Share

TRAGEDI LIFT

Penulis: Rosemala
last update Terakhir Diperbarui: 2023-12-21 22:11:28

425

Kabin lift menjadi sangat gulita. Tidak ada setitik cahaya pun yang menerangi pasca Vino mematikan ponselnya. Guncangan masih terasa hingga benda yang mereka naiki itu seolah berbenturan dengan sesuatu yang keras.

Vino sampai menahan napasnya. Bohong jika ia pun tidak panik dan ketakutan. Suara pekikkan Kirani bahkan terdengar gemetar, tetapi disambung lapaz-lapaz dzikir lagi. Ya, hanya itu. Bahkan hingga beberapa lama Vino terdiam menanti momen yang yakin akan menguntungkannya, ternyata hal itu tidak kunjung terjadi.

Tak didapatinya suara Kirani memohon perlindungan. Apalagi menghampirinya. Ia juga tidak mendengar tangisan, keluhan, atau apa pun dari mulut gadis itu selain hanya gumaman dzikir.

Hingga di titik Vino menyerah karena lelah menunggu, akhirnya sang pemuda pun kembali menyalakan ponselnya. Sungguh ia pun merasa pengap dan tidak nyaman. Dinyalakannya fitur senter di ponselnya, kemudian di arahan ke arah Kirani.

Tertangkap netranya gadis itu bernapas sangat pendek. Wajah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Kenzo Nova Yandi
akhirny bisa k buka jga bab selanjutny..makin dag dig aj baca ny
goodnovel comment avatar
Lussy Alyanii
tragedi di dalam lift semoga dengan kejadian ini kalian berdua bisa berbaikan ya dan Malvino bisa memaafkan kirani
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KAMU KANGEN?

    426 Kirani mengerjapkan matanya yang terasa sangat lengket hingga dapat terbuka. Sejak tadi suara beberapa orang yang tengah mengobrol sudah tertangkap indera pendengarannya. Aroma khas obat-obatan juga menggelitik penciumannya. Hanya saja matanya begitu sulit untuk dibuka. Warna putih yang mendominasi ruangan yang kini ditempatinya yang pertama tertangkap netranya. Kemudian pria dan wanita paruh baya yang sang dikenali duduk di sofa tak jauh darinya. Kembali Kirani mengerjapkan mata, kemudian berusaha untuk bangun. Tetapi rasa sakit di seluruh tubuh juga kepalanya yang berat membuat bibirnya tak sadar mengeluarkan rintihan halus. “Kiran, kamu sudah bangun, Nak?” Suara wanita langsung terdengar setelah rintihan halus Kirani. Disusul langkah-langkah yang mendekat. “Jangan memaksakan diri, berbaring saja dulu.” Kali ini suara pria. Kirani membuka mata, tampak sepasang suami istri yang sangat baik memperlakukannya bak anak kandung berdiri di samping ranjang yang ia tempati. Senyum t

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-22
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   LAMARAN?

    427“Lamaran?” Pertanyaan yang diiringi perubahan wajah yang sangat kentara terdengar sesaat setelah tubuh jangkung itu berbalik lagi menghadap sang ayah.“Hmm.” Sultan hanya bergumam acuh sebelum kembali meraih balpoin di atas kertas. “Kenapa wajahmu pucat?”Vino menelan ludah. Kemudian membuang muka.“Sama Reza?” tanyanya.Kening Sultan berkerut hingga kedua alisnya saling bertaut.“Reza siapa?”“Karyawan di sini juga, satu divisi sama dia.”“Kok, kamu bisa tahu sejauah itu? Apa selama ini kamu mematai-matai dia?” Kening Sultan masih berkerut.Vino mengibaskan tangan jengah.“Papa tidak tahu dengan siapa, Reza atau siapa pun itu. Papa hanya tahu kalau ia akan pulang untuk lamaran karena ibunya yang menelepon.”“Bu Endang?”“Ya, Bu Endang menelepon meminta waktu agar Kirani pulang dulu. Sudah empat bulan semenjak ia bekerja di sini belum pernah pulang kampung. Ibu dan adik-adiknya kangen katanya. Ya, sudah sekalian ia istirahat pasca kejadian lift itu Papa suruh pulang dulu. Kebetula

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-23
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   ENTAHLAH

    428 Kirani turun dari taksi online yang membawanya dari statsiun. Walaupun wajahnya terlihat sangat lelah, tetapi senyumnya langsung mengembang begitu melihat bangunan tempat tinggal keluarganya. Gadis itu menyandang ransel bajunya. Tangannya penuh dengan beberapa kantong plastic juga paper bag, oleh-oleh untuk adik-adiknya. “Sudah dibayar lewat aplikasi ya, Pak,” ucapnya kepada driver taksi sambil tersenyum dan mengangguk ramah. Setelahnya ia segera melenggang memasuki halaman rumah di mana para penghuninya sudah sangat dirindukannya. Belum sampai teras rumah, ia sudah disambut dengan teriakan histeris kedua gadis muda yang berlari dari dalam rumah. Keduanya langsung memeluknya penuh kerinduan. Mereka sudah berkirim pesan sepanjang Kirani dalam perjalanan. Hingga tahu jika sang kakak tercinta akan segera tiba. “Mbak Kiran, aku kangen banget. Kenapa Mbak lama pulangnya?” seru mereka berbarengan. Keduanya memeluk sang kakak penuh kerinduan hingga tubuh Kirani yang mungil tertutup pe

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-27
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   MIMPI BURUK

    429“Kiran, kau tidak apa-apa? Kau sudah sadar, Nak? Kau dengar Ibu?” Beberapa kalimat pertanyaan sekaligus disertai guncangan lembut di lengan Kirani membuat gadis itu mengerjap dan berusaha membuka mata. Namun, ternyata tidak semudah itu. Kepala yang pusing membuatnya tak lekas menangkap jelas pandangannya. Hanya aroma minyak kayu putih yang terasa menusuk hidung yang membuatnya merasa lebih baik.“Kau tidak apa-apa, Nak?” tanya suara itu lagi. Suara yang tidak lain milik sang ibu. Raut cemasnya langsung tertangkap pandangan Kirani begitu dapat membuka matanya dengan sempurna.Gadis itu mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan di mana ibu dan kedua adiknya mengerubungi dengan cemas. Gegas ia bangun sambil memperbaiki kerudungnya yang dibuat longgar entah oleh siapa. Mungkin agar ia bisa bernafas dengan leluasa.Ya, Kirani ingat tadi dirinya pingsan tak lama setelah sang ibu mengatakan hal yang tidak masuk akal.Kelelahan setelah melewati perjalanan panjang dari Jakarta ke Yogya, jug

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-28
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   BUKAN SEPERTI ITU

    430“Apa Bapak pikir karena Bapak orang kaya dan anak pemilik perusahaan, maka dapat melakukan apa pun sesuka hati terhadap karyawan perusahaan ayah anda?”Gadis berkerudung yang wajahnya masih terlihat pucat bertanya tanpa menoleh. Pandangannya kosong ke depan dengan kedua tangan memeluk lutut.Sementara di sofa terpisah, pemuda yang tidak nyaman dengan pertanyaan sang gadis menoleh lalu mentapnya nanar. Kini, mereka hanya duduk berdua di ruang tengah rumah keluarga Kirani setelah gadis itu agak tenang dan Vino meminta izin untuk bicara berdua saja.“Kenapa kamu bertanya begitu? Apa aku seburuk itu di matamu?” tanya Vino kecewa.“Bagaimana aku tidak berpikir buruk tentang anda? Tiba-tiba saja anda datang dan berkata bohong terhadap keluargaku. Menurut anda, apa yang harus aku pikirkan?” Walaupun tetap tanpa melihat wajah Vino, Kirani terus melontarkan pertanyaan tajamnya.Vino menarik nafas panjang lalu mengembusnya perlahan. Ia tahu semua ini memang terlalu mengejutkan untuk Kirani.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-29
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TERSERAH KAMU

    431 “Maaf, Nak Vino. Ibu tidak bisa membantu banyak. Kejadian itu walaupun sudah lumayan lama, tapi masih meninggalkan trauma yang cukup dalam buat Kirani. Terlebih Nak Vino dan pemuda itu memiliki persamaan. Jika memaksakan, Ibu takut itu membuat Kirani semakin tersiksa dengan traumanya.” Vino mengerjap mengingat obrolannya dengan Endang sesaat sebelum ia pergi dari rumah itu. “Selama ini Ibu sudah berusaha mengenalkan anak teman Ibu agar ia membuka hati dan sembuh, tetapi semua tidak ada yang ditanggapi. Yang terakhir padahal teman masa kecilnya. Sekarang mengajar di pesantren. Ibu pikir jika dengan laki-laki yang sudah dikenalnya sejak kecil Kirani mau, nyatanya tetap saja Kirani menolak dengan berbagai alasan.” “Tadi saat Nak Vino bilang jika kalian sudah menjalin hubungan dan berniat lebih serius. Hati Ibu sudah sangat bahagia, akhirnya Kirani sembuh. Ibu pikir itu sungguh-sungguh. Ternyata ….” Vino memejamkan matanya. Menarik napas panjang kemudian mengembusnya dengan kasar.

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-30
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TAXI ONLINE

    432 Pagi ini Kirani berdiri di depan gang rumah kostnya sambil terus memandangi ponselnya. Taxi online yang kini ditunggunya. Ibunya terus mewanti-wanti agar ia menggunakan taxi dulu untuk pulang pergi ke kantor agar tidak masuk angin. Ya, Kirani sudah menjalani harinya seperti biasa. Hidup harus terus berjalan. Untungnya setelah pergi hari itu dari rumahnya, Vino tidak menampakkan dirinya lagi hingga ia bisa beristirahat dengan tenang di rumah keluarganya. Kirani berpikir jika pemuda itu mundur karena tahu dirinya mengidap penyakit yang sebagian orang berpikir mungkin gila. Ya, ia sering ketakutan dan berteriak jika melihat motor gede di hadapan. Atau pemuda itu berhenti mengganggunya karena merasa hanya membuang-buang waktu saja mengusili gadis miskin penuh trauma seperti dirinya. Atau apa pun alasan Vino tak lagi muncul, ia bersyukur bahwa hidupnya kini kembali normal seperti saat pemuda itu belum bergabung dengan perusahaan ayahnya. Setidaknya ia bisa sedikit tenang tidak harus

    Terakhir Diperbarui : 2023-12-31
  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   MENCOBA

    433“Jika kau ingin aku meninggalkan hobiku karena mengingatkanmu kepada bajingan itu, maka aku akan memuseumkan motorku sejak saat ini, Kirani.”Kirani menggelengkan kepala dengan sesuatu yang terasa menyentak hatinya. Ditatapnya wajah yang mulai tak menakutkan itu. Tak percaya rasanya jika kalimat barusan keluar dari mulut pemuda yang beberapa hari belakangan justru menunjukkan sikap membencinya.“Itu kan, yang kamu takutkan?” tanya Vino lagi. “Aku akan melakukannya.”Kirani kembali menggeleng dengan tatapan nanarnya.“Tidak, Pak. Jangan lakukan itu,” cegahnya parau.“Kenapa?”“Jangan lakukan itu untukku. Jangan lakukan apa pun untuk gadis miskin sepertiku. Anda tidak pantas melakukannya.”“Lalu, apa yang pantas aku lakukan?”“Anda bisa melakukan apa pun seperti yang anda mau dalam hidup. Jangan berubah demi aku. Aku tidak pantas mendapatkannya.”“Maksud kamu?”Kirani menunduk. Desahan halus keluar dari bibirnya. Ia tidak tahu harus berkata apa. Ia juga tidak tahu kenapa Malvino sam

    Terakhir Diperbarui : 2024-01-01

Bab terbaru

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   HINGGA MAUT YANG MEMISAHKAN

    445 “Jadi begitu, De. Kamu sama Amanda tidak masalah, kan?” Sultan menatap sepasang suami istri muda yang duduk di hadapannya. Di mana bayi tiga bulan terus mengeluarkan suara-suara lucu khas bayi dalam pangkuan Dewa. “Papa sudah ingin pensiun. Menikmati hidup berdua saja dengan Mama kalian. Ya, itung-itung bulan madu lagi untuk mengganti masa-masa awal pernikahan kami yang sempat carut-marut.” Dewa, Amanda, dan Vino yang duduk di sofa lainnya saling pandang sebelum memiringkan bibir masing-masing. ‘Siapa yang nikah, siapa yang bulan madu.’ Batin mereka mengejek. “Vino memang baru memasuki dunia ini, dan ia juga masih sangat muda. Tapi jika ia ada kemauan untuk belajar, pasti bisa kok. Apalagi didampingi wanita yang berbakat. Papa yakin perusahaan tidak akan dibawa tenggelam. Lagipula, Papa tidak akan melepas sepenuhnya. Ada orang kepercayaan Papa yang akan membimbing dan mengawasi Vino.” Sekali ini Dewa melirik Amanda di sampingnya seraya membenahi bayi Devano yang sudah mulai t

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   DUA KALI

    443“Abang, emang nggak berat?” tanya Kirani sesaat setelah Vino menurunkan tubuhnya di sofa. Ia baru saja dari kamar mandi. Dan sejak kejadian jatuh itu, Vino selalu membopongnya setiap hendak ke kamar mandi.Kedua tangan Kirani masih melingkar manja di leher sang suami, hingga lelaki itu meminta dilepaskan dengan isyarat dagu. Awalnya Kirani tak mau melepaskan tangannya. Tentu saja untuk menggoda sang suami.“Ok,” ujar wanita itu akhirnya seraya melepaskan tangannya karena Vino menatapnya tanpa kedip seolah bersiap kembali menerkamnya. Mereka baru saja menyelesaikan satu ronde percintaan pagi ini. Masa iya mau mengulang lagi bahkan sebelum sarapan.Sungguh, mereka tidak menyangka jika pernikahan akan seindah ini. Tiga hari di hotel, hanya makan, tidur, dan bercinta. Begitu seterusnya selama tiga hari tanpa melakukan apa pun lagi.“Nggak berat, kan, aku?” ulang Kirani karena Vino belum menjawab pertanyaanya.“Nggak,” jawab Vino yang duduk di sampingnya. Tangannya meraih remote TV, m

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   KEMBALIKAN

    442“Manis,” ujar Kirani seraya menarik wajahnya. Menjauhkan dari wajah lelaki di bawahnya. Semburat merah langsung menghiasi wajahnya. Ia ingin beranjak, tetapi tangannya ditahan.“Apanya yang manis?” tanya sang lelaki dengan tatapan lekat. Melihat wanita yang duduk di pangkuannya tersipu, adalah sesuatu yang membuatnya gemas. Padahal mereka sudah dua hari menikah. Tak terhitung sudah berapa kali melihat tubuh polos masing-masing. Tapi wanitanya selalu saja tersipu dan malu-malu.Tangan sang lelaki menarik lembut pinggang wanitanya agar kembali mendekat, kemudian berbisik di telinganya.“Apanya yang manis, hem?”Semburat merah tak henti-hentinya menghiasi wajah wanita yang pagi ini hanya memakai kemeja putih milik sang suami. Kemeja yang terlihat kebesaran di tubuh mungilnya, tetapi sangat seksi di mata sang suami.Cup.Sebuah kecupan singkat mendarat di bibir sang wanita.“Ini yang manis?”“Ish, Abang apaan, sih?” Tangan sang wanita mengibas di depan wajah merahnya.“Jadi, kamu baru

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   SUAMI ISENG

    441Kirani mengerjap sebelum menoleh perlahan ke sisi kanannya di mana seorang lelaki tengah tertidur pulas dengan setengah tengkurap. Ditatapnya dengan seksama wajah yang walaupun terlihat lelah, tetapi senyum kebahagiaam dan kepuasan berpendar di sana. Tak terasa kedua sudut bibirnya tertarik ke samping. Ia ikut tersenyum melihat wajah sang lelaki yang penuh kepuasan.Pandangannya beralih perlahan menyusuri tangan kekar sang lelaki yang menumpang di atas tubuhnya. Dengan hati-hati, Kirani mengangkat tangan itu dan munurunkan dari atas tubuhnya, ia ingin ke kamar mandi. Rasa tidak nyaman di tubuh bagian bawah, membuatnya ingin ke kamar mandi.Namun, saat ia mencoba untuk bangkit, rasa tidak nyaman itu berubah perih yang membuatnya urung bangkit. Kirani menyibak selimut putih yang menutupi tubuhnya. Tapi gegas ia menutupnya lagi saat sadar jika tubuhnya masih polos.Wanita itu kembali merebahkan kepalanya. Matanya memejam, hingga semua yang terjadi semalam, terbayang dengan jelas. Die

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TRIK

    441Vino duduk di tepi ranjang pengantin yang sudah dihias demikian rupa. Aroma mawar yang segar menguar dari kelopak-kelopak merah yang terhampar di atas kasur. Kedua tangan pemuda tersebut menopang tubuhnya di belakang punggung. Wajahnya menengadah dengan bibir terus menyunggingkan senyum.Terbayang bagaimana Kirani memeluknya sepanjang jalan tadi karena ketakutan. Triknya membuat wanita yang sudah disahkan tadi pagi berhasil. Ia tidak lagi melepaskan pelukan bahkan hingga mereka tiba di hotel.Padahal semua hanya akal-akalannya saja. Vino tahu jika gadis itu sebenarnya hanya pura-pura tidur, untuk menghindarinya.“Kena, kau!” gumamnya geli masih sambil tersenyum-senyum sebelum menyadari sesuatu.Vino menegakkan duduknya, kemudian menoleh dan memandang pintu kamar mandi di kamar hotel itu. Baru disadarinya jika Kirani sudah sangat lama berada di dalam sana. Terlalu asyik melamun, membuat Vino bahkan melupakan jika ia tengah menunggu wanita itu keluar.Sang pemuda berdiri, kemudian b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   TAK ADA YANG TIDAK BAHAGIA

    438“Dilihatin terus bininya. Nggak bakal aku ambil juga.” Sebuah sindiran disertai tepukan di pundak Vino membuat pemuda itu mengerjap dan menoleh. Hingga tampak olehnya Dewa yang tengah memiringkan bibir di sampingnya.“Abang manusia paling maruk dan munafik kalau sampai ngambil istriku juga.” Vino balas melemparkan sindiran pedas.“Sudah ditinggal nikah sama perempuan lain, eh masih mau diambil lagi? Ter-lan-jur.”“Ter-la-lu, kali ….”“Suka-suka akulah.” Setelah mengatakan itu, Vino langsung berjalan menyongsong mempelai wanitanya yang baru selesai berganti kostum.Ya, hari ini adalah hari yang telah ditentukan untuk menyatukan cintanya dengan Kirani. Hari yang akan Vino catat dalam buku besar hidupnya sebagai hari bersejarah di mana ia akhirnya melepas masa lajang dengan gadis yang sejak lama menarik perhatiannya.Hari ini adalah hari bahagia yang bukan saja untuknya dan Kirani, tetapi juga untuk kedua keluarga. Terbukti dari wajah-wajah keluarga inti yang berbinar dan berseri ba

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   LAMARAN SUNGGUHAN

    438 “Hallo, jagoan. Tunggu, ya, nanti Om buatkan teman bermain yang lucu-lucu buat kamu.” Lontaran Vino yang tengah menggoda bayi laki-laki berumur dua bulan membuat ruangan yang baru saja dipakai acara lamaran menjadi hangat dan ceria. “Kamu mau teman bermain laki-laki atau perempuan? Atau dua-duanya?” tanya sang pemuda lagi seolah sedang bicara dengan orang dewasa. Semua orang yang berada di ruangan itu tersenyum melihatnya. Kecuali gadis berhijab yang memerah pipinya. “Apa? Dua-duanya? Ya, udah, nanti Om Vino ganteng bikinin dua-duanya sekaligus biar ramai, ya. Biar kamu banyak teman mainnya.” Sebuah toyoran pelan mendarat di kepala Vino pasca kalimat itu terucap dari bibirnya. Pemuda itu mendongak. Tapi tak lama kembali menghadapkan wajahnya ke arah bayi laki-laki yang juga menatapnya dengan bibir mungilnya bergerak-gerak lucu. Vino tak peduli walaupun Amanda baru saja menoyornya gemas. “Lihat, ibumu, Jagoan! Dia iri. Karena bapakmu cuma bisa bikin satu aja. Eh, tapi nanti b

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   NASI SUDAH MENJADI BUBUR

    437 Malvino berdiri menunduk di antara orang-orang berpakaian serba hitam. Hatinya tak urung teriris menyadari jika sahabat kecilnya kini sudah terbujur kaku di balik gundukan tanah merah yang sedang ia dan orang-orang itu kelilingi. Berkali-kali tetesan embun jatuh dari pelupuk matanya tanpa siapa pun tahu. Sebuah kacamata hitam menutupi kenyataan jika sejak awal datang ke sana, matanya sudah basah. Vino tidak pernah menyangka jika nasib Nada akan berakhir setragis ini. Ia harus meregang nyawa di tangan laki-laki yang sudah membuatnya berbadan dua, setelah sebelumnya bayi yang ia kandung juga harus keluar paksa. Vino menahan napas, membayangkan jika Nada harus mengirimnya pesan dengan menahan sakit yang teramat. Tuhan selalu punya rencana yang tak terduga. Di saat ia hampir saja menjadi kambing hitam atas meninggalnya Nada karena semua diarahkan padanya sebagai pembunuh, di saat itu seorang wanita datang ke apartemen Nada dan memergoki jika Nada tengah meregang nyawa di tangan su

  • PELAYAN GENDUT TUAN SULTAN   BOCAH

    436Vino tersenyum saat mengingat bagaimana reaksi Kirani tadi. Bola mata kecil gadis itu sampai nyaris loncat dari rongganya sebelum akhirnya menunduk dengan pipi merona.“Sudah Vino, jangan mengganggu Kirani. Mama hanya memintamu menyerahkan makanan. Sana tunggu di luar lagi.” Ucapan sang ibu membuyarkan kenikmatannya menatap wajah merah karena malu itu.“Jangan hiraukan dia, Kiran. Laki-laki memang begitu, tidak malu mengabarkan dirinya masih perjaka padahal kita tidak pernah bertanya.” Viola mengusap lengan Kirani yang masih menunduk.“Kenapa harus malu, Ma? Itu bukan aib, kan? Itu justru kebanggaan kami. Dan itu sangat penting diketahui wanita yang akan menikah dengan kami karena akan menjadi nilai plus—”“Sudah, sudah. Tidak perlu memaksa, berikan Kirani waktu untuk berpikir. Karena keputusan yang tepat akan didapat dengan berpikir jernih tanpa emosi. Kalau kamu terus menggodanya seperti ini, bisa-bisa ia memutuskan tidak lagi mempertimbangan kamu saat ini juga karena ketakutan

DMCA.com Protection Status