Sebelum baca follow authornya dulu. Jangan lupa vote, dan pegang hatinya kuat-kuat. Wkwk.______Siang itu juga aku pamit pulang ke Jakarta. Ibu sempat menahanku untuk pulang sore saja. Namun, aku menolak. Aku tidak mau baik ibu atau pun Dean mewawancarai Tama lagi. "Saya pamit mengantar Wina ke Jakarta, ya, Bu," ucap Tama sopan. Tangannya maju dan minta salam kepada ibu. "Tolong, hati-hati ya, Nak Tama," sambut ibu menepuk bahu lebar Tama. Sementara Dean, dia hanya mengangguk ketika Tama berpamitan padanya. "Lo yakin dia cuma teman yang mau jemput lo?" tanya Dean ketika aku berpamitan padanya. Tama sudah lebih dulu ke teras bersama Ibu. "Ya, iya. Memang apa lagi?" "Gue curiga dia cowok lo. Dari gelagat dan tatapannya ke lo. Lo kayak mau diterkam aja sama dia." Aku kontan melebarkan mata sembari memukul lengan abang sepupuku itu. "Memangnya dia harimau." Dean meringis kesakitan, tapi tatapnya masih saja melihat ke arah Tama yang sedang bicara dengan ibu. "Lo kudu hati-hati, gu
Terakhir Diperbarui : 2022-11-22 Baca selengkapnya