All Chapters of MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKU: Chapter 21 - Chapter 30

37 Chapters

21. Kembali Mode Belangsak

MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKUBab 21 Kembali Mode Belangsak"Apa dijual?""Iya, Mas, maaf aku belum bilang, demi kebaikan bersama.""Kebaikan apa maksud kamu? harusnya kamu izin dulu sama suami kamu ini.""Pak Eko, tolong jelaskan," ujarku pura-pura sedih dan frustasi."Maaf sebelumnya Pak Arya, kondisi pabrik memang sudah dinyatakan bangkrut, banyak tagihan bank, dan juga tunggakan upah karyawan, jadi Mbak Ara hanya punya satu pilihan yakni menjualnya, dan uang hasil penjualan untuk menutupi hutang-hutang pabrik atas nama Mbak Ara. Hal itu memang harus dilakukan agar Mbak Ara tak masuk penjara. Beruntung Mister Andra mau membelinya, padahal dalam kondisi diambang kehancuran, sangat sulit mencari orang yang mau membelinya.""Gak mungkin, kenapa bisa kaya gini, Ara.""Aku juga gak tahu, Mas.""Silakan tanda tangan, saya tak punya waktu lama."Agar lebih menyakinkan, kami sengaja membuat surat bohong, seolah-olah kebangkrutan pabrik benar-benar terjadi. Padahal, kenyataannya pabrik ba
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

22. Kejutan

MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKUBab 22 Kejutan"Ogah, hapeku juga penting.""Ya sudah, tahan saja laparmu.""Aarrgh, sial sekali aku di rumah ini!" Melati kembali ke kamarnya. Begitu pula dengan ibu mertua, wajahnya sangat tak bersahabat. Saat mereka sudah masuk kamar, waktunya aku keluar rumah. Ada janji bertemu Mbak Yuli, dan pengacaraku. Sekalian mau makan di luar. Sudah lama tak makan enak. Biarkan saja ibu dan Melati kelaparan. Biar mereka sadar diri. Jika ingin berkecukupan harus kerja keras, bukan malah jadi penipu. Kasihan sekali Mas Arya, dia kewalahan jadi tulang punggung. Dua tahun bersamaku, hidupnya terbiasa enak, makan tinggal makan, punya bengkel hanya untuk sampingan. Kebutuhan ibunya terpenuhi. Begitulah kalau jadi manusia tak tahu diri, dikasihani, malah menusuk diam-diam. "Ra, pelan-pelan makannya.""Laper, Mbak. Mas Arya tuh, gak becus banget jadi tulang punggung. Dapet duit sedikit, dikasih ke Si Melati yang boros, akhirnya gak ada buat makan. Untung aku suka di
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

23. Diusir

MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKUBab 23 Diusir"Terima kasih, atas kehadirannya semua tamu undangan. Terutama tamu spesial saya, bapak investor yang memberikan suntikan dana, dan kerja sama yang sangat menguntungkan. Terima kasih Pak Kenandra." Andra berdiri sambil membungkukkan badannya sebagai tanda hormat. Aku sampaikan sambutan seperti biasa. Belum waktunya mengeluarkan bukti-bukti yang aku punya. Menunggu acaranya selesai, dan tersisa beberapa orang terdekat saja. "Ara, apa maksud dari semuanya, Nduk?""Tenang-tenang, kalian akan tahu jawabannya, tunggu sampai acara ini selesai."Acara demi acara dilakukan. Ditutup pembacaan doa, dan pembagian hempers untuk para karyawan yang sudah berdedikasi tinggi pada pabrik ini. Acara pun selesai, tapi urusanku belum beres.Pakde Ahmad, Mbak Yuli, Bagas, Pak Eko, Mbok Yah, Andra dan pengacaraku masih menunggu puncak acara. Ada beberapa karyawan lama juga yang belum pulang. Biarkan saja yang ada di sini menyaksikan apa yang akan aku tayangk
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

24. Memulai Hidup Baru 

MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKUBab 24 Memulai Hidup Baru "Ara, ibu mohon jangan penjarakan ibu, Nduk. Semua ini gak seburuk yang kamu bayangkan.""Aku mohon Nirma, jangan sampai ibu masuk penjara." Mas Arya dan ibu kebakaran jenggot. Mereka pasti panik luar biasa. Aku memang tidak niat memenjarakan mereka, bagaimana pun semua ini terjadi karena kebodohanku juga. Saat ini, aku hanya ingin hidup tenang tanpa gangguan. Memulai hidup baru yang lebih nyaman. "Mari kita jelaskan di kantor polisi."Aku tak mencegah polisi membawa Bu Lastri. Mas Arya mengikuti ibunya ke kantor polisi. Sementara aku, mau istirahat sejenak dari keributan permasalahan hidup. Duduk sebentar, merasakan efek dari semua ini."Pakde, maafkan Ara.""Sudahlah, lupakan perselisihan kita. Pakde sekarang paham posisimu, Nak." Pakde mengusap lembut kepalaku yang berbalut hijab. Malam ini, aku tidur ditemani Mbak Yuli, dan Mbok Yah. Mereka ingin menjagaku dari gangguan Mas Arya dan Melati. Khawatir mereka kembali."Ara
last updateLast Updated : 2023-04-17
Read more

25. Pov Arya

MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKUBab 25 Pov Arya"Ara, ini aku, Arya.""Mas Arya, ada apa telpon?""Ara ... apa kamu tak mau merubah keputusan kamu? aku menyesal, dan gak mau bercerai sama kamu, Ra." Terdengar hembusan napas berat dari sebrang sana. Tiba-tiba sambungan telepon dimatikan begitu saja."Ara ... Ra ....""Arrgh, sialan!" bentakku kesal. "Bagaimana, Arya? apa Ara mau merubah keputusan dia?""Boro-boro, Bu. Dia bener-bener sudah benci sama Arya, Bu. Ahh, sialan, kenapa jadi kaya gini, Bu. Harusnya kita gak usah bawa Melati ke rumah itu, pasti semua ini terjadi asal mulanya karena kehadiran Melati!""Eh, ko, nyalahin aku sih, Mas. Ibumu tuh, segala bawa-bawa aku ke rumah itu, mana aku pura-pura jadi pembantu. Harusnya langsung saja dikenalkan sebagai istri pertama, terus aku minta kompensasi karena Si Ara udah jadi istri kedua.""Gila, itu malah makin gila, Mel!""Arrgh, udahlah gak usah mikirin Si Ara, intinya kamu harus mikir gimana kita bisa makan, Mas. Lihat nih, aku ham
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

26. Melarat

MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKUBab 26 Melarat"Hahaha, jangan bercanda. Lihat, Ara saja kaget dengan ucapanmu. Kasihan sekali Anda Mister, tampan dan kaya tapi pintar mengaku-ngaku. Ingat, Ara hanya mencintaiku.""Kata siapa kamu, Mas? apa yang diomongkan Andra memang benar, dia calon penggantimu. Jadi, jangan ganggu aku lagi. Ayok, Sayang." Ara merangkul tangan Andra. Mereka masuk ke ruang sidang.Arrggh, Sialan! tak mungkin secepat itu Ara melupakanku. Pasti mereka sekongkol untuk berpura-pura memanas-manasiku. Mereka pikir aku bodoh? mereka hanya sandiwara, buktinya mereka tak datang bersama ke sini. "Baik, sidang putusan akan dibacakan."Tak sanggup mendengar keputusan sidang. Hakim memutuskan aku dan Ara resmi berpisah, dan aku tak mendapatkan sepeser pun harta Ara. Sialan, sia-sia saja pengorbananku selama dua tahun ini. "Sidang kami tutup."Tok!Tok!Tok!"Puas kamu, Ara?""Hahaha, tentu aku puas, Mas. Akhirnya bisa lepas dari pria benalu sepertimu.""Ara!""Ayok, Sayang, ki
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

27. Stroke

MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKUBab 27 Stroke"Bu, bangun, Bu!" "Mas, ada apa sih, berisik-berisik?" "Ibu, Mel.""Astaga ... kenapa sama ibumu, Mas. Baru aku tinggal beli sayur udah tiduran di lantai kaya gini.""Ibu pingsan, Mel. Buruan minta bantuan.""Minta bantuan siapa?""Siapa aja, buruan!" sentakku emosi.Melati langsung keluar mencari bantuan. Tak lama kemudian, dia membawa pak RT. Kami pergi ke puskesmas terdekat diantar mobil Pak RT. Pihak puskesmas memberikan penanganan seadaanya. Setelah itu, memberi surat rujukan, agar kami membawa ibu ke rumah sakit daerah. "Mas, biayanya pasti gede," ujar Meli sesampainya di rumah sakit daerah. "Diam!" sentakku kesal. Kondisi genting seperti ini bisa-bisanya Meli masih memikirkan uang dibandingkan kesehatan ibuku."Dok, bagaimana kondisi ibu saya, Dok?""Ibu Lastri harus dirawat, Pak. Kenapa ibu baru dibawa ke sini? darahnya sangat tinggi, ada penyakit jantung juga. Sehingga, ibu Lastri mengalami stroke ringan, kakinya tidak bisa be
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

28. Mengemis

MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKUBab 28 Mengemis"Mau apa sih, kamu ke sini?" tanya Ara ketus. "Ara, beri aku waktu untuk bicara. Aku mau minta tolong, Ra. Aku mohon, kali ini saja, tolong aku.""Minta tolong apa, Mas? jangan harap aku mau memberi makan kamu dan perempuan itu lagi.""Bukan, Ra. Aku minjem uang buat berobat ibu.""Ibu sakit?" tanya Ara kelihatan sedikit khawatir. Aku yakin Ara sayang pada ibuku. Selama dua tahun ini, ibu bersikap baik padanya. Meski ada kesalahan besar yang diperbuat tetapi kebaikan ibuku juga harusnya dipertimbangkan. "Iya, Ra, ibuku kena struk, dia lumpuh. Tolong bantu aku, pinjamkan lima puluh juta saja untuk beli kursi roda dan buka usaha.""Hahaha, minjem duit lima puluh juta gampang banget kamu, Mas. Udah kaya minta es teh manis. Sana-sana pergi dari sini, ingat kita sudah gak ada urusan lagi.""Ara, aku mohon."Demi ibu aku runtuhkan rasa gengsi di hati. Aku mengemis di kaki Ara. Agar dia iba dan mau membantu. Tak ada orang lain yang bisa memb
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

29. Istri Kurang Ajar

MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKUBab 29 Istri Kurang Ajar"Oke-oke Mas kasih kamu lima juta. Tapi, ini buat makan sebulan.""Buruan mana duitnya."Aku berikan saja uang lima juta. Jika tidak, Melati bisa mengamuk. Sikapnya makin diluar nalar, dan kurang ajar. Tapi mau bagaimana lagi, dia ibu dari anak-anakku. Kewajibanku memang memenuhi nafkah lahir batinnya. Walaupun, Melati sama sekali tidak melihat kondisi suami. "Nah, gitu dong, ini uang buat aku ke salon sama beli baju. Kalau uang dapur, ya, beda lagilah.""Tapi Mel, kita harus hemat, Mas mau buka usaha.""Ya Elah, itu uangnya masih banyak. Kalau gak ada duit, ya, udah gak usah beli kursi roda.""Astaga, Mel, kamu ini jadi istri gak pengertian banget."Melati sama sekali tidak mendengarkan ucapanku. Semakin hari, sikapnya tak acuh. Sebagai istri harusnya dia mendukungku, bukan malah menambah beban semakin runyam. Sangat berbeda sekali dengan Ara. Meski sudah disakiti dia tetap mau membantu.Hari ini juga aku akan membeli kursi ro
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more

30. Boros Kebangetan

MADU, YANG DIBELI OLEH MERTUAKUBab 30 Boros Kebangetan "Bakso ... bakso ...."Sudah hampir dua jam berkeliling belum ada satu mangkok bakso pun yang terjual. Ke mana para pembeli, padahal beberapa hari lalu jualanku cukup ramai. Cape sekali mencari nafkah. Bodohnya aku pernah jadi suami dari istri kaya, harusnya dipertahankan. Bukan malah dikecewakan. Sekarang, harus menanggung hidup miskin. Ditambah lagi punya istri kurang becus, mata duitan, dan tidak bisa melayani suami dengan baik."Melati!" teriakku melihat Melati naik ojek. Sayangnya dia tak melihatku. Dia membawa beberapa belanjaan. Apa dia baru pulang belanja? astaga, benar-benar perempuan itu. Dia suruh ibuku yang sedang sakit menjaga Raka? dasar gak ada pikirannya. Emosi menggebu-gebu, tapi aku harus terus jualan. Untungnya ada pelanggan yang datang. Seketika kesal yang mendera hilang begitu saja. Terganti rasa bahagia karena daganganku laku. "Bakso satu, Mas. Jangan pake mie kuning, yah.""Siap, Bu.""Bakso lima, Mas,
last updateLast Updated : 2023-05-04
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status