Semua Bab BABU MILYARDER : Bab 51 - Bab 60

BABU MILYARDER 51Sekuel 2 bab 51SEMALAM DENGAN SINYO ARKA I am your DaddyNur memacu mobil sedikit lebih kencang. Hotel tempat Arka menginap agak jauh letaknya. Setelah memarkirkan mobil, Nur segera masuk ke lobby hotel. Tengak-tengok sebentar, akhirnya dia menemukan Andrew duduk di lobby.“Hai, kak” Andrew menyapa. Nur menaruh tas di meja depannya. Mata Nur bergerak liar melihat sekeliling, mencari Arka.“Dimana dia?” Nur menatap Andrew.“Duduk dulu kak Nur.”sahut Andrew.Nur meletakkan pantat di kursi, perasaannya tak tenang, ingin segera bertemu Arka. Nur khawatir.“Kak Nur khawatir?” Andrew menatap, Nur segera membuang pandangan darinya, "jangan sampai aku terlihat panik di depan orang ini."“Mau cerita apa cepat.” Nur mulai tak nyaman. Bertele-tele membuang waktunya.“Sebenarnya Arka itu sakit kak, dia depresi.” Andrew mulai bercerita. Nur menyimak.“Depresi? M_ masalah apa?” tanya Nur pelan berusaha mengendalikan perasaannya.“Dia ditinggal oleh orang yang dicintainya, sambi

BABU MILYARDER 53Sekuel 2 bab 53SEMALAM DENGAN SINYO ARKA KhilafNur bangun pagi sekali, "aku harus segera sampai rumah sebelum Luna bangun." Bergegas Nur mengenakan pakaian, menyambar tas dan berpamitan.“Ka, aku pulang dulu ya, ntar keburu Luna bangun nyariin," Nur berkata sembari memakai sepatunya. Melihat Arka masih tidur, Nur duduk di tepi ranjang, mengelus dahi hingga kepala Arka. Arka memicingkan matanya ,mengintip.“Emmm,” kata lelaki itu.“Lemes banget sih gitu aja, payahh!” goda Nur sambil tertawa. Arka mengangkat kepalanya.“Mau lagi, sini!” menarik tangan Nur. Nur pun terjatuh di pelukan Arka. Lelaki ganteng itu mencium wajah hingga leher perempuan pujaannya berkali-kali.“Geli, Kaa!" Nur terkekeh. "Udah ah, aku pulang dulu." Nur mencium kening Arka sambil mengucek rambutnya pelan. Membuka pintu kamar hotel, Nur sangat kaget melihat Andrew sudah berdiri bersandar di tembok persis depan kamar Arka. Andrew melihat Nur dengan pandangan yang ... Entah lah. Bibirnya ters

BABU MILYARDER 55Sekuel 2 bab 55SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Pungguk merindukan bulan“Silahkan duduk, Nyonya,” kata Nur mempersilakan. Nur terus menunduk entah kenapa dia masih takut bertemu dengan Nyonya Lily padahal sudah sekian tahun berlalu. Nur masih merasa jiwa babunya meronta bila bertemu keluarga mantan majikannya ini.Nyonya Lily tak menghiraukan, dia berjalan mengelilingi ruang tamu rumah ini. Matanya melihat ke sana ke mari seolah sedang mencari sesuatu. “Bagus juga rumahmu, Nur.” Nyonya Lily berjalan mendekati nakas kayu panjang di dekat ruang tamu, di mana Nur memajang beberapa fotonya dan Luna serta foto- fotonya dengan beberapa teman. Nyonya Lily mengambil foto Luna, memandangnya lama. Sesaat kemudian menaruhnya lagi. Nur berdebar debar. “Kamu Sudah bertemu Sinyo?” Nyonya Lily bertanya sambil berjalan masuk ke ruang makan, di mana ada kolam renang disana. Nur mengikuti seperti sapi yang dicucuk hidungnya. Nyonya Lily berdiri di dekat meja makan, memandang kolam ren

BABU MILYARDER 57Sekuel 2 bab 57SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Aku dilamar“Ya udah duduk dulu sini.” Nur mengajak sinyo duduk di sofa ruang tengah. Menaruh minuman hangat di situ, Nur duduk di sebelah Sinyo. Nur memandang Sinyo lama, "keren banget sih ini orang, tapi kayaknya dia lagi bingung." Batin Nur.“Nyo, kamu mau ngapain ke sini malam-malam?" Nur mengulang pertanyaan.“Ntar dulu, jangan nanya terus!” Sinyo memandang keluar pintu, berpikir. Hujan semakin deras mengguyur. “Dingin." Nur berjalan ke pintu dan menutupnya. “Nur, duduk sini.” Arka menepuk tempat di sampingnya. Menyuruh Nur duduk di sebelahnya. Duduk di sofa besar yang panjang. Nur menurut. Duduk di samping Arka, Nur mengangkat kedua kakinya ke atas dan memeluknya dengan kedua tangan. Biar sedikit hangat. Arka melingkarkan lengan di bahu mantan babunya.“Deket sini,” Arka menarik badan Nur lebih dekat. Nur merapatkan tubuh mungilnya berdekatan dengan Arka, "begini rasanya nyaman banget, rasa yang tidak aku dapatka

BABU MILYARDER 59Sekuel 2 bab 59SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Maafkan kami“Jess ...” panggil Nur pelan, dia menoleh dan tersenyum. Seketika Nur merasa bersalah padahal Jess belum ngomong apa-apa. Tiba-tiba Nur merasa lidahnya kelu. Buat tersenyum pun susah. Ada rasa bersalah besar yang tiba-tiba menghantam dada Nur. Tiba-tiba Nur merasa ada lengan melingkar di pundaknya, Nur terhenyak, lengan Arka.Jess menatap aku dan Arka, "wajah itu. ...ah, aku nggak tega."“Congrat!” Kata Jess. Kepalanya mengangguk sedikit, kemudian terdengar desah nafasnya yang berat. “A_aku pergi dulu.” Jess membalikkan badannya dan bersiap keluar. “Wait, bro.” Arka melepaskan lengannya dari pundak istrinya. Dia berjalan menghampiri Jess lalu kedua lelaki itu berdiri berhadapan. Dada nur berdebar, "bukan apa-apa, aku hanya takut Arka tidak bisa mengendalikan dirinya, itu saja." “I think we need to talk.” Arka mendekat pada Jess.Suami Nur merangkul pundak Jess dan mengajaknya duduk. "Ah aku lega, ternya