All Chapters of GAIRAH DI PERTEMUAN PERTAMA: Chapter 141 - Chapter 150

Nyonya Sanjaya menatap sinis sahabatnya itu. Dia melengos lalu berjalan menuju tempat Amanda berdiri. "Aku kecewa padamu, Amanda yang kamu ceritakan buruk ternyata aslinya tidak seperti apa yang kamu karang," ucap Nyonya Sanjaya. Lalu beliau mendekati Mulan mencabut dengan kasar kain yang berada di mulutnya agar dia bisa leluasa berbicara."Aduh, Nyonya Sanjaya apa kamu juga sudah dipelet oleh wanita murahan ini?" tanya Mulan.Plak! Nyonya Wiliam menampar Mulan dengan keras di saksikan juga sahabatnya."Nyonya Wiliam apa kamu akan memaki aku yang menampar wanita rendahan ini?" tanya Nyonya Sanjaya."A-aku," jawab Nyonya Wiliam yang kemudian terdiam. Nyonya Sanjaya memandangnya sinis. Dia hanya orang bodoh yang mudah terhasut oleh Mulan yang pandai memanipulasi orang ini."Tante, kenapa diam saja melihatku ditindas seperti ini. Aku adalah calon menantu masa depanmu. Orang yang pantas mendampingi Carlos," ucap Mulan.Byur! Nyonya Sanjaya menyiram Mulan dengan air minum. Dia sangat ke

Mulan dan Nyonya Sanjaya sangat kesal dengan apa yang dilakukan Carlos. Seharusnya dia yang mendapatkan simpati dan perhatian dari Carlos, bukan Amanda."Carlos, apa-apaan ini. Dia sudah menyiksa Mulan di depan orang banyak dan mempermalukan mamamu, kenapa harus dia yang kamu bela?" tanya Nyonya Wiliam."Lihatlah dia mengikat tanganku juga tadi menyumpal mulutku dengan kain. kenapa harus aku menderita sedangkan dia mendapatkan perhatian khusus darimu?" tanya Mulan.Carlos menatap mama dan Mulan secara bersamaan dengan tatapan seolah ingin membunuh. Dia sangat kesal dengan orang yang penuh dengan drama seperti mereka ini. Bisanya membalikkan fakta padahal mereka sendiri yang salah."Apakah kalian semua ada yang bisa memberi kesaksian padaku kalau Amanda bersalah?" tanya Carlos."Aku yang akan memberi kesaksian. Oh iya kalian semua katakan yang jujur apa yang kalian lihat. Aku berada di samping kalian!" tegas Nyonya Sanjaya.Semua orang yang ada mengatakan apa yang terjadi. Amanda hanya

Dihadapan banyak orang, Mulan ingin tahu jawaban Carlos ingin menikah dengan siapa. Apakah dia akan membangkang dan tetap memilih Amanda."Carlos, cepat katakan siapa yang akan kamu nikahi?" tanya Mulan."Amanda," jawabnya singkat."Aku akan menikah dengan Amanda," imbuhnya.Carlos tersenyum lebar wajahnya tampak bahagia saat menyebut akan menikah dengan Amanda. Memang itu yang dia inginkan hidup bahagia dengan Amanda. Dia sengaja mengatakan jawabannya secara lantang agar semua orang tahu dia sangat mencintai Amanda."Amanda apa kamu bersedia menikah denganku?" tanya Carlos."Aku bersedia. Tapi kalau ada seseorang yang mencoba membunuhku bagaimana karena aku akan menjadi istrimu?" jawab Amanda."Tenang saja, semua itu tak akan pernah terjadi, aku sendiri yang akan membuat perhitungan dengan orang yang ingin mencelakaimu," ucap Carlos.Amanda mengangguk pelan, dia tampak malu-malu dihadapan semua orang yang menyaksikan drama hari ini. Akan menjadi seorang istri dari pemilik perusahaan

Carlos menggelengkan kepalanya. Dia tetap ingin Amanda segera istirahat. Kalau nanti dia kecapean dan sakit mungkin Carlos akan menyalahkan dirinya sendiri."Tidak, ayo istirahat sebentar lagi stand akan tutup," ucap Carlos."Besok adalah hari terakhir pameran, pasti akan lebih rame 'kan?" tanya Amanda."Besok kamu tidak usah datang. Iatirahatlah dirumah saja. Aku akan menambah karyawan di stand," jawab Carlos.Amanda mengangguk saja. Tak ada gunanya berdebat toh dia akan kalah. Dia membututi Carlos dari belakang menuju ruang istirahat. Baru menyandarkan punggung di kursi dia sudah memejamkan matanya dan terlelap."Dia terlihat lucu saat tidur seperti ini," ucap Carlos sambil menyelimuti Amanda dengan mantelnya.Carlos beristirahat disamping Amanda. Lama kelamaan dia ikut tertidur. Malam semakin larut, petugas stand sudah berbenah menutup stand. Salah satu dari mereka membangunkan Carlos dan Amanda."Sudah jam berapa sekarang?" tanya Carlos."Jam sebelas malam pak," jawab karyawannya.

Laila melirik Carlos yang sedang berdiri disamping Amanda. Dia terlihat tersenyum menatap semua karyawannya. "Karena kalian sudah mau bekerja membantuku mengumpulkan pundi-pundi kekayaan, aku mengijinkan Amanda membantu kalian menjaga kasir sebentar. Makanlah dengan tenang," jawab Carlos. "Bos, kamu sangat baik sekali. Aku semakin betah kerja di perusahaanmu, sudah nyonya bosnya gemar memasak untuk kami, bosnya juga mau membaur dengan karyawan kecil seperti kami, terima kasih banyak ya bos," puji Laila. Carlos menertawakan Laila yang semenjak lulus sekolah sudah bekerja untuknya. Dulu dia adalah seorang gadis kecil yang lugu sekarang dia sudah menjelma sebagai wanita kantoran yang modis. Walau sering menonton drakor saat bekerja tapi dia selalu menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Carlos. "Hais, dasar Laila, mulutnya memang sangat manis kalau ada maunya. Amanda aku akan menemanimu di sini," ucap Carlos yang duduk di sebelah Amanda."Dia anak yang manis loh, apa kamu juga akan m