Home / CEO / Bukan Selera Tuan Muda / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Bukan Selera Tuan Muda: Chapter 11 - Chapter 20

30 Chapters

11

Dylan keburu pergi meninggalkan mereka yang memendam banyak pertanyaan didalam hatinya, meski mereka ikut mengekorinya menuju mobil.Ketika sampai didalam mobil. Dylan hanya diam saja disana, terduduk dalam keadaan melihat ke arah kaca mobil, berpangku tangan.Kiki dan Putra terlihat keheranan, tapi mereka juga merasa jika sopan kalau tiba-tiba menanyakan apa yang terjadi. Mereka pun memiih untuk berdiam diri hingga mobil itu melaju pergi.Tak lama mobil pun sampai didepan kantor. Kiki membuka pintu mobil dan membiarkan Dylan keluar dari sana. Dylan berpesan pada mereka. "Kamu dan Putra bisa istirahat sekarang, saya kasih kalian waktu satu jam untuk makan di kantin." ucap Dylan yang langsung pergi setelahnya, meninggalkan Putra di kursi setirnya tampak menghela nafas. "Yaelah bener kan kata gue, jauh-jauh ke restoran cuma nungguin pintu doang.""Enggak usah banyak ngarep deh. Udah yok ke kantin." ucap Kiki seraya pergi.Dylan kembali ke ruang kerjanya, terduduk di kursinya seraya me
last updateLast Updated : 2022-12-28
Read more

12

"Tenang Kiki, enggak usah terlalu pede. Lagian yang harus kamu tanyakan bukan tentang cinta pertamanya melainkan identitas kamu sendiri didalam lingkugan keluarga itu." batin Kiki mencoba untuk tidak terlalu berlebihan dan belum tentu juga yang ada di foto tersebut adalah dirinya. "Saya ingin tanya ke kamu, apa benar nama teman perempuan kamu itu adalah Kiara?" tanya Dylan. Kiki tersentak, nama itu... Kenapa rasanya begitu nyaman saat didengar? Nama yang seperti pernah ia dengar, nama yang familiar, nama yang..."Bukan tuan." ucap Kiki cepat. Dylan tampak tidak terima dengan jawaban itu. "B-bukan? Kenapa bukan? Kok bisa bukan?" "Iya... Namanya bukan itu.""Siapa namanya?""Saya cuma tahu nama panggilannya. Namanya Riska tuan.""Riska? Bukan Kiara? Kenapa namanya sedikit mirip sama kamu? Kamu bercanda kan? Saya enggak salah dengar kan?" tanya Dylan masih tidak terima.Kiki tersenyum tipis. "Enggak tuan. Tuan enggak salah dengar."Tak lama kemudian hujan masih cukup deras, meski be
last updateLast Updated : 2022-12-30
Read more

13

Esok harinya di kantor.Kiki mendekati Putra yang sedang berbincang dengan beberapa teman bodyguardnya. "Put, bisa ngomong bentar?" ucap Kiki, Putra pun mengikuti kemana Kiki pergi. Mereka akhirnya menepi di halaman samping kantor. "Put, aku mau kasih tahu ini sama kamu tapi kamu jangan kaget ya? Atau teriak-teriak gak jelas sampai bikin pengumuman lewat speaker masjid atau bikin spanduk ditengah jalan tol?" pinta Kiki. Putra terheran. "Dih, emang gue orang gila apa?" balasnya.Kiki melihat ke kanan dan kiri, coba memastikan kalau tidak ada yang melihat mereka saat itu. "Aku... Sebenarnya aku... Perempuan." ucap Kiki, Putra langsung melotot ketika mendengar itu hingga membuatnya tidak dalam waktu lima detik langsung pingsan ditempat.Kiki panik. "Putraaa!"Di ruang istirahat. Kiki masih menunggu Putra yang masih betah tidak sadarkan diri diatas kasur. Menunggu hingga beberapa menit pun akhirnya pria itu terbangun. Ia melihat kembali ada Kiki disana, ia sepintas mengingat lagi pe
last updateLast Updated : 2022-12-31
Read more

14

"Anu tuan, sebenarnya kami berniat mempertemukan tuan sama Riska. Katanya kan tuan bilang tadi sama Kiki kalau tuan mau ketemu sama Riska, terus Kiki minta bantuan saya. Yaudah sekarang saya jemput dia sama Kiki.""Ya tapi kan maksud saya enggak mesti sekarang-sekarang juga. Pulang kerja kalian langsung kesana emang enggak capek? Kenapa enggak di hari libur aja?" tanya Dylan heran."Enggak tuan, pokoknya sekarang kita bakal balik ke rumah tuan. Saya tutup ya tuan. Malam.""Tung---"Dylan belum selesai bicara tapi Putra sudah mematikan ponselnya terlebih dahulu. Putra melihat jamnya, sudah satu jam tapi kok Kiki belum kelar juga ya?"Putra.."Tiba-tiba Kiki muncul dihadapannya dalam penampilan yang begitu tidak bisa ia kenali. Baju kasual, dibalut jaket dan rok selutut disertai juga rambut hitam panjang yang begitu indah. Putra berkedip-kedip, ia kucek kedua matanya coba memastikan. "I-ini Kiki?""Bukan, ini Riska." ucap Kiki. Putra tertawa. "Cantik banget sih si Kiki, kalo gini sih g
last updateLast Updated : 2023-01-03
Read more

15

"Karena selain dia cantik, dia juga anak yang polos, lucu dan baik hati. Saya pikir wanita seperti itu sudah cukup langka sekarang.""Bukan langka Pak, tapi bapaknya saja yang tidak pernah mencoba untuk melihat keluar." ucap Kiki.Dylan tertawa mentah. Ia menangkap kalau perkataan itu sengaja menyindirnya. "Cara bicaramu kayak yang udah punya pengalaman seribu kali pacaran." ucap Dylan. Kiki tertawa ringan. "Enggak seribu kali pacaran Pak, tapi saya lebih luas aja mikirnya. Karena bumi nyatanya enggak sesempit itu. Pasti diantara milyaran penduduk bumi minimal banyak diantaranya yang seperti itu. Meski sekalipun itu saling berjauhan." ucap Kiki."Yah tahu deh. Tapi kok selihat saya, saya hampir enggak bisa melihat orang semacam itu ya sepanjang umur saya?" tanya Dylan."Mungkin ada, tapi bapak enggak sempat melihatnya. Atau bisa jadi juga karena bapak terlalu sibuk dengan pekerjaan?" tanya Kiki."Iya sih, saya memang jarang melihat orang lain apalagi yang jabatannya dibawah saya." u
last updateLast Updated : 2023-01-04
Read more

16

Di kantor Rolland group. Keluar dari dalam mobil, Dylan pun sesegera mungkin masuk ke dalam kantornya, dirinya terus dikejar oleh Kiki ketika itu. "Tuan. Tunggu." ucap Kiki yang langsung menghentikan laju langkah Dylan. Pria itu memutar badan, membiarkan Kiki berbicara. "Tuan, saya mohon dengan sangat. Tolong jangan jadikan teman saya alasan untuk tuan menolak perjodohan itu. Saya mohon, tolong jangan libatkan dia dalam masalah ini tuan. Lagipula tuan kenapa bisa langsung suka sama Riska? Didunia ini banyak yang masih lebih sempruna daripada Riska tuan. Yang lebih cantik, yang lebih pintar, yang lebih baik, polos dan lebih kaya daripada Riska tuan."Dylan tertawa ringan. "Ki, saya enggak perlu semua itu. Yang saya perluin bukan orang yang sesempurna itu. Yang saya cari itu cuma orang seperti dia." ucap Dylan. Kiki tersentak. "A-apa maksud tuan?" tanya Kiki heran. Dylan tersenyum. "Tanpa saya beritahu kamu juga tahu kok, bahkan sejak awal kamu sudah tahu saya menginginkan wanita
last updateLast Updated : 2023-01-06
Read more

17

Tiba-tiba kilasan ingatan terpintas dikepalanya. Saat seorang anak lelaki seakan mengulang perkataan yang sama. Kiki merasakan pening dan sakit di kepalanya. Dylan kaget melihatnya seperti itu. "Kamu kenapa? Pusing? Kamu sakit Ris?" tanya Dylan cemas. Kiki hanya diam saja terus menguruti keningnya. "Kita keluar sekarang ya?" tanya Dylan. "Enggak Pak, enggak usah. Udah sembuh... Enggak apa-apa... Cuma pusing sedikit. Udah Bapak nonton aja terus, saya baik-baik aja kok. Jangan khawatir ya." ucap Kiki. Dylan terdiam, meski dirinya masih belum sepenuhnya memfokuskan pada hal lain, ia terus terfokus pada Kiki. Ia cemas.Setelah film usai, Kiki dan Dylan pun keluar. Mereka saling jalan berdampingan. Dylan menghentikannya. "Kamu masih sakit Ris? Kalau masih, saya akan antar kamu ke dokter sekarang." ucap Dylan."Udah mendingan kok Pak. Pusingnya juga udah hilang sejak tadi. Udah enggak usah pikirin saya, sekarang bapak mau ajakin saya kemana?" tanya Kiki. Dylan kembali menggandeng Kik
last updateLast Updated : 2023-01-08
Read more

18

"Makanya tuan, saya mencoba untuk mencari tahu. Apakah benar kalau saya adalah Kiara yang tuan sebutkan itu. Karena paman saya menyebutkan kalau foto itu adalah foto peninggalan orang tua saya." "Tapi bukankah kamu laki-laki? Apa kamu sampai menyamar hanya karena untuk mencari tahu...""B-benar tuan. Saya melakukan itu semua demi mencari tahu tentang hal ini." ucap Kiki."Astaga." Rudi benar-benar tidak menyangka dengan ini. Ia pun mengajak Kiki untuk segera pergi dari sana. Meninggalkan teras. Karena ia khawatir jika Dylan tahu mengenai hal ini. "Kalau benar kamu Kiara, apa lagi bukti yang bisa kamu tunjukkan?" tanya Rudi. "I-itu... Saya memiliki baju dan rok yang sama dengan yang dipakai oleh anak perempuan di foto itu." ujar Kiki."Hmm saya bisa lihat dimana bajunya? Bisa saja kan itu kebetulan?" tanya Rudi heran. "Iya tuan, saya juga mikirnya gitu. Makanya saya cuma ingin memastikan ini semua apakah benar atau salah, makanya saya menyamar menjadi laki-laki." ujar Kiki."Yasuda
last updateLast Updated : 2023-01-10
Read more

19

"Makanya tuan, saya mencoba untuk mencari tahu. Apakah benar kalau saya adalah Kiara yang tuan sebutkan itu. Karena paman saya menyebutkan kalau foto itu adalah foto peninggalan orang tua saya." "Tapi bukankah kamu laki-laki? Apa kamu sampai menyamar hanya karena untuk mencari tahu...""B-benar tuan. Saya melakukan itu semua demi mencari tahu tentang hal ini." ucap Kiki."Astaga." Rudi benar-benar tidak menyangka dengan ini. Ia pun mengajak Kiki untuk segera pergi dari sana. Meninggalkan teras. Karena ia khawatir jika Dylan tahu mengenai hal ini. "Kalau benar kamu Kiara, apa lagi bukti yang bisa kamu tunjukkan?" tanya Rudi. "I-itu... Saya memiliki baju dan rok yang sama dengan yang dipakai oleh anak perempuan di foto itu." ujar Kiki."Hmm saya bisa lihat dimana bajunya? Bisa saja kan itu hanya kebetulan?" tanya Rudi heran. "Iya tuan, saya juga mikirnya gitu. Makanya saya cuma ingin memastikan ini semua apakah benar atau salah, makanya saya menyamar menjadi laki-laki." ujar Kiki.
last updateLast Updated : 2023-01-12
Read more

20

"Udah deh pokoknya bilang ke ibu bapak kamu habis ini, kalau saya udah punya kekasih. Dan tolong sampaikan juga kalau rencana pertunangan kita resmi dibatalkan." ujar Dylan.Klarissa benar-benar jengkel dengannya, sudah mati-matian dia melawan malu dengan bersikap seperti itu. Tapi balasannya malah dia menolaknya mentah-mentah. "Ish! Ngeselin banget sih!" tandas Klarissa dan langsung pergi begitu saja dari ruangannya.Kiki terus memandang Dylan selepas kepergiannya. Dylan berkata. "Ampuh kan cara pengusirannya?" tanya Dylan tertawa. Kiki menggeleng. "Saya enggak tahu bakal kayak gimana nanti respon kedua orang tua non Klarissa mendengar kabar ini. Tuan siap-siap aja.""Oke. Saya siap kok."Beberapa saat kemudian, Kiki yang sedang berjalan di koridor kantor, membawakan kopi yang sengaja ia buatkan untuk Dylan. Ia kini sedang beranjak menuju lift. Akan tetapi tiba-tiba ia merasakan ponselnya berbunyi. Ia tersentak saat melihat itu telepon dari kakek Rudi. "Halo, iya tuan?" tanya Kiki
last updateLast Updated : 2023-01-14
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status