"Mas, mau kemana lagi? Kemarin kamu sudah pulang malam, sekarang pergi tengah malam lagi. Sebenarnya kamu kenapa, Mas?" tanya Almira pada Zidan yang malam itu ingin pergi begitu saja setelah berhubungan in tim. "Sudah aku bilang, jaga tubuhmu. Aku benci aroma pada alatmu itu, rasanya aku mau muntah saja. Sudah berulang kali aku minta, jaga! Jaga! Jaga! Bukanya semakin harum, tapi malah bau terasi!" Zidan beranjak pergi meninggalkan Almira yang menangisi kepergian suaminya itu. Bahkan, suara tangis Faris–anak lelakinya, tak didengarkan oleh Zidan. **"Kenapa, Bro? Mukanya kusut amat?" tanya Ardi–sahabat Zidan satu kantor. "Gue bosen." Zidan memesan satu gelas wine dan meminumnya sampai tandas. Ia menelpon Ardi malam itu untuk menemaninya ke club. Menghabiskan malam menyebalkan yang telah ia lalui bersama Almira. "Sama bini?" "Siapa lagi. Akhir-akhir ini dia begitu menyebalkan," adu Zidan. Ardi yang paham akan karakter Zidan memilih mendengarkan, alih-alih memberi saran. Karena
Terakhir Diperbarui : 2022-10-13 Baca selengkapnya