DesirePart 18 Nona IISetelah mencium tangan iparnya, Jingga meraih tas ranselnya dan segera melangkah keluar. Baru saja motor turun ke jalan, dari arah barat muncul mobil Fariq. Kendaraan itu berhenti, Fariq menyapa dari jendela kaca. Jingga mengangguk dan tersenyum pada lelaki itu. "Selamat pagi, Bu Guru," sapa Fariq sambil membalas senyum Jingga."Pagi, Pak Fariq. Udah mau berangkat kerja?""Hari ini saya ada meeting di kantor pusat, sekalian mau jenguk Mama saya.""Hmm, iya, Pak. Hati-hati di jalan.""Terima kasih, Nona." Lagi-lagi panggilan itu membuat Jingga terpana, meski Fariq mengucapnya dengan nada biasa. Tidak ada kegenitan dalam cara bicaranya. Namun sukses membuat hati Jingga bergemuruh. Tapi Bu Guru berparas manis itu tahu bagaimana mengendalikan dirinya. Ia selalu bisa menjaga sikapnya agar tidak terlihat kampungan meski dia gadis gunung.Fariq tersenyum sekali lagi lantas melaju pelan meninggalkan Jingga. Gadis itu pun segera berbelok ke arah kiri untuk berangkat ke
Last Updated : 2022-12-19 Read more