Malam yan tenang dan sunyi. Akhirnya kau tiba kepadaku. Duduk bersantai di balkon sambil menikmati teh hangat, tentu saja sangat menyenangkan.Hah, bercanda. Mana mungkin Dewa membiarkan aku beristirahat. Tentu saja saat ini ketenangan hanyalah sebuah kiasan. Di hadapanku sekarang. Raga dari Leana sedang duduk dan menatap ku. "Jadi ada keperluan apa kau datang kemari ?" Tanyaku sambil meminum teh di hadapan ku. "Aku hanya mau mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku." Aku mengangguk tenang dan meletakkan cangkir teh itu. Menatapnya dengan senyuman manis, seperti bagaimana Venezuela yang asli melakukannya."Aku tidak tahu, apa yang kau maksud dengan milikmu ? Bukankah kau dari awal memang tidak memiliki apa-apa ?" Tanyaku sambil tersenyum senang. Mari kita ubah karakter ini menjadi si licik. "Tahta, kekuasaan, dan posisimu itu adalah milikku." "Kau bisa membuktikannya ? Aku rasa tidak karena kau tidak pernah ada di posisi ini." Potong ku dengan cepat. Ia sempat terdiam, dan a
Last Updated : 2022-12-10 Read more