Pembalasan istri pelit yang sesungguhnyaBab 31"Siapa dia Rum? Adik iparmu?" tanya Emak membuatku sedikit sungkan. Karena jelas, Rani tidak menunjukan sikap ramah."I-iya, Mak.""Sekarang dia tinggal di sini lagi?""I-iya Mak. Sudah ayo, keburu siang."****"Ini warungmu, Rum?" tanya Emak ketika tiba di warung. Kaki keriput itu hendak melangkah, kedua mata Emak memperhatikan sekeliling. Banyak pelanggan yang tengah membeli makanan maupun hendak membayar pesanan. "Alhamdulilah, rame.""Iya, Rum. Alhamdulilah, rame. Boleh dong Emak dan juga Mbak makan di sini?" sahut Mbak Ratih dengan tawa menggelitik."Tentu saja, boleh. Silahkan ambil sendiri, mbak. Tinggal pilih mau makan sama lauk apa? Gratis.""Itu yang paling aku suka Arum, gratis!" Mbak Ratih tertawa sembari tangannya menutup mulut."Sudah bisa ditebak.""Aku mau cari rokok dulu, ya Sayang." Kakak iparku itu memang sedikit irit bicara. Terbukti sepanjang perjalanan tidak pernah aku dapati dia mengeluarkan kata-kata."Iya, Sayan
Last Updated : 2022-10-20 Read more