Home / Romansa / Penguasa Dibalik Bayangan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Penguasa Dibalik Bayangan: Chapter 81 - Chapter 90

101 Chapters

Ch 81. Gegabah, Pt. IV

“Itu akan membutuhkan waktu lama kak, apalagi foto itu sedikit buram. Jadi proses matchingnya akan sedikit lebih susah,” ucap Alona.“Tidak apa. Lebih baik menyelidikinya dengan perlahan, agar semuanya tidak ada satupun petunjuk yang terlewatkan—bagaimana dengan file itu? Masih belum bisa dibuka juga?”“Well. Kabar baiknya, sandinya bisa di temukan. Tapi kabar buruknya, itu akan membutuhkan waktu hampir setahun lamanya meskipun dengan menggunakan semua computing power yang fasilitas kakak punya,”“Setahun?”“Yup. Memecahkan sandinya tidak mudah kali, harus di temukan satu persatu secara urut dari jutaan kombinasi yang ada,” jelas Alona.“Ya sudah, lakukan saja yang terbaik,” ucapnya.Kalo Alona saja sudah mengatakan seperti itu, maka dia tidak akan bisa melakukan apa-apa lagi selain menunggu atau menemukan orang dalam foto tersebut; dengan harapan bisa mendapatkan password dari dokumen itu.Teringat kalau dirinya ada rapat untuk pengembangan proyek CoF hari ini. Dia melepaskan headset
last updateLast Updated : 2023-02-07
Read more

Ch 82. Gegabah Pt. V

“Honey, kamu ngak merasa kalau ini hal yang berlebihan?” Cynthia menatapnya dengan wajah cemas.“Don’t worry. Anggap saja sebagai sogokan supaya mereka sedikit lebih memperhatikan kenyamanan dan keselamatanmu,” jawabnya. Dia menumpuk punggung tangan Cynthia yang sedang di genggamnya; untuk membuatnya tenang.“Ya tapi ngak dengan mentraktir mereka dengan pesawat pribadimu juga kali. Biayanya mungkin sudah 50% dari dana untuk pembuatan film ini,”“Ngak mungkin lah. Dan lagi pula, anggap saja ini perjalanan bisnismu, karena kita juga harus singgah ke Jerman untuk menemui ibuku,”“Iya juga sih,” ujar Cynthia lagi. Tampaknya sudah menyerah dengan perdebatan di antara mereka berdua.Sekitar 10 menitan mereka menunggu di dalam mobil, rombongan mobil SUV warna hitam terlihat dari kejauhan sedang berjalan ke arah mereka.Dia keluar terlebih dahulu untuk menyambut mereka, sedangkan Cynthia masih tinggal di dalam mobil untuk mengecek barang bawaannya dan juga merapikan riasannya.“Selamat siang P
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

Ch 83. Gegabah, Pt. VI

“Jadi selama ini—setelah kecelakaan waktu itu. Mereka selama ini bersembunyi di sana?” Dia mendengus dan tertawa karena merasa seperti orang yang sudah di bodohi selama ini.“Tapi bukannya itu lebih mencurigakan lagi?”“Mencurigakan apanya? Sudah jelas para kampret itu cuma ingin mempermainkan kita. Mereka sedang mengejek kita sekarang ini!” Dia meluapkan emosinya kepada Joe yang tampak seperti orang yang sedang ragu akan sesuatu.“Just think!” Joe akhirnya berseru dan memelototinya. “Lu pikir mereka ada di sana hanya demi mengolok-ngolok lu? C’mon—mereka pasti tidak akan sebodoh itu sampai harus mencoba membunuh lu karena cuma ingin mempermainkan kita bego!”“Lalu apa rencanamu? Melakukan survei dan membiarkan mereka lolos?”“Tentu saja tidak, kita harus memancing mereka keluar dari kandang mereka sendiri. Memaksa mereka untuk mengikuti permainan kita.”Ardi mendengus lalu tersenyum sinis. Dia kemudian bangkit berdiri, berjalan menuju jendela besar yang ada di dalam ruangan mereka da
last updateLast Updated : 2023-02-08
Read more

Ch 84. Gegabah, Pt. VII

Seperti apa yang dikatakan oleh Ardi, sekitar jam 1 siang, ENS Group memposting agenda perusahaan—yang selalu di update setiap minggu—di website mereka dengan menambahkan kata conference pers dengan tagline ‘Life about to change’ esok harinya.Tapi tidak seperti apa yang di perkirakan olehnya, reaksi pasar ternyata cukup positif walau hanya dengan berita gorengan seperti itu. Nilai sahamnya bahkan sampai menyentuh batas ARB 20% di hari itu. “Gila juga mereka ternyata,” ujarnya sembari mendengus. Meski begitu, otaknya saat ini sudah mulai memperhitungkan semua keuntungan yang mungkin dia dapatkan jika seandainya dirinya nekat merealisasikan proyek FNS tersebut.“Inilah yang membuat banyak investor muda di Indonesia cepat bangkrut. Terlalu gampang di goreng dengan rumor,” ujar Alona.“Bagaimana menurutmu kalau kita mencoba mewujudkan rencana itu?” Ardi tiba-tiba bertanya. Akan tetapi
last updateLast Updated : 2023-02-09
Read more

Ch 85. Harga Yang Harus Di Bayar, Pt. I

Ardi membelalakkan matanya. Dengan tergesa-gesa dan wajah yang tampak gugup, dia mengeluarkan handphone dari dalam saku jasnya dan berusaha menghubungi Cynthia; berharap kalau apa yang dikatakan oleh Mr. Sebastian hanyalah gertakan semata.“Lacak keberadaan Cynthia sekarang!”Di tengah kepanikan tersebut, Ardi yang masih bisa berpikir dengan waras, meminta Alona untuk melacak Cynthia menggunakan satelit yang mengikuti chip yang ada dalam badannya saat ini.“Mark, can you help us too?—We need to find her as fast as we can,” Alona meminta bantuan dari temannya tersebut.Mark menggigit bibirnya, tampak ragu-ragu untuk membantu Ardi. “Give me her profile,”Sambil terus menatap jam di tangannya, dia terus menerus mondar-mandir di dalam ruangan tempat mereka berdiri sekarang ini. Rasa letih di kakinya, semua tertutupi oleh perasaan cemas dan khawatir.“Halo?”Setelah berulang kali—hampir lebih dari setengah jam lamanya—mencoba menghubungi nomor milik Cynthia. Seseorang akhirnya menjawab pa
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

Ch 86. Harga Yang Harus Di Bayar, Pt. II

“Nice!” ucap Alona setelah berhasil mendapatkan tempat di mana mobil yang di naikI Cynthia di video sebelumnya berhenti dan sekarang ini masih terparkir.“Oke, terus lacak posisi mobil itu,” Ardi mulai sedikit tersenyum walau sampai saat ini dia masih mengerutkan keningnya. “Now—” dia lalu menatap Joe. “Kau pasti punya beberapa anggota yang bisa membantu kita di sana kan?”“Not too much—tapi mungkin masih bisa berguna,” jawab Joe; sebelum dia kemudian menjauh dari Ardi dan Alona untuk menelepon seseorang.***Begitu mendarat di Istanbul, tidak peduli saat itu sudah menjelang malam, Ardi memutuskan untuk langsung mencari Cynthia.Oleh karena itu, mereka kemudian di bagi menjadi 2 tim. Beberapa orang suruhan Joe mengikuti Joe dan Ardi untuk mencari Cynthia, sedangkan Alona di temani oleh 2 orang suruhan Joe untuk kembali ke hotel dan menjadi penunjuk mereka di lapangan nantinya.“Wow, pelan-pelan sedikit kali cuy,” Joe sempat mengomel saat melihat spedometer mobil yang dia naiki—dan di
last updateLast Updated : 2023-02-10
Read more

Ch 87. Harga Yang Harus Di Bayar, Pt. III

Tanpa mengurangi kecepatan sedikit pun—malah menambahnya—Ardi menabrak sebuah pagar kawat hingga roboh dan berhenti di salah satu bagian yang menurutnya aman dan terlindungi jika ada yang hendak menembaki mereka.“Alona?” Ardi bertanya lewat alat komunikasinya yang tersambung ke Alona.“A moment please,” jawab Alona; yang sekarang ini terdengar seperti sedang kesal. “Sending real time report—and done!”Begitu Alona selesai berbicara, Ardi—lewat kacamata yang dia pakai—bisa melihat di mana semua orang bersembunyi dan di mana Cynthia berada saat ini; karena sebelumnya sudah di tandai oleh Alona.“Joe, giliranmu,” perintah Ardi.“Lu yakin mau ikut?” Joe sempat bertanya terlebih dahulu. “Lu bisa kehilangan nyawa lu kalau tidak hati-hati loh.”“Hei, lu lupa siapa yang jago main CS di antara kita berdua?” Ardi tersenyum tipis. “Dan lagi pula, gua sudah banyak belajar banyak latihan menembak dengan tentara karena bosan.”Joe mendengus, sebab dia paham betul bagaimana keras kepalanya Ardi. Ap
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

Ch 88. Harga Yang Harus Di Bayar, Pt. IV

“Medic!” Joe langsung berteriak sembari menutupi bagian pundak Ardi yang darahnya mengalir cukup deras. Dia bahkan menampar-nampar pipi Ardi setiap kali kawannya tersebut hendak memejamkan matanya. “Don’t sleep you morron!” ucap Joe.“Sepertinya gua lagi apes kali ini ya?” canda Ardi di tengah-tengah salah satu anak buah Joe yang sedang berusaha membalut lukanya setelah memastikan kalau peluru tadi menembus lengannya.“Lu beruntung bodoh karena peluru itu tidak mengenai organ vital lu,” Joe mencibir sekaligus lega; karena kawannya satu baik-baik saja.“Bagaimana dengan si brengsek itu? Lu ngak bikin di koit kan?” Ardi kembali bertanya.“Lu pikir gua sebodoh itu? Ngak lah, gua sudah incar kaki dan tangannya supaya ngak bisa kabur.”“Good,” Ardi tersenyum lega.Begitu diizinkan untuk bangun, Ardi langsung bangun dan berjalan menuju ke arah Cynthia yang saat ini sedang duduk bersandar di dinding sembari salah satu anak buah Joe sedang merawatnya.Melihat wajah Cynthia yang hendak menangi
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

Ch 89. Harga Yang Harus Di Bayar (Last)

“Tell me, who told you to do this all?” Ardi mulai berbicara sembari berjalan mendekati Mr. Grigoryv.Namun Mr. Grigoryv malah tertawa. Karena emosi, dia kemudian mengambil salah satu besi yang ada di atas meja di dekatnya, lalu mengayunkannya ke tulang kering Mr. Grigoryv.“We can do this gently, or with violence. Choose, because this time I won't be kind to you all anymore!” ucapnya lagi di tengah Mr. Grigoryv yang mengerang kesakitan.Salah satu anak buah Joe hendak melangkah maju, menghentikan semua kegilaan itu. Akan tetapi Joe malah menyuruh anak buahnya untuk mundur.Tidak mendapatkan jawaban, Ardi kembali mengayunkan besi itu tanpa mengukur kekuatannya dan menghujam paha Mr. Grigoryv. Joe lalu menagan pergelangan tangan Ardi begitu ayunan ketiga yang hampir saja mengarah ke lengan Mr. Grigoryv.“Tampaknya orang ini sudah kebal dengan rasa sakit, bagaimana kalau kita mencari pendekatan lain?” Joe berbisik di telinga Ardi.“Seperti?”“Keluarganya. Minta Alona untuk melacak semua
last updateLast Updated : 2023-02-14
Read more

Ch 90. Persimpangan Terakhir (Part I)

Dua bulan berlalu setelah kematian Ibunya, Ardi tidak pernah muncul lagi di perusahaannya. Dia hanya mengurung diri di dalam kamar di rumahnya. Sekalipun keluar dari kamar, itu hanya untuk makan ataupun sekedar merawat bunga-bunga yang dulunya ibunya lah yang merawat.“Belum ada perkembangan?” Joe yang kebetulan berkunjung, bertanya kepada Alona saat mereka berdua berdiri di teras sembari melihat Ardi yang saat ini sibuk menyiram bunga di taman belakang.“Yah masih seperti ini terus. Dia betul-betul terpukul setelah kehilangan mama. Bahkan sampai sekarang ini, perusahaan tetap aku yang handle sampai sekarang,”“Sudah coba ke psikolog?”“Seminggu pertama sih rajin, tapi setelah itu... Tidak pernah lagi,” Alona sempat menghela nafas.“Jadi bagaimana dengan pencarian anggota The Collector’s yang tersisa?”Alona memejamkan mata begitu mendengar pertanyaan yang di ajukan oleh Joe. Dia berbalik, lalu mengajak Joe berjalan mengikutinya ke sebuah ruangan yang di penuhi dengan layar yang sebag
last updateLast Updated : 2023-02-17
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status