Semua Bab AKIBAT HASRAT TAK TERBENDUNG: Bab 51 - Bab 60

63 Bab

Bab 51

Kami memasuki restoran seafood menjelang senja.Restoran ini tempatnya bagus. Berada di pinggiran pantai. Jadi saat duduk di kursi dan meja makan. Mata kita dimanjakan dengan pemandangan laut apalagi menjelang senja begini. Di kejauhan terlihat kelap-kelip lampu gedung-gedung tinggi menjulang. Menambah kecantikan pemandangan."Pa, tempat papa kerja, gedung yang mana, Pa? Terlihat gak Pa, dari sini?" ucap Andika."Kamu lihat itu gedung paling tengah dan ada tower runcing di ujung gedung. Itu dia," ucap Mas Reyhan. "Wah keren.""Pa, kapan-kapan, Nte Rini, Andika ajak ke kantor Papa, ya, boleh gak?" tanya Andika."Kalau Nte Rini boleh, kalau Andika gak boleh soalnya biang rusuh!" ucap Reyhan."Papa tuh yang rusuh! Mau ngerebut Nte Rini dari tangan Andika," goda Andika lagi."Sudah, sudah, jadi makan gak kita, ini? Mau pesan apa, Andika, Mas Reyhan?" ucapku."Andika mau udang goreng dan ikan hiu bakar. Ma, eh, Nte, hi hi hi," ucap Andika."Mana ada ikan hiu, Dika!" ucap Reyhan gemes."Ya
Baca selengkapnya

Bab 52

Bab 52POV ReyhanEntah kenapa Andika begitu lengket dan nurut dengan wanita itu. Yah, Rini, wanita yang kukenal waktu aku membeli sebuah rumah melalui dia dan melalui dia juga rumahku bisa laku dengan cepatnya.Entah kenapa selain Andika yang tiba-tiba menyukainya. Aku juga penasaran dengan wanita itu. Wajahnya yang ayu dan teduh membuat hatiku bergetar. Padahal aku yang memiliki relasi banyak tentu sering berjumpa dengan wanita cantik. Bahkan pegawai kantorku yang sebagian juga diisi para wanita karir juga tentu memiliki paras yang cantik.Tapi dengan Rini. Entah kenapa, kecantikannya lain. Bukan cantik sih lebih ke ayu dan manis hingga tak jemu mata memandang. Selain memiliki paras yang ayu. Andika, anak semata wayangku sangat menyukainya. ia langsung akrab dan lengket juga manja kepadanya. Mungkin rasa nyaman terasa pada diri. Andika dengan sikap dan tutur katanya. Ia tidak genit juga tidak pendiam. Ia bisa mengimbangi kejahilan Andika. Ia tidak mudah marah lebih ke sabar. Aku jad
Baca selengkapnya

Bab 53

POV DONASial, sial, sial!Dasar bocah kurang ngajar! Aku yang cantik jelita ini masa disuruh bikin bubur ayam.Mana Reyhan gak mau antar pulang lagi gara-gara bocah tengik itu, Huh! Awas nanti, yah, jika aku sudah menikah dengan Papamu.Aku akan buat perhitungan denganmu Dika! Jangan harap papamu akan lebih menyayangimu ketimbang aku.Aku akan membuat Papamu bertekuk lutut dihadapanku! Ha ha ha. ..Dan semua hartanya akan berpindah ke tanganku.Ahay! Dapat hartanya Reno juga dapat hartanya Reyhan. Aku akan jadi boss besar!Aku harus cari cara agar bisa mendapatkan hati Reyhan. Kalaupun tidak mendapatkan hati Reyhan minimal aku harus bisa jadi istrinya.Aku yakin dengan kecantikan dan kemolekan tubuhku. Aku akan membuatmu jatuh cinta padaku Reyhan! Kalaupun kamu tidak jatuh cinta minimal aku akan membuatmu jatuh dalam pelukanku dan mau tidak mau kamu akan menikahiku.Bagaimana caranya? Ah! Nanti sambil jalan pasti akan ada caranya.Tinggal menunggu waktu yang tepat saja.Segala cara a
Baca selengkapnya

Bab 54

Bab 54Pagi sekali aku harus menemui calon konsumenku yang ingin diantar melihat-lihat rumah. Alhamdulillah, setelah aku memasang iklan dan sering promosi. Sudah lumayan yang menghubungiku. Meski kadang ada diantara mereka gak jadi deal membeli, tapi tetap kujalani. Namanya juga usaha.Aktivitasku pun seperti setrika harus kesana kemari menemui calon konsumen. Yah, aku harus memberikan pelayanan yang bagus, ramah dan tentu menjelaskan dengan detail produk rumah yang aku tawarkan.Seperti hari itu aku menemui pasangan muda dengan putrinya yang cantik. Melihat putrinya aku jadi ingat Naomi.Yah Naomi, Mama kangen Naomi ... Beruntung sekali mereka, memiliki keluarga yang utuh, kompak dan saling meminta pendapat saat hendak membeli produk rumah yang kutawarkan.Mereka saat itu hanya melihat rumah yang aku tawarkan. Belum memutuskan untuk membeli. Masih hitung-hitungan kembali katanya. Yah, gak apa-apa, jualan harus sabar, mudah-mudahan beberapa hari kemudian mereka menghubungiku lagi dan
Baca selengkapnya

Bab 55

Bab 55POV DonitaDuh, kok bisa aku harus bertemu dengan wanita semacam Dona? Gak habis pikir aku, ada juga wanita seperti itu. Tidak melihat situasi jika berbicara seolah-olah dunia miliknya saja.Karena inseden tersebut akhirnya aku dan Mas Reno memilih menyingkir saja. Jika diladeni bisa-bisa sampai malam.Akhirnya aku memilih minta diantar pulang oleh Reno. Dengan berat hati Reno mengantarku pulang.Setelah Reno pergi dari rumah, akhirnya aku mengeluarkan mobilku dari garasi dan memilih jalan sendiri saja. Sekalian mau mutar-mutar ibu kota. Rencananya iseng sambil mencari Rini yang setelah bebas langsung hilang bak ditelan bumi.Setahuku ia tinggal di rumah pak Pramono. Namun ternyata tidak ada juga bahkan Naomi seperti ditinggal begitu saja. Padahal setahuku Rini begitu menyayangi Naomi. Namun, aneh kok bisa-bisanya ia meninggalkan Naomi. Sepertinya ada sesuatu yang menyebabkan ia harus melakukan itu.Setelah mutar-mutar di ibu kota tak juga aku menemukannya. Apakah ia tidak ting
Baca selengkapnya

Bab 56

Bab 56POV RENOHari ini aku menghadiri sidang perceraianku dengan Dona dengan sebelumnya pihak pengadilan agama melayangkan surat undangan sidang kepadaku.Aku langsung sendiri menghadiri sidang gugatan perceraian yang sudah aku layangkan ke pengadilan agama.Pukul 09.00 WIB, aku sudah memasuki ruang sidang begitu juga dengan Dona.Sidang mulai dibuka.Panitera membacakan protokol."Assalamu’alaikum, wr.wb Sidang dengan no. perkara 256 /JKT. akan dimulai, majelis hakim memasuki ruang sidang para hadirin dimohon untuk berdiri," Kami semua berdiri ketika majelisnya hakim memasuki ruangan dan duduk di depan meja sidang."hadirin mohon untuk duduk kembali.""Assalamu’alaikum, wr.wb sidang dengan no. perkara 256/JKT sidang terbuka untuk umum," ucap hakim ketua."Penggugat atas nama Reno Adian dan tergugat Dona Manohara dipersilahkan duduk di tempat masing-masing," ucap Panitera"Saudara penggugat, benar nama anda adalah Reno Adian?" tanya hakim ketua."Benar, yang mulia hakim," ucapku.
Baca selengkapnya

Bab 57

Bab 57Antara Aku, Majikanku dan AnaknyaKring kring kringTertulis Mas Reyhan di ponselku"Assalamu'alaikum, Mas ...." sapaku."Wa'alaikumussalam, maaf, sibuk gak Dek?" tanya Mas Reyhan."Enggak, mas, ada apa, Mas,?" tanyaku."Nanti malam, Mas mau ngajak jalan, dek, free gak?" tanya Mas Reyhan."Boleh, Mas, jam berapa?" jawabku."Jam tujuh malam Mas jemput," ucap Mas Reyhan."Iya, Mas, mau makan dimana?" tanyaku."Di tempat yang romantis," ucapannya."Andika?""Andika tetap ikut, dia malah yang mengajak," ucap Mas Reyhan."Baik, Mas," jawabku."Sampai nanti, yah, Dek. Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumussalam, Mas."KlikKumatikan sambungan telepon. Karena sudah tidak ada lagi ketemu klien, bergegas sore itu langsung pulang. Seperti yang dijanjikan. Mas Reyhan datang tepat waktu. Mobilnya terlihat terparkir di pinggir jalan.Setelah itu Andika dan Mas Reyhan menuju ke kostanku dimana aku juga mulai bergegas mengunci rumah kost."Nte, wah, cantik sekali Nte. Kita langsung berangkat Nte,"
Baca selengkapnya

Bab 58

Bab 58Antara Aku, Majikanku dan Anaknya"Ma, Pa, inilah yang kemarin Reyhan bicarakan sama mama dan papa. Kenalkan namanya Rini Amanda Tyas," ucap Mas Reyhan begitu kami berada dihadapan mereka berdua. Jantungku semakin berdegup tak karuan. Kira-kira apa penilaian mereka kepadaku?Haduh! Kok jadi nervous gini yah!Aku lalu menyalami seorang perempuan berumur namun masih keliatan cantik dan berpenampilan elegant. Aku cium punggung tangan kanannya sambil sedikit menunduk."Perkenalkan Bu, nama saya Rini," ucapku dengan grogi. "Oh, ini, Reyhan, yang kamu ceritakan kemarin. Duh, cantiknya. Kalau begini ya, mama mau lah kalau dijadikan menantu," ucap Mamanya Reyhan sambil memegang pundakku. Terlihat Reyhan hanya senyum-senyum saja menatap mamanya. Sungguh jantungku hampir copot tadi, tapi akhirnya lega juga setelah mendengar tanggapan hingga akhir."Biasa saja kok, Bu, saya hanya wanita kampung, Bu," ucapku."Baru menjadi wanita kampung saja cantik. Apalagi jadi wanita modern, ya, tamba
Baca selengkapnya

Bab 59

Bab 59POV ReyhanSungguh tidak ada kebahagiaan tak terkira sebelumnya kecuali Rini mau aku ajak ke rumah Mama dan Papa untuk aku kenalkan sebagai calon istri.Tersirat di wajah Andika juga sangat begitu senang ketika mendengar Rini mau ke rumah eyangnya.Seperti yang sudah disepakati, weekend itu aku menjemput Rini untuk aku ajak ke Bandung tentunya bersama Andika, anak kesayanganku.Sesampainya di rumah mama aku bawa Rini langsung kehadapan Mama. Ternyata mama menanggapinya dengan sangat positif. Bahkan Rini langsung ditest untuk membuat kue dan camilan.Mama ternyata langsung menyukai Rini begitu ia melihat sosok Rini dengan senyumannya yang menawan.Mama malah langsung menanyakan kapan akan menikahi Rini. Padahal perjanjian dengan Rini ingin melihat respon kedua orang tuaku. Jika orang tuaku menerima Rini maka ia bersedia menjadi istriku.Ternyata mama menerima Rini, meski sudah aku sampaikan bahwa Rini bukan dari keluarga berada. Bersyukur, Mama bukan tipe wanita yang memandang
Baca selengkapnya

Bab 60

Bab 60POV REYHAN"Oh, ya ini berhubung sudah malam jadi kami mau permisi kepada bapak dan ibu. Boleh tidak jika kami menginap di sini. Pak?" tanya pak Agus kepada Papa.Papa memandang aku dan mama untuk meminta pendapat. Mama malah memandangiku minta pendapat.Aku hanya melebarkan kedua tanganku sebagai tanda terserah karena yang tuan rumah adalah Mama dan Papa."Duh, Bagaimana ya, Pak, kamar terisi semua. Kamar yang kosong tinggal satu itupun kamar bagian luar samping garasi mobil," ucap Mama."Oh, begitu ya, Bu. Bagaimana jika saya yang menempati kamar luar. Nanti anak saya ini dikamar calonnya Pak Reyhan. Sebab mereka kan belum resmi pasti ia tidur sendiri di kamarnya. Ya, hitung-hitung buat nemenin calonnya pak Reyhan dikamar," ucap Pak Agus."Tapi dia udah tidur kayaknya, Pak, kasihan kalau di ganggu," ucapku menimpali."Ya, sudah, biar putri saya yang tidur kamar luar samping garasi. Kalau saya biar tidur di hotel dekat sini, saja, maksudnya nanti putri saya pulang ke Jakarta i
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status