Home / Romansa / Melahirkan Anak Untuk Pangeran / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Melahirkan Anak Untuk Pangeran : Chapter 51 - Chapter 60

65 Chapters

Misi Membunuh Erwin

"Ia adalah anakku, kakak dari Erwin sendiri, Pangeran Reyne." Mendengar itu, Anna bertambah menjadi emosi. Skandal apa lagi ini, pikir Anna."Bangsat. Jadi... Kau dan Permaisuri Tiana..." "Aku tak punya pilihan lain. Hanya ini cara menyelipkan darahku di dalam garis pewarisan tahta." "Apa dia tahu kau pelaku sihir hitam?" "Dia tahu, karena itulah ia ingin melahirkan pewaris untukku. Ia juga ingin menjadi abadi..." Mayat hidup Pangeran Reyne pun keluar dari peti mati itu. Grigori berbisik di telinga Pangeran Reyne : "Bunuh Erwin untukku, nak. Bawa kepala tampannya ke sini." Setelah itu, mayat hidup sang pangeran terbang ke langit dan sudah pasti ia menuju ke Istana Mistere untuk melakukan misinya membunuh Erwin. "Tak lama lagi ia akan kembali dengan membawa kepala Erwin. Kau boleh mencium kepala lelakimu untuk yang terakhir kalinya sebelum ia dikuburkan."Grigori tak pernah tahu bahwa Anna sudah memberikan sebuah pelindung untuk Erwin. Anna sengaja menyembunyikan hal itu rapat
last updateLast Updated : 2023-02-15
Read more

Tarian Permaisuri

Erwin itu kidal. Dan kini, ia kehilangan tangan dominannya itu. Tangannya beserta belati itu jatuh ke lantai. Ia segera memungut belati itu dan mencoba mempertahankan diri dari serangan kakaknya yang membabi buta. Ia hanya bisa bertahan, tak sempat menyerang balik karena kakaknya itu tiba-tiba menjadi sangat kuat."Erwin... Tolong aku..." Kata sang kakak dengan nada memelas yang tidak dibuat-buat. "Apa yang sebenarnya terjadi?" Pikir Erwin. Tak beberapa lama, beberapa prajurit datang setelah mendengar keributan dari kamar Erwin. Mereka mencoba membantu Erwin yang tangannya terpotong. "Hanya lucuti senjatanya dan tangkap ia dalam keadaan hidup." Perintah Erwin pada prajurit-prajuritnya. "Dan, Gale, panggil yang lain datang kemari." "Aku tidak percaya kita beradu pidang dengan seorang pangeran, di dalam kamar yang mulia raja sendiri." Kata seorang prajurit pada rekannya. "Hanya menghadapi satu orang saja, itu mudah." Namun, mereka begitu kaget pada kekuatan Pangeran Reyne. Ia me
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more

Leher Cantik Itu

Permaisuri Tiana berjalan ke arah balkon. Kemudian, ia berdiri di atas pembatas balkon. Ditatapnya pemandangan Kota Mistere, Ibu kota Kerajaan Harlow. “Brengsek. Memang beginilah hidup.” Katanya. Ia kemudian menarik napas dalam-dalam. Ia bersenandung sejenak dan menikmati angin sepoi-sepoi yang mengenai wajahnya. Sebuah senyuman kecil muncul di wajahnya sebagai usaha terakhir menemukan kebahagiaan di dalam nasib buruknya. Kemudian, ia melompat. Tubuhnya tidak hancur seperti daging cincang sebagaimana anaknya. Bahkan, ia masih hidup beberapa menit setelah tubuhnya membentur permukaan marmer istana yang keras itu. Ia mati saat dirawat. Malam itu, Permaisuri Tiana sudah meninggalkan dunia yang kejam ini dan menyusul dua anaknya.Di sisi lain, Erwin dan beberapa prajurtinya masih terlibat adegan kejar-kejaran dengan Pangeran Reyne. Rombongan Erwin sampai di halaman istana. Erwin memerintahkan beberapa prajuritnya untuk melawan kakaknya itu, sedangkan ia sendiri memutar otaknya begitu ke
last updateLast Updated : 2023-02-22
Read more

Lelaki Bermata Ungu

Tangan kiri Anna beralih memeluk punggung laki-laki itu, berpura-pura mencakarnya selayaknya semua gadis yang sedang menikmati percintaan dengan kekasih mereka. Sementara tangan kanannya sendiri mencengkeram tusuk rambut itu semakin erat."Saat ia berada di puncak kenikmatan, ia akan lupa pada segala hal. Ia tidak akan sadar bahwa aku hendak menyerangnya." Dan Anna pun tahu tanda-tanda seorang lelaki yang hendak mengalami ejakulasi, terutama karena ia sudah puluhan kali dipaksa bercinta dengan Grigori sialan ini. Tepat saat Grigori berada di puncak kenikmatan, ia memeluk Anna lebih erat dan matanya terpejam. Saat itulah Anna dengan gerakan secepat kilat menusukkan tusuk rambut itu ke belakang leher Grigori. Grigori tak sadar bahwa lehernya sudah tertusuk sesuatu karena ia sedang berada di dalam puncak kenikmatan tertinggi yang pernah ia raih. Barulah setelah ejakulasinya selesai, ia sadar bahwa Anna telah menyerangnya. "Kau sudah selesai, sayang?" tanya Anna sembari tersenyum licik.
last updateLast Updated : 2023-02-24
Read more

Aku Juga Istrimu

Beberapa jam sebelumnya :Adalah sebuah keberuntungan bagi Erwin karena ia mengenakan kalung batu bulan milik Anna saat Pangeran Reyne menusukkan pedang ke kepalanya."Aku sudah hidup indah selama 20 tahun. Hidup yang bahkan tak pernah terbesit indahnya di dalam hati manusia. Mungkin sudah saatnya peti matiku lewat." kata Anna dulu saat Grigori hendak mengirim pakaian dan semua aksesoris yang ia kenakan pada Erwin. Tanpa Grigori tahu, Anna juga melepaskan separuh energinya ke dalam batu bulan itu dengan harapan bahwa energi di dalam batu bulan itu dapat melindungi Erwin jika ia tak ada."Semoga Erwin mengenakannya." kata Anna ketika batu bulan itu dimasukkan ke dalam peti.Pedang runcing milik Pangeran Reyne menembus kepala Erwin dengan mudah. Pedang itu keluar di antara kedua alis pirang Erwin. Namun, Erwin tidak mati walau bagaimanapun. Tepat saat darah Erwin yang mengalir keluar dengan begitu deras dari dahi dan bibirnya menyentuh batu bulan itu, tiba-tiba saja batu itu bersinar be
last updateLast Updated : 2023-02-26
Read more

Bercinta di Tenda

Nona Arista mencium Erwin cukup ama. Dan ia amat menikmatinya. Ia tak membiarkan kesempatan bagus ini begitu saja. Ia mencium laki-laki itu lama sekali, seolah ia tak mau melepaskannya. Erwin melepaskan ciuman itu terlebih dahulu."Kembalilah, Erwin. Kembalilah dengan selamat." kata Nona Arista.Erwin bersama beberapa prajuritnya pun mengikuti roh Pangeran Reyne. Malam itu, kuda mereka berjalan pelan, sembari bersiaga jika terjadi suatu hal yang tidak mereka inginkan.Setelah begitu lama dalam perjalanan, mereka sampai di sebuah hutan. Dan tanpa Erwin kira-kira, gadis yang ia cari, Anna jatuh dari langit. Itu adalah saat Anna yang kabur dari kastil Grigori melihat rombongan Erwin. Anna pun memutuskan untuk melompat dari dahan pohon tempat peristirahatannya. Anna sedikit lupa bahwa ia tak akan sekuat dulu sebab separuh energinya telah menyatu bersama tubuh Erwin. Alhasil, melompat dari pohon itu membuat tulang kakinya patah."Nona? Kau kah itu?" kata Erwin yang mulai menyadari bahwa pe
last updateLast Updated : 2023-02-26
Read more

Diusir Dari Istana

Bahkan setelah percintaan yang memuaskan itu, Anna menangis bahagia karena ia akhirnya bisa merasakan "buah cinta" berupa kedutan di selangkangannya. Tidak ada jam dinding, jadi ia tak bisa menghitung berapa lama ia di puncak kenikmatan itu."Kau sangat menyukainya, ya?" tanya Erwin yang masih berada di atas tubuh Anna.Anna hanya mengangguk. "Tapi, kenapa kau sampai menangis, nona?""Karena rasanya memang senikmat itu.""Jadi selama ini kau tidak pernah merasakan kenikmatan itu? Kita sudah sangat sering melakukannya. Apa selama ini kau berpura-pura menikmatinya?""Aku... sudahlah, Erwin..."Setelah selesai, sepasang kekasih itu memakai pakaian mereka kembali dan berbincang sejenak sebelum tidur. "Hei, Erwin...""Ya?" "Aku ingin lagi...""Nona ! Kita kan baru saja melakukannya tadi.""Mungkin sekali lagi.""Aku lelah, nona. Besok saja ya."Anna memasang ekspresi wajah cemberut.****Tak ada yang harus dikhawatirkan lagi, sebab Erwin telah bertambah begitu kuat. Jauh, jauh, jauh leb
last updateLast Updated : 2023-03-02
Read more

Bangkit Kembali

"Mari, kita bicara di kamarmu." kata Erwin sembari menarik tangan Anna untuk pergi ke kamar perempuan itu.Sesampainya di sana, Erwin duduk di kursi meja rias Anna, sedangkan Anna berdiri berkacak pinggang memandangi Erwin."Mengapa aku tak boleh masuk ke kamarmu lagi?" tanya Anna."Kemarilah dulu..." ujar Erwin sembari menepuk-nepuk pahanya, isyarat agar Anna duduk di sana."Aku tidak mau." kata Anna.Erwin tersenyum gemas. Kemudian, ia menarik tangan gadis itu, membuat si gadis duduk di pangkuannya. Ia lalu melepas tiga kancing teratas dari gaun yang si gadis kenakan. Itu membuat dada si gadis menyembul keluar."Aku rindu padamu." kata Erwin sembari membenamkan wajahnya ke dada gadis itu. Kemudian, ia menggesek-gesekkan batang hidungnya. Ia menyukai dua benda yang empuk, lembut, dan harum itu."Sudahlah, Erwin. Katakan padaku, kenapa aku tak boleh masuk kamarmu lagi?"Erwin melepaskan wajahnya dari dada Anna, kemudian ia balik menatap mata gadis itu."Dengar, mulai saat ini, kau aka
last updateLast Updated : 2023-03-03
Read more

Pembantaian

Grigori tak pernah menyangka bahwa "iblis" yang selama ini ia sembah dengan sepenuh hati malah mengkhianati dirinya. Ia membangkitkan Giovanna Kingsley dengan menuangkan darah Anna di sebuah lubang kecil kristal tempat kepala itu membeku. Dari lubang kecil itu, darah Anna mengalir di dalam kristal dan menuju ke dahi Giovanna. Seketika itu pula, kristal itu perlahan-lahan meleleh dan kepala Giovanna terbebas. Kelopak mata Giovanna kemudian terbuka, menunjukkan matanya yang berwarna ungu. Mata ungu, rambut merah, dan kulit putih sepucat salju itu jelas menandakan bahwa Giovanna adalah seorang Kingsley. "Tuanku." kata Grigori sembari kembali membungkuk hormat pada kepala itu.Namun, tanpa basa-basi apapun, kepala Giovanna malah menyerang Grigori dengan taringnya. Diserangnya leher Grigori dengan membabi buta."Tuan... apa yang anda lakukan.... ini aku, Grigori, hamba yang selalu setia padamu." kata Grigori yang lehernya hampir putus."Kalau begitu... maukah kau memberikan pengorbanan te
last updateLast Updated : 2023-03-07
Read more

Membayar Dendam

Erwin menusuk Layla dengan belati yang ia bawa. Ia menusuk kakak tirinya itu tepat di bagian dahi sampai menembus kepala. Layla mati seketika dengan darah dan cairan kuning (otaknya sendiri) mengalir keluar setelah Erwin menarik kembali belatinya dari dahi Layla."Otak yang indah." kata Erwin sembari tersenyum.Kemudian, Erwin menuju tempat saudari-saudari perempuannya yang lain. Ia membunuh mereka semua dengan brutal. Ia sama sekali tak peduli ketika mereka memohon ampun padanya. Tak peduli juga bahwa yang ia bunuh adalah seorang wanita.Dan tak ada yang berani menganggu pembantaian itu, baik para prajurit maupun penghuni istana yang lain. Erwin membantai klannya sendiri dengan membabi buta. Tak hanya saudari-saudarinya, ia juga membunuh anak-anak dan suami mereka. Hari itu begitu biru dan kelam. Para putri kerajaan itu kini tinggal daging-daging yang berceceran. Tinggallah Erwin, Grigori, dan anak bayi yang ada di dalam kandungan Nona Arista sebagai keturunan Harlow yang tersisa di
last updateLast Updated : 2023-03-08
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status