Semua Bab Kaisar Naga Beladiri S2 : Bab 551 - Bab 560

Long Chen yang muncul dan melihat bagaimana Xie Hien diperlakukan sangat marah. Bahkan ia melihat sendiri gadis kecil yang manja dan ceria itu menangis di depan matanya sejak pertama kali bertemu. Emosi Long Chen langsung mencapai puncaknya tanpa ragu, dengan penuh emosi Long Chen menghancurkan ruang yang menghalangi ia terhubung dalam aula tersebut."Bagaimana bisa?" Tanya Kakek Xie Hien terkejut melihat Long Chen yang menghancurkan segelnya dengan satu tinju saja.Swisshhh…"Coba saja kamu tampar dia sekali lagi, maka tanganmu akan hilang!" Ucap Long Chen muncul di belakang Xie Xi'er dengan tatapan dingin."Siapa ka…"BOOOOOMMMMM…Sebelum Xie Xi'er selesai bicara, Long Chen dengan keras memukul wajah wanita tersebut tanpa ragu. Hal yang tiba-tiba terjadi juga membuat Permaisuri Xie dan tiga lainnya terkejut bukan main, sosok pria muda yang tiba-tiba saja muncul berani memukuli putri kedua di depan mata mereka. Siapa pria itu yang sangat berani?"Kamu siapa?" Tanya Permaisuri Xie den

Melihat aura Long Chen yang naik dan juga bentuk api biru yang menyelimuti tubuhnya membuat permaisuri Xie terkejut bukan main. Tidak hanya dia saja, bahkan jenderal-jenderal dan pasukan kekaisaran Xie terkejut melihat api biru tersebut. Api biru itu juga tidak hanya api biru biasa, perlahan api biru itu naik ke langit. Membesar dan terus membesar sehingga membentuk seekor burung raksasa yang dapat dilihat oleh seluruh orang-orang di ibukota tersebut."Kalian semua dengarkan aku! Aku akan membunuhmu putri kedua, Xie Xi'er sekarang juga. Di antara kalian apa masih ada yang ingin melawanku?" Tanya Long Chen dengan suara dingin dan roh Vermilion Bird menatap seluruh yang ada disana dengan mata apinya. Kapanpun perintah Long Chen keluar, maka dia akan segera terbang menyerang seluruh orang yang ingin dimusnahkan oleh Long Chen."Ini…" jenderal-jenderal sangat ragu saat melihat burung api biru di langit. Mereka sangat tahu apa arti dari burung api terse itu bagi kekaisaran Xie mereka. Jika

Long Chen dengan malas berbalik untuk pergi, ia terbang dan muncul di atas langit dimana roh Vermilion Bird berada. Melihat Roh Vermilion, Long Chen merasa kalau dirinya sedang saling pandang satu sama lain, keduanya menatap ke bawah dimana sosok tuan Muda Ju memeluk seorang wanita dalam pelukannya. Entah kenapa, Long Chen merasa kalau dirinya terlalu lembut tapi juga ia sadar akan dirinya yang juga memiliki keluarga sama seperti Xie Hien.“Memang, seburuk-buruknya satu di antara saudara tidak ada yang namanya kebencian selamanya. Mereka pasti akan merasakan penyesalan dalam akhir, jika aku melakukannya mungkin mereka akan menyimpan iblis dalam hati masing-masing!” Ucap Long Chen sambil menghela nafas menatap Xie Hien.Permaisuri Xie dan Xie Hien melihat Long Chen terkejut saat melihat kalau pikiran buruk mereka tidak benar terjadi. Sekarang mereka melihat ke arah Xie Xi’er yang meringkuk dalam pelukan tuan Muda Ju, hati mereka langsung jauh lebih tenang daripada sebelumnya. Semua mat

Saat kaisar Long kembali, betapa terkejutnya dia melihat ayah mertuanya sudah ada di rumah. Dan istrinya tampak agak tidak berdaya saat melihat kedatangannya, tentu melihat wajah istrinya yang buruk membuat kaisar Long merasa harinya juga akan jadi buruk."Ayah mertua, kamu disini?" Sapa Kaisar Long sambil bertanya dengan gugup."Oh? Jadi aku tidak boleh disini begitu?" "Tidak…Tidak.. Tentu saja anda boleh disini, tinggal disini pun boleh kok!" Jawab Kaisar Long buru-buru dengan wajah yang berkeringat menatap ayah mertuanya itu."Aku disini hanya mengingatkan kalian untuk tidak lagi ikut campur mengenai masalah batu bintang itu dan mengenai apa yang terjadi di kekaisaran Xie, kamu juga harus menutupinya! Jangan ikut campur mengerti?" Ucap Ayah mertua kaisar Long secara langsung tanpa basa-basi kepada mereka. Keduanya bingung kenapa ayah mertua tidak ingin mereka menyelidiki masalah iblis yang muncul di wilayah kekaisaran Xie."Ayah, kenapa kamu tiba-tiba tidak mengizinkan kami untuk

“Kamu benar-benar keterlaluan bukan? Xie Xue dengan marah berdiri dan menggebrak meja di depannya. Long Chen terkejut saat melihat wanita yang marah di depannya, wajah marah wanita ini sama saat wanita yang menjadi jalannya dulu masih hidup. Meskipun ada beberapa perbedaan dalam diri mereka, tapi karena sedikit kemiripan pada wajah keduanya membuat Long Chen merasakan nostalgia saat melihat Xie Xue.“Yah.. Kakek Xie, apa aku ada mengatakan kalau dia orang yang aku maksud?” Tanya Long Chen dengan malas kepada kakek Xie Hien dan tidak mempedulikan wajah marah Xie Xue.“Entahlah! Aku tidak dengar apa-apa dari tadi soalnya!” Jawab Kakek Xie Hien menolak untuk mengakui apa yang dikatakan oleh Xie Xue sebelumnya. Tentu perlakuan itu membuat Xie Xue sangat kesal dengan kakeknya apalagi dia melihat ke nenek yang tampak santai duduk tanpa mengatakan apapun untuk membantunya dari perlakuan Long Chen.“Nak, Apa kamu akan selalu memakai wajah palsu itu?” Tanya Nenek Xie Hien pada Long Chen yang t