"Loh, itu bukannya Diva?" tanyaku pada Mas Adrian saat kami berpapasan dengan Mas Guntur. Tampak lelaki itu menggendong Diva di dadanya sembari mengendarai sepeda motor."Iya, ya, Mbem. Masa Mas Guntur resign?" tanya Mas Adrian."Masa, sih?" Rasanya keterlaluan kalau sampai Mas Guntur resign. Siska saja belum tentu diterima."Kalau benar resign gimana, Mbem?" tanya Mas Adrian."Gimana apanya?" tanyaku tak mengerti arah pembicaraan Mas Adrian."Apa aku tetap minta Pak Robert buat tolak Siska?""Terima aja, terus sekalian berangkat, pulang, di kantor, makan siang, sama-sama dia terus," ketusku."Jaelaah! Istriku ngambek!" kelakarnya."Terserah!" ketusku. Aku memilih buang muka menatap ke kaca pintu mobil. Rasanya kesal sekali mendengar Mas Adrian peduli pada Siska."Aku cuma bercanda, Mbem Sayang. Enggak usah ngambek gitu, dong! Ih, pagi-pagi udah ngambek, entar keriput, loh!""Biarin!" ketusku."Utu utu utu, istriku, ngambeknya serem!" goda Mas Adrian."Enggak lucu!""Iya, deh, serem.
Last Updated : 2023-09-04 Read more