Semua Bab Kaisar Naga Beladiri S2 : Bab 531 - Bab 540

“Hm.. Kalau begitu… Mi’er, kamu maju! Sebagai yang terkuat tidak ada masalahkan bagimu melawan dua orang bukan?” Kata-kata Li Putian langsung membuat Li Guo dan dua anak muda di belakang terkejut. Dua melawan satu? Mereka berpikir kalau Li Putian sedang bercanda dengan mereka. Bagaimana bisa sosok wanita muda ini yang tampak biasa-biasa saja dapat melawan mereka berdua sekaligus? “Maaf tetua kalau aku tidak sopan. Bukankah ini terlalu berlebihan untuk melawan dua di antara kami sekaligus?” Tanya Li An pada Li Putian merasa itu tidak wajar untuk Du Mi’er melawan dua sekaligus.“Hm? Benarkah? Jadi, bagaimana menurutmu gadis kecilku? Kamu mampu atau tidak?” Li Putian tidak peduli dengan anggota generasi dari keluarga Li. Meskipun dia berasal dari keluarga Li, tapi sekarang dia juga bagian dari istana langit serta mempunyai murid yang harus diajar. Tentu sebagai guru dia juga harus mempercayai muridnya serta bangga dengan muridnya tersebut."Guru, apapun perintahmu!" Jawab Du Mi'er denga

"Benar-benar cepat! Du Mi'er dapa tmenyeimbangi gerakan dua lawan di ranah raja bahkan berhasil menyerang dan melukai Li Bao meski sedang bertahan. Ini benar-benar jenius sejati dari istana langit kita!" Jawab salah satu dari saudara yang bersama dengan Yang Lin."Yah, tapi ada masalah saudara. Sampai kapan ini terjadi? Meskipun stamina Du Mi'er relatif lebih baik dari dua lainnya, tapi karena mereka satu lawan dua membuat aku yakin kalau Du Mi'er pasti kelelahan pada akhirnya!" Yang lain meski juga sangat senang dengan Du Mi'er tapi dia juga memiliki pemikiran sendiri mengenai apa yang terjadi di depannya."Kamu benar! Tapi saudara apa kamu lupa?" Tanya Yang Lin tersenyum sambil menepuk pundak Saudaranya itu."HM? Lupa? Apa yang aku lupakan?" Tanya Saudara Yang Lin dengan bingung. Apa yang telah dia lupakan? Dari seingatnya memang inilah hal yang akan terjadi karena tidak mungkin Du Mi'er dapat menang jika melawan langsung keduanya."Gadis itu tidak menggunakan kekuatan sesungguhnya!

SWISSHHHDu Li tiba-tiba merasakan kalau di lehernya ada sebuah benda tajam yang dapat sewaktu-waktu menembus daging di lehernya. Matanya menjadi tajam saat melihat benda yang ada di lehernya, dia ingin mengatakan sesuatu tapi di saat yang sama sepuluh anggota generasi mudanya juga ditahan oleh sekelompok orang berpakaian hitam sehingga mereka juga tidak dapat bertindak di waktu yang tepat."Kalian lengah!" Ucap Yang Lin dengan dingin kepada Du Li. "Yah, siapa sangka kalau kalian akan datang dan muncul seperti itu. Keberadaanmu benar-benar tidak dapat diprediksi saudaraku!" Jawab Du Li jujur mengenai teknik yang digunakan oleh Yang Lin. Dia saja sangat sulit untuk menemukan keberadaan Yang Lin jika pria ini benar-benar ingin menyembunyikan keberadaannya. Tidak hanya Du Li yang tidak dapat menemukan keberadaan dari Yang Lin, bahkan Li Putian dan juga Li Guo terkejut melihat leher mereka sudah diraih oleh sebuah belati tajam."Penguasa Yang, aku benar-benar tidak akan dapat mengalahkan

Long Chen hanya mengangkat bahunya dengan malas, memang punya banyak uang tapi sekarang itu telah diberikan kepada istana langit dan juga pengurangan akibat beberapa hal yang ditarik langsung oleh Zai Yu sendiri. Sekarang Long Chen hanya perlu menuju kekaisaran Xie dan menunggu hari dimana turnamen di mulai. Beberapa pikiran melayang dalam otak Long Chen, itu mengenai masalah yang menimpa keluarga Li. Apakah mungkin ahli di ranah dewa benar-benar mati? Mereka sudah memiliki kekuatan yang bahkan sudah dianggap abadi di alam semesta ini, hanya mereka yang sesama dewa dapat membunuh dewa juga. Tapi kadang jika itu berada di ranah dewa masih sulit untuk dibunuh, karena itulah menurut Long Chen jarang terjadi pertarungan antara dewa di dunia ini. “Mungkinkah itu ada di atas ranah dewa? Jika memang, mungkinkah berhubungan dengan istana langit?” Pikir Long Chen mengenai beberapa hal kemungkinan.Setelah satu minggu, menyelesaikan semuanya masalah di tambang dan ibukota telah mengirim pengaw

(Gawat!) Menteri hukum melihat kalau permaisuri Xie tidak lagi dapat tangannya, membuat dia segera menahan tangan permaisuri Xie untuk mengambil tindakan. Dia dengan serius menahan tangan permaisuri Xie, untuk menyelamatkan putri ketiga dia harus melawan Permaisuri Xie kali ini agar tidak membuat tuannya membuat kesalahan lagi. Tapi sebagai balasannya, permaisuri Xie menatap dia dengan tatapan dingin."Apa yang menteri lakukan?" Tanya Permaisuri Xie pada menteri hukum."Permaisuri, jika kamu meneruskannya mungkin pada akhir jalan ini membuatmu menyesal!" Jawab Menteri hukum dengan penuh Keringat."Menyesal?" Permaisuri Xie tiba-tiba kembali ke akal sehatnya. Dia melepaskan nafas setelah menghirup udara di sekitarnya. Lalu dengan mata tenang tapi penuh amarah menatap Xie Xi'er yang masih batuk-batuk karena tekanan darinya."Menteri apa yang akan kita lakukan?" Tanya Permaisuri Xie duduk kembali di tahta miliknya. Menteri tidak segera menjawab, dia juga berpikir jalan untuk mengatasi ma