All Chapters of PEMBALASAN ISTRI PELIT YANG SESUNGGUHNYA: Chapter 31 - Chapter 40

138 Chapters

Bab 31

Pembalasan istri pelit yang sesungguhnyaBab 31"Siapa dia Rum? Adik iparmu?" tanya Emak membuatku sedikit sungkan. Karena jelas, Rani tidak menunjukan sikap ramah."I-iya, Mak.""Sekarang dia tinggal di sini lagi?""I-iya Mak. Sudah ayo, keburu siang."****"Ini warungmu, Rum?" tanya Emak ketika tiba di warung. Kaki keriput itu hendak melangkah, kedua mata Emak memperhatikan sekeliling. Banyak pelanggan yang tengah membeli makanan maupun hendak membayar pesanan. "Alhamdulilah, rame.""Iya, Rum. Alhamdulilah, rame. Boleh dong Emak dan juga Mbak makan di sini?" sahut Mbak Ratih dengan tawa menggelitik."Tentu saja, boleh. Silahkan ambil sendiri, mbak. Tinggal pilih mau makan sama lauk apa? Gratis.""Itu yang paling aku suka Arum, gratis!" Mbak Ratih tertawa sembari tangannya menutup mulut."Sudah bisa ditebak.""Aku mau cari rokok dulu, ya Sayang." Kakak iparku itu memang sedikit irit bicara. Terbukti sepanjang perjalanan tidak pernah aku dapati dia mengeluarkan kata-kata."Iya, Sayan
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

Bab 32

Pembalasan istri pelit yang sesungguhnyaBab 32"Ya Allah, Mbak. Kamu ini benar-benar keterlaluan! Mas Bayu kamu tahu tidak, dia meminta uang makan dan juga uang biaya tinggal di sini. Dan sekarang dia minta uang buat ngasih Khaila, bukankah itu keterlaluan?" beber Rani, pandangan semua orang kini tertuju pada Mas Bayu. "...."***POV Saraswati"Alhamdulilah, jika Agus sama Rani mau kembali tinggal di rumah ini. Aku yakin mereka berniat merawtku," gumamku pelan. Setelah mendengar ucapan mereka yang cukup keras. Maklum, kamar tidurku dengan kamar tamu tidak terlalu jauh. Jika mereka berbicara keras aku mampu mendengarnya dari sini.Namun ketika aku mendengar alasan Agus kenapa mereka kembali kerumah ini membuatku sedikit kecewa. Ya, mereka pindah ke rumahku karena keterbatasan uang. Mereka tidak bisa membayar kontrakan. Padahal aku sudah berharap banyak mereka mau merawat ku.Sudah cukup lama, Rani dan juga Agus terdengar suaranya di sini. Entah mengapa mereka juga belum datang ke k
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

Bab 33

PEMBALASAN ISTRI PELIT YANG SESUNGGUHNYABAB 33Aku tersenyum lebar ketika pintu kamar terbuka. Akhirnya Rani maupun Agus datang ke kamarku. Membantuku memapah berjalan menuju meja makan. Padahal mereka sudah aku tunggu sejak kemarin.Namun senyumku sirna seketika. Setelah harapanku berbeda dengan kenyataan yang ada."Kemana Agus dan Rani? Aku tadi memanggil mereka bukan …."****POV Arum"Mereka lagi sarapan, Bu. Ibu mau apa? Mau ke kamar mandi?" tanya Mas Bayu, terdengar hingga ke meja makan. Rani dan juga Agus tidak ada yang mau datang ke kamar Ibu. Katanya tidak bisa membantu, terlanjur berpakaian rapi. Padahal jika mereka memang ada niat baik, sudah ia lakukan sebelum mereka bersiap ke kantor. "Yu, jangan pernah ijinkan Arum meminta uang kepada adik-adikmu. Kasihan mereka sedang kesusahan." Terdengar suara Ibu yang begitu pelan, namun masih terdengar di telingaku. Entah kedua menusia yang ada di hadapanku ini mendengarnya atau tidak."Ibu mau sarapan bareng kami?" tanya Mas Ba
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

Bab 34

Pembalasan Istri pelit yang sesungguhnyaBab 34Aku yang mendengar ucapan wanita paruh baya itu, melongo. Tidak percaya dengan apa yang dia ucapkan. Mungkin. Kesabaranku selama ini diganti dengan banyaknya rejeki yang Allah berikan. "Ibu serius dengan ucapan Ibu?""Iya, masak saya berbohong?" tanya wanita tua itu kepadaku.****"Ini dengan Nak Arum?""Iya, saya sendiri Bu. Ada apa ya?""Begini, kemarin saya beberapa kali kesini. Tapi sayang, warung kamu tutup.""Iya, Bu. Ibu mertua saya sakit. Memangnya ada perlu apa ya, Bu?""Begini, saya itu kan suka banget sama makanan kamu. Lha Minggu depan, anak saya mau ada acara arisan di rumah. Nanti bisa ya kami pesan beberapa makanan dari sini?""Alhamdulilah, bisa sekali Bu. Untuk porsi berapa orang ya.""Kisaran dua ratusan lah.""Alhamdulilah, baiklah. Ibu mau menu apa saja.""Terserah kamu saja menunya apa, yang penting makanan rumahan lah.""Baiklah nanti biar saya dan karyawan saya yang mengurusnya. Bisa minta nomor teleponnya, Bu?""
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

Bab 35

Pembalasan istri pelit uang sesungguhnyaBab 35"Ok, kalau begitu. Tiap tiga bulan sekali panen. Kamu minta uang atau beras? Lumayan buat jualan nggak perlu mikirin uang buat beli beras." "Bener juga Mbak. Kalau begitu beras aja deh, lagian nanti aku pasti juga butuh beras banyak. Tapi kalau sampai disini udah beras kan? Bukan padi?" Aku terkekeh."Iya adikku tersayang, nanti udah jadi beras. Kamu tinggal masak aja.""Ok, siap." Alhamdulilah, meskipun kemarin banyak ujian kini aku bisa tersenyum lega. Banyak hal yang aku dapatkan, kesabaran akan membawa kita pada kesuksesan. Jadi aku harap semua yang belum sukses bisa bersabar.****POV authorArum melirik ke arah jam yang tertempel di dinding. Jarumnya menunjukkan angka sepuluh tepat. Namun rumah masih terasa sepi. Bayu sudah pulang sedari sore tengah duduk di depan televisi bersama Ibunya. Sedangkan Agus sudah ada di kamar bersama putrinya. Sedangkan Rani, dia belum mendengar suara wanita itu."Aku nggak mau, Papa.""Jangan memban
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

Bab 36

Pembalasan Istri pelit uang sesungguhnyaBab 36"Jaga baik-baik perhiasan ku, Mbak. Cepat atau lambat dia akan kembali kepadaku!""Lambat? Kalau nanti gajian bulan depan kamu nggak bisa mengembalikan semua uangku. Berarti perhiasan itu menjadi milikku."Rani yang mendengar ucapan Arum baru saja, membuat kedua bola matanya melebar. *****Ting … Ting"Buryam … bubur ayam." Suara teriakan dari jalan itu mengalihkan perhatian Arum. Pandangan nya kini beralih ke Khaila. "Kamu mau bubur ayam?" tanya Arum. "Mau Tante, ayamnya yang banyak ya." Khaila terkekeh sembari tangannya menutup mulut. "Ok," jawab Arum sembari berjalan mengambil dua mangkok."Kamu mau beli bubur ayam, Rum?" tanya Saraswati yang keluar dari kamar dengan berpegangan tembok."Ibu mau?" Bagaimana pun Wati adalah ibu kandung Bayu. Sudah seharusnya dia menghormati wanita tua itu."Iya, Ibu mau." Arum mengangguk, lantas ia bergegas ke depan. Sudah ada beberapa tetangga yang tengah mengantri membeli bubur ayam. Ada yang me
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

Bab 37

Pembalasan istri pelit yang sesungguhnyaBab 37"Pak … pak. Saya minta kejelasan kenapa saya dipecat.""Ayo." Tidak berapa lama dua security sudah berada di ruangan itu. Menyeret Agus dengan paksa keluar ruangan. "Kamu bukan karyawan perusahaan ini lagi! Sekarang, pergilah!""Brengsek. Kenapa saya dipecat. Ini benar-benar tidak adil. Argh …." Agus menendang batu kecil yang kebetulan ada di depan kakinya. Menendangnya dengan kuat kalau mengacak rambutnya dengan kasar.****"Benar-benar nggak masuk akal!""Lho, kamu kok sudah pulang, Gus? Ini kan masih siang?" tanya Wati yang tengah duduk menonton televisi. Wanita paruh baya itu terkejut, ketika melihat Agus pulang ke rumah."Agus dipecat, Bu.""Apa?" Teriak Wati membuat Agus terkejut."Ya, Agus tiba-tiba dipecat tanpa alasan yang jelas.""Kok bisa begitu?" "Mana kutahu, Bu. Capek aku, mana Rani minta perhiasannya kembali. Pusing Agus memikirkan semuanya, Bu.""Terus Ibu bisa bantu apa? Ibu nggak ada uang, tadi saja Ibu mengambil tab
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

Bab 38

Pembalasan istri pelit yang sesungguhnyaBab 38"Kalau begitu istirahat. Kamu pasti kecapekan. Jangan lupa minum obat." "Iya, Mbak. Kalau begitu sudah dulu ya. Assalamualaikum.""Waalaikumsalam."Semakin lama Arum merasakan pusing, wanita itu berniat ke dapur mengambil minum. Dia berpikir bahwa kepusingan ya ini dikarenakan dia tidak cukup air. Namun baru saja dia berdiri, langit-langit rumah seakan ikut berputar. Perut Arum terasa tidak enak, rasanya ingin mengeluarkan apa yang ada di dalamnya. Hoek … HoekKepala Arum semakin berdenyut ketika mendengar jeritan Khaila semakin kencang.BrukHingga pada akhirnya Arum pingsan. Dia tergeletak di lantai kamarnya.****"Suami kamu dipecat, Ran."Rani diam seribu bahasa. Membuat teman kerjanya terheran-heran melihat tanggapan dari seorang istri yang mendengar suaminya dipecat. Seharusnya ada kesedihan atau bahkan ada rasa marah. Tapi berbeda dengan Rani, dia nampak biasa saja. Seperti sudah tahu pada akhirnya Agus dipecat dari pekerjaannya
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

Bab 39

Pembalasan istri pelit yang sesungguhnyaBab 39"Dahlah, Mbak. Aku capek, mau istirahat. Bye … bye!"Rani pergi menuju kamar. Sedangkan Arum berjalan tertatih-tatih menuju kamar."Dari mana saja kamu, Sayang?" tanya Bayu. Setelah melihat Arum tengah berdiri di samping meja rias."Ambil minum, Mas.""Kok nggak minta tolong Mas aja?""Nggak papa, lagian Mas keknya nyenyak banget tidurnya. Jadi nggak mau ganggu aja.****Hari ini hari Minggu, dimana semua orang libur bekerja selain Agus tentunya. Dia sudah tiga hari di rumah. Arum tengah duduk di teras menikmati secangkir teh panas. Sedangkan Bayu, menikmati kopi hitam. "Kamu ke warung jam berapa?" tanya Bayu sembari menyeruput kopi."Mungkin sebentar lagi, Mas. Banyak kerjaan di sana.""Katanya kamu nambah orang?""Iya, sih.i Alhamdulillah, warung rame.""Rum, Mas boleh tanya?" Bayu terlihat ragu mengatakannya. Namun Arum yang terlanjur mendengar, menatap manik matanya dengan seksama."Tanya aja, Mas.""Kamu kok nggak pernah lagi nabun
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more

Bab 40

Pembalasan istri pelit yang sesungguhnya.Bab 40"Kamu nggak suka?" "Aku cuma takut, nggak cukup nanti uangnya.""Kamu tenang aja, aku nggak bakalan minta tambah dari uang kamu."Hoek … Hoek."Kenapa? Kamu sakit lagi?""Napas Mas Bayu bau, tadi makan pake apa?" Arum menutup hidungnya. Wajahnya berubah menjadi pucat pasi.Hah … hah.Bayu pun spontan mengeluarkan bau mulutnya dengan kekuatan penuh pada telapak tangan. Lalu dia mencoba mencium ya."Astagfirullahaladzim, bau sekali ya. Hahaha," ucap Bayu diikuti tawa renyah.****Marni mengambil air wudhu, membasuh air dengan perlahan. Wanita tua itu menggelar sajadah berniat menunaikan sholat ashar.Doa yang ia panjatkan masih sama, minta dilapangkan kubur suaminya dan juga diampuni segala dosanya. Dan juga diberi kemudahan bagi anak-anaknya dalam segala hal. Setelah selesai menunaikan kewajiban. Dia melipat mukena dan ia letakan di atas ranjang. Di rumah sederhana itu dia hidup sendiri. Arum yang sudah bersuami, tinggal dengan suaminy
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more
PREV
123456
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status