Semua Bab BLASTERIS TERKUAT : Bab 211 - Bab 220

"Mengapa kalian semua ada di sini?"Mendengar pertanyaan Krisna, Eve tidak berani ragu dan menjawab dengan hormat.“Tuan, kami datang ke Hutan Batu untuk mencari Rumput Jiwa untuk mengobati penyakit ayah saya. Tapi kami mendengar gerakan di sini, jadi kami bergegas...”Krisna sedikit mengangguk dan bertanya, "Leon, apa itu Rumput Jiwa?"“Menurut naga api, ingatan Odysseus, itu adalah tanaman yang dapat menyehatkan jiwa dan memperbaiki luka jiwa,” jawab Leon."Oh begitu!"Krisna mengangguk dan menatap Eve saat dia berkata. "Ayahmu menderita luka jiwa?""Tuan, Anda sangat tajam."Eve mengkonfirmasi tebakan Krisna."Apakah kamu sudah menemukan Rumput Jiwa?" Krisna bertanya lagi.Eve menggelengkan kepalanya dengan sedih. “Rumput Jiwa adalah ramuan legendaris. Kami telah mencari selama setengah bulan di Hutan batu tanpa hasil.”“Kamu tidak perlu mencarinya. Aku bisa mengobati luka ayahmu.”Krisna berkata dengan lemah. Dia tentu saja tidak bisa menyembuhkan luka jiwa, tapi Leon bisa, dan ba

"Dia... Dia benar-benar membunuh Priest Lonnes!"Semua tamu merasa ngeri, dan mereka tahu bahwa masalah ini menjadi sangat serius.Meskipun Priest Lonnes hanyalah seorang pendeta tingkat menengah, dia masih menjadi anggota Dewan Cahaya. Di Light Empire, para pendeta mewakili Dewan.Membunuh mereka berarti melawan Dewan Cahaya dan memprovokasi mereka..."Dewan Cahaya tidak akan membiarkan hal ini terjadi!""Bahkan jika dia adalah seorang Suci, Dewan tidak akan membiarkannya pergi."“Tidak, aku tidak ingin berada di dekatnya lagi. Jika Dewan Cahaya salah mengira aku sebagai kaki tangan, semuanya akan menjadi sangat buruk.”"Benar, benar! Ayo pergi sekarang, cepat…”Dalam sekejap, banyak tamu yang bangkit dan mengucapkan selamat tinggal kepada penguasa kota. "Tuanku, aku punya sesuatu di tempat tinggalku, aku akan pergi dulu."“Tuanku, ibuku akan melahirkan, dan aku harus merawatnya. Saya akan pergi d

"Menyedihkan!"Melihat para templar terbang memuntahkan darah di belakang mereka, Krisna meludahkan satu kata. Dia bahkan tidak repot-repot menunjukkan penghinaan, karena... orang-orang ini hanyalah sekelompok Blasteris Level 8."Kamu siapa?"Arthur menatap Krisna dan bertanya dengan suara rendah.“Kamu pikir kamu siapa, untuk berpikir bahwa kamu layak mengetahui siapa aku?Krisna melirik ke arahnya, dan Arthur terbang menjauh seperti tersambar petir, bahkan tidak sempat berteriak.Bahkan sebelum dia mendarat, Krisna melambaikan tangannya dan Arthur menghilang di tempatnya berdiri, dan dia dikirim ke Leon.Ini adalah ide Leon. Ia ingin membaca ingatan Arthur untuk mempelajari lebih lanjut tentang Dewan Cahaya dan Behavior.Dalam kata-kata Leon, Behavior jauh lebih menarik daripada yang dibayangkannya, dan dia ingin tahu lebih banyak tentangnya. Krisna tentu saja tidak keberatan.Selanjutnya, Krisna

"Apakah beberapa orang lagi yang tidak takut mati telah tiba?" Krisna mencibir saat dia melihat ke 18 Ksatria Templar yang mengelilinginya. “Minggirlah jika kau tidak ingin mati. Aku tidak punya waktu untuk kalian semua.”"Tebasan Cahaya!"18 Ksatria Templar meraung saat mereka menghunus Pedang Cahaya Suci mereka. Itu meledak dengan cahaya putih yang menyilaukan saat mereka menebaskan pedang ke arah Krisna.18 sinar pedang yang sangat tajam ditembakkan, merobek kekosongan, dan datang ke depan Krisna. Dewa Suci tidak akan menahan serangan ini dan dipotong menjadi 18 bagian. Tapi apakah Krisna adalah seorang Suci yang biasa?"Kamu semua menggigit lebih dari yang bisa kamu kunyah."Menggelengkan kepalanya sedikit, Krisna tidak mengelak tetapi membiarkan 18 Tebasan Cahaya menyerangnya. Dia mengambil 18 serangan untuk mengejutkan kehidupan semua orang.Semua orang ngeri melihat Pedang Cahaya Suci menghantam Krisna dengan bunyi keras.

Sebuah gunung besar baru saja menghilang ke udara tipis.Keajaiban apa itu?Semua orang, termasuk Hylos Hernest, terkejut."Apa pendapatmu tentang langkahku ini, Dewa Api yang agung?" Krisna menjentikkan jarinya dan tersenyum pada Dewa Api."Apakah itu Batas?"Wajah Dewa Api tampak muram. Dia telah merasakan energi Batas langit dan bumi di titik cahaya perak. Tapi dia tidak tahu batas khusus apa itu.Dia yakin ini adalah batas langit dan bumi yang belum pernah terjadi sebelumnya."Ya, itu adalah batas." Krisna sedikit mengangguk. Titik cahaya perak tidak lain adalah kekuatan batas Dimensi tepatnya ruang dimensi nol.Dimensi nol berarti tidak memiliki jangkauan ke segala arah.Ruang tanpa dimensi adalah simpul.Jadi ruang berdimensi nol juga disebut ruang simpul.Batas kekuatan ruang dimensi nol adalah Batas kekuatan ruang verteks.“Semua serangan menghilang tanpa alasan.