Nesa melingkarkan tangannya di lengan Edgar. Menarik napas panjang, lalu menghembuskannya perlahan sembari menampilkan senyum cerah.Butuh sekitar satu jam lebih untuk bersiap, tadi. Hasilnya tentu luar biasa, itulah kenapa Edgar selalu memilih Indra untuk mengurusi hal-hal seperti itu."Selamat malam Pak Edgar, dan Bu Vanesa!" sudah pasti, saat baru menginjakkan kaki saja langsung ada yang menyapa."Selamat malam Pak Erik," jawab Edgar lalu membalas uluran tangan lelaki itu, Nesa juga melakukan hal yang sama.Basa-basi biasa yang dilakukan oleh mereka setelahnya.Sebenarnya sudah sangat sering Nesa menghadiri acara semacam ini, tetapi Nesa tidak pernah merasa se-excited seperti hari ini. Pelukannya di lengan Edgar yang biasanya terasa canggung, hari ini terasa menyenangkan."Bu Vanes, apa kabar! Aduh cerah banget nih mukanya," sapa Tika—sekretaris Pak Haerul. Perempuan yang membuat Nesa mengetahui jika ada undangan pernikahan dari putrinya."Kabar baik, Bu. Bu Tika apa kabar, kalian
Last Updated : 2024-03-10 Read more