"Apa katamu?!" Maetel Syailendra, tiba-tiba bangkit, di dalam matanya yang tua memancarkan puluhan ribu cahaya energi "Di mana mereka?!" Richard menceritakan keseluruhan proses kejadian, dan Faruq Syailendra setelah mendengarnya, juga terkekeh, "Semula, qku masih khawatir jika bertemu dengan Presiden Aprilia dengan memakai alasan apa, tetapi sekarang sepertinya masalah ini telah terpecahkan." Richard tampak bingung, tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh Faruq Syailendra. Miguel Syailendra melambaikan tangannya dan berkata, "Kamu turun dulu saja, tidak ada urusannya denganmu di sini." "Baik." Setelah melaporkan masalah ini, Richard pun mundur keluar, dan sekalian menutup pintu. Jadi, di ruang tamu hanya tersisa Maetel, Miguel dan Faruq. Maetel berkata, "Proyek pembangunan perkotaan sudah dimulai, jika dimenangkan oleh keluarga Diningrat, dan keluarga Husnan, keluarga Syailendra benar-benar tidak ada pilihan lagi. Namun, secara tak terduga di
Last Updated : 2023-04-24 Read more