Home / Romansa / Ketegaran Cinta Seorang Istri / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Ketegaran Cinta Seorang Istri: Chapter 41 - Chapter 50

148 Chapters

41. Cinta untuk Aura

Dengan tatapan yang nanar Tegar terus memandangi foto USG yang ada di tangannya. Sedih, itulah yang dirasakan oleh Tegar saat dirinya mendengar kabar jika Aura mengalami keguguran. Dipandanginya lagi foto USG janin yang dia yakini sebagai anaknya. Terasa lengkap sudah penderitaan Tegar sebagai sosok yang terbuang, hanya sejenak mengenal sang ayah, dibuang oleh ibu kandung, ditolak wanita yang dicintai, dan kini anaknya pun harus pergi sebelum mengenal dirinya.Sungguh sesuatu yang sulit dipercaya bagi Tegar, beberapa hari yang lalu saat mengantarkan Aura memeriksakan kandungannya, dokter pun memberitahukan jika ibu dan bayinya dalam keadaan sehat dan baik-baik saja, tetapi kini gedang telinganya bergetar kala menerima kabar bayi itu telah tiada.Tegar bergegas mengambil kunci mobil yang sudah menjadi barang inventaris kantor untuknya. Pria itu segera meninggalkan ruang kerjanya, suara bising mesin-mesing pertukangan mengiringi tiap langkah Tegar keluar dari pabrik.Ingin rasanya menam
last updateLast Updated : 2022-11-15
Read more

42. Kala Utari Menguping

Beruntung perjalan dari rumah sakit tidak macet, sehingga Cinta dan Utari bisa merasa lega karena Damar tidak harus terlalu lama meninggalkan Aura sendiri di rumah sakit. Tetapi tampaknya Damar memang masih ingin berlama-lama dengan Cinta, hingga dia membantu membawa barang yang sebenarnya tak seberapa.Dengan sengaja Cinta tidak menawarkan rehat sejenak atau pun segelas minuman kepada Damar agar mantan kekasih yang kini berstatus sebagai adik ipar itu bisa segera kembali ke rumah sakit untuk menjaga Aura yang baru saja keguguran.“Terima kasih,” ucap Cinta kepada Damar setelah pria itu meletakkan barang-barang bawaan dari rumah sakit di atas meja yang berada di ruang tamu.“Ibu ke kamar dulu, Ta!” Dengan wajah yang terlihat sangat lelah, Utari berjalan perlahan menuju ke kamarnya.Damar menatap punggung Utari yang semakin menjauh dan akhirnya tak terlihat lagi setelah memasuki kamar dan menutup pintu. Ya, keberadaan Damar di sana seolah ingin memastikan jika ibu mertuanya benar-benar
last updateLast Updated : 2022-11-16
Read more

43. Usaha Cinta yang Gagal Total

“Selamat Pagi!"Suara Utari berhasil membuat Aura terkejut, ada ketakutan di hati Aura jika sang ibu mendengarkan apa yang dia ucapkan di hadapan Tegar tadi.“Pagi, Bu!” jawab Tegar dengan suara yang terdengar sangat tenang.Tegar segera berdiri saat melihat Utari semakin mendekat, lalu mempersilakan wanita paru baya itu untuk duduk di kursi yang tadi dia tempati.“Sepertinya ibu pernah melihat Nak …”“Tegar,” sahut Tegar sembari memperkenalkan diri kepada Utari.Utari pernah melihat Tegar mendatangi rumahnya dan sering mendengar nama Tegar disebut oleh kedua putrinya.“Nak Tegar kog bisa ada di sini?” tanya Utari basa basi, toh sebenarnya dia sudah mengetahui alasan Tegar berada menemui Aura. “Terus Damar dimana?” Kini pertanyaan di arahkan kepada Aura.“Tadi Damar menghubungi saya untuk menemani Aura sampai Ibu datang, karena hari ini Damar ada meeting mendadak,” jawab Tegar.Apa yang diutarakan oleh Tegar bukanlah alasan yang mengada-ada, karena memang benar Damar yang meminta tolo
last updateLast Updated : 2022-11-16
Read more

44. Kembali Ke Solo

Setiap kali melihat sosok itu melintas di hadapannya, jantung Cinta akan berdebar lebih kencang dari biasanya. Seperti siang ini, saat Tegar melangkah menuju ke ruang kerja Damar. Cinta memejamkan matanya, dalam diam mantan kekasih Damar itu berdoa agar kedatangan Tegar kali ini tidak menimbulkan masalah untuk Aura.Meskipun saat ini Cinta terlihat sangat fokus dan dengan konsentrasi penuh, tetapi sebenarnya pikiran Cinta justru terbagi pada kesehatan Aura dan dua pria yang saat ini sedang berada di ruan kerja Damar.Tanpa sadar Cinta menggelengkan kepalanya, saat keinginan untuk menguping pembicaraan antara Tegar dan Damar kembali terlintas di benaknya. Bukan hanya merupakan sesuatu yang tidak terpuji, tetapi jika sampai ada yang mengetahui perbuatannya tersebut, sudah pasti Cinta akan mendapatkan malu.“Tegar!”Detak jantung Cinta terasa mengalami percepatan berkali-kali lipat saat dia mendengar Damar memanggil nama Tegar dengan suara yang sangat keras. Cinta beserta beberapa rekan
last updateLast Updated : 2022-11-17
Read more

45. Perceraian

Waktu tidak bisa di putar ulang ke masa lalu, penyesalan pun sudah tiada gunanya lagi. Apa yang telah terjadi kini sudah menjadi suratan takdir yang sudah digariskan.Tegar mematikan mesin mobil di tepi jalan tidak jauh dari kantor Sanjaya Furniture. Tegar memang tidak mengantarkan Cinta hingga depan kantor, karena dia masih menghargai Cinta sehingga tidak ingin jika kakak kandung Aura itu menjadi bahan gossip karena kedekatan mereka.Dengan pandangan mata yang nanar ke arah depan, Tegar bergeming di belakang kemudi. Gurat kesedihan dan kekecewaan tergambar jelas di wajah pria berkulit sawo matang itu. Kini Tegar hanya bisa menyesali kesalahan dan dosa yang telah dia lakukan yang kini menyisakan lara yang harus dia telan sendiri.“Rencananya besok saya akan kembali ke Solo, sampaikan salam saya pada Aura ….” Tegar membuang napas kasar menjeda kalimatnya, ingatan akan kebersamaan mereka dahulu. “Semoga dia bahagia dengan lelaki pilihannya,” sambung Tegar yang terlihat belum bisa meneri
last updateLast Updated : 2022-11-18
Read more

46. Tak Ingin Bercerai

“Tolong aku, Bu! Aku tidak mau cerai dengan Kak Damar, aku sangat mencintainya,” ucap Aura dibarengi dengan lelehan air mata. “Lalu apa artinya semua pengorbananku kalau akhirnya Kak Damar menceraikan aku?”“Apa saja yang sudah kamu korbankan, Ra?” tanya Utari dengan tatapan mata yang membuat Aura menjadi salah tingkah, bukan menelisik atau seperti orang sedang mengiterogasi, tetapi tatapan mata yang mengambarkan kekecewaan dan luka yang mendalam.Aura hanya terdiam tanpa memberikan jawaban atas pertanyaan yang Utari lontarkan, Aura sadar telah keceplosan dalam berucap, tentu saja wanita yang telah dinikahi Damar itu tidak ingin jika ibu yang selalu membelanya mengetahui kesalahan yang telah dia lakukan.“Sebesar apa pun kesalahanmu, semoga Tuhan mengampuni dosa-dosamu. Ibu berharap kau bisa memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah kau perbuat.”Kata demi kata yang terucap dari bibir Utari terasa bagai tangan yang tak kasat mata meremas hati Aura. Aura mengalihkan pandangan tertuju
last updateLast Updated : 2022-11-19
Read more

47. Perempuan yang Melamar

“Aku anakmu, Bu! Dan selamanya ingin menjadi anakmu, aku tidak ingin menjadi anak durhaka yang tidak dianggap anak oleh ibunya sendiri.” Cinta menyeka lelehan air mata yang membasahi pipinya. “Aku masih ingat, jika ibu tidak akan menganggapku anak jika aku sampai menikah dengan Damar.”“Kalau begitu bantu Aura untuk mempertahankan pernikahannya dengan Damar.”Dengan menekan segala rasa sesak di dada, Utari melontarkan kata-kata dengan nada paksaan dan perintah kepada Cinta. Sebagai seorang ibu, sejujurnya Utari ingin berbuat seadil-adilnya untuk kedua putrinya, tetapi keadaan seolah memaksanya harus bersikap mendahulukan segala kepentingan Aura.“Apa yang harus aku lakukan, Bu?” tanya Cinta dengan nada sendu.“Ibu tidak tahu, lakukan apa saja yang menurutmu bisa membuat Damar membatalkan rencana perceraiannya dengan Aura!” ucap Utari sambil memalingkan wajahnya untuk menutupi air mata yang sudah tidak tertahan lagi.Air mata Utari menetes kala dirinya merasa tidak berdaya sebagai seor
last updateLast Updated : 2022-11-20
Read more

48. Praduga Tegar

“Ta!” panggil Tegar dengan senyum menyeringai.Sungguh sesuatu yang sulit dipercaya oleh Tegar kala gendang telinganya tergetar mendengarkan kata yang terucap dari bibir Cinta. Dilihatnya dengan saksama gadis yang saat ini sedang berada di hadapannya. Cantik, Tegar tidak bisa memungkiri salah satu kelebihan fisik dimiliki oleh Cinta. Cerdas, Tegar pun mengakui hal itu, karena selama bekerja bersama Cinta, gadis itu memiliki kinerja dan performa yang sangat bagus.“Tolong! Menikahlah denganku!” pinta Cinta dengan suara yang tergetar karena berusaha untuk menahan tangis.“Kenapa?” tanya Tegar dengan tatapan mata yang menyelidik, tetapi karena pencahayaan lampu yang kurang jelas sehingga ekspresi yang ditunjukkan oleh Tegar tidak tertangkap oleh netra Cinta.“Aku ….” Cinta tidak bisa melanjutkan kalimatnya kala tangis dan air mata mendahului.Tegar menjadi salah tingkah, pandangannya menyapu ke sekelilingnya, berharap tidak ada orang yang melihat kebersamaannya dengan Cinta, apalagi gadi
last updateLast Updated : 2022-11-21
Read more

49. Sesal Seorang Ibu

“Mengapa harus dia, Ta? Apakah tidak ada pria lain di dunia ini, hingga kau mau menikah dengan pria yang pernah tidur dengan adikmu?” tanya Utari kepada Cinta baru saja menutup pintu setelah melepas kepergian Tegar.“Hanya itu yang terpikir oleh Cinta untuk bisa mempertahankan pernikahan Aura,” jawab Cinta berusaha untuk tetap bersikap ketenang mungkin, meskipun dalam hatinya saat ini sedang penuh dengan gejolak.Mungkin akan menjadi impian bagi setiap manusia bisa menikah dengan seseorang yang mereka cintai, dan Cinta memupus impian itu saat meminta Tegar untuk menikahi dirinya. Dengan sangat terpaksa, Cinta memaksa Tegar agar bersedia menikahinya, meskipun Cinta sadar, sesadar sadarnya, jika di antara mereka berdua tidak ada rasa cinta.“Katakan pada ibu, apa alasanmu menikah dengan Tegar? Apa kau ingin membalas dendam pada Aura, karena dia telah menikah dengan Damar, lalu kau menikah dengan orang yang pernah menjadi kekasih adikmu?”Dengan napas yang sedikit tersengal-sengal, Utari
last updateLast Updated : 2022-11-22
Read more

50. Pertemuan Tegar dengan Utari

Menyanggupi permintaan Cinta, membuat Tegar harus menunda rencananya untuk kembali ke Solo. Pagi ini Tegar mendatangi pabrik lagi, meskipun hari sebelumnya sudah berpamitan dengan para karyawan. Saat memasuki area pabrik, sebuah pemandangan yang tak biasa menyambut Tegar.Para karyawan tampak sedang berkerumun, dari dalam mobil bisa tegar lihat ada seseorang yang sedang dibopong. Tegar bergegas menuju ke kerumunan tersebut dalam hati dia berharap semoga tidak terjadi kecelakaan kerja yang serius, karena bagaimana pun area pabrik adalah tanggung jawabnya.“Apa yang terjadi?” tanya Tegar yang berusaha mengurai kerumunan.“Ada yang pingsan, Pak!” jawab salah satu karyawan.“Bu Utari!” gumam Tegar kala melihat sosok yang saat ini di bopong oleh seorang petugas keamanan. “Langsung bawa ke klinik!” perintah Tegar yang tidak bisa menutupi kepanikan di wajahnya.“Tadi ibu ini bilang ingin bertemu dengan Bapak,” ucap satpam yang tadi menemui Utari.Tegar menatap wajah pucat Utari, ada keyakina
last updateLast Updated : 2022-11-22
Read more
PREV
1
...
34567
...
15
DMCA.com Protection Status