan wanita paruh baya yang sang dikenali duduk di sofa tak jauh darinya. Kembali Kirani mengerjapkan mata, kemudian berusaha untuk bangun. Tetapi rasa sakit di seluruh tubuh juga kepalanya yang berat membuat bibirnya tak sadar mengeluarkan rintihan halus. “Kiran, kamu sudah bangun, Nak?” Suara wanita langsung terdengar setelah rintihan halus Kirani. Disusul langkah-langkah yang mendekat. “Jangan memaksakan diri, berbaring saja dulu.” Kali ini suara pria. Kirani membuka mata, tampak sepasang suami istri yang sangat baik memperlakukannya bak anak kandung berdiri di samping ranjang yang ia tempati. Senyum t
last updateHuling Na-update : 2023-12-22
Magbasa pa

LAMARAN?

427“Lamaran?” Pertanyaan yang diiringi perubahan wajah yang sangat kentara terdengar sesaat setelah tubuh jangkung itu berbalik lagi menghadap sang ayah.“Hmm.” Sultan hanya bergumam acuh sebelum kembali meraih balpoin di atas kertas. “Kenapa wajahmu pucat?”Vino menelan ludah. Kemudian membuang muka.“Sama Reza?” tanyanya.Kening Sultan berkerut hingga kedua alisnya saling bertaut.“Reza siapa?”“Karyawan di sini juga, satu divisi sama dia.”“Kok, kamu bisa tahu sejauah itu? Apa selama ini kamu mematai-matai dia?” Kening Sultan masih berkerut.Vino mengibaskan tangan jengah.“Papa tidak tahu dengan siapa, Reza atau siapa pun itu. Papa hanya tahu kalau ia akan pulang untuk lamaran karena ibunya yang menelepon.”“Bu Endang?”“Ya, Bu Endang menelepon meminta waktu agar Kirani pulang dulu. Sudah empat bulan semenjak ia bekerja di sini belum pernah pulang kampung. Ibu dan adik-adiknya kangen katanya. Ya, sudah sekalian ia istirahat pasca kejadian lift itu Papa suruh pulang dulu. Kebetula
last updateHuling Na-update : 2023-12-23
Magbasa pa

ENTAHLAH

428 Kirani turun dari taksi online yang membawanya dari statsiun. Walaupun wajahnya terlihat sangat lelah, tetapi senyumnya langsung mengembang begitu melihat bangunan tempat tinggal keluarganya. Gadis itu menyandang ransel bajunya. Tangannya penuh dengan beberapa kantong plastic juga paper bag, oleh-oleh untuk adik-adiknya. “Sudah dibayar lewat aplikasi ya, Pak,” ucapnya kepada driver taksi sambil tersenyum dan mengangguk ramah. Setelahnya ia segera melenggang memasuki halaman rumah di mana para penghuninya sudah sangat dirindukannya. Belum sampai teras rumah, ia sudah disambut dengan teriakan histeris kedua gadis muda yang berlari dari dalam rumah. Keduanya langsung memeluknya penuh kerinduan. Mereka sudah berkirim pesan sepanjang Kirani dalam perjalanan. Hingga tahu jika sang kakak tercinta akan segera tiba. “Mbak Kiran, aku kangen banget. Kenapa Mbak lama pulangnya?” seru mereka berbarengan. Keduanya memeluk sang kakak penuh kerinduan hingga tubuh Kirani yang mungil tertutup pe
last updateHuling Na-update : 2023-12-27
Magbasa pa

MIMPI BURUK

429“Kiran, kau tidak apa-apa? Kau sudah sadar, Nak? Kau dengar Ibu?” Beberapa kalimat pertanyaan sekaligus disertai guncangan lembut di lengan Kirani membuat gadis itu mengerjap dan berusaha membuka mata. Namun, ternyata tidak semudah itu. Kepala yang pusing membuatnya tak lekas menangkap jelas pandangannya. Hanya aroma minyak kayu putih yang terasa menusuk hidung yang membuatnya merasa lebih baik.“Kau tidak apa-apa, Nak?” tanya suara itu lagi. Suara yang tidak lain milik sang ibu. Raut cemasnya langsung tertangkap pandangan Kirani begitu dapat membuka matanya dengan sempurna.Gadis itu mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan di mana ibu dan kedua adiknya mengerubungi dengan cemas. Gegas ia bangun sambil memperbaiki kerudungnya yang dibuat longgar entah oleh siapa. Mungkin agar ia bisa bernafas dengan leluasa.Ya, Kirani ingat tadi dirinya pingsan tak lama setelah sang ibu mengatakan hal yang tidak masuk akal.Kelelahan setelah melewati perjalanan panjang dari Jakarta ke Yogya, jug
last updateHuling Na-update : 2023-12-28
Magbasa pa

BUKAN SEPERTI ITU

430“Apa Bapak pikir karena Bapak orang kaya dan anak pemilik perusahaan, maka dapat melakukan apa pun sesuka hati terhadap karyawan perusahaan ayah anda?”Gadis berkerudung yang wajahnya masih terlihat pucat bertanya tanpa menoleh. Pandangannya kosong ke depan dengan kedua tangan memeluk lutut.Sementara di sofa terpisah, pemuda yang tidak nyaman dengan pertanyaan sang gadis menoleh lalu mentapnya nanar. Kini, mereka hanya duduk berdua di ruang tengah rumah keluarga Kirani setelah gadis itu agak tenang dan Vino meminta izin untuk bicara berdua saja.“Kenapa kamu bertanya begitu? Apa aku seburuk itu di matamu?” tanya Vino kecewa.“Bagaimana aku tidak berpikir buruk tentang anda? Tiba-tiba saja anda datang dan berkata bohong terhadap keluargaku. Menurut anda, apa yang harus aku pikirkan?” Walaupun tetap tanpa melihat wajah Vino, Kirani terus melontarkan pertanyaan tajamnya.Vino menarik nafas panjang lalu mengembusnya perlahan. Ia tahu semua ini memang terlalu mengejutkan untuk Kirani.
last updateHuling Na-update : 2023-12-29
Magbasa pa
PREV
1
...
404142434445
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status