Rini, gadis itu bahkan sampai melukai dirinya sendiri karena tidak sanggup berada di posisinya sekarang. Lalu aku menambah perih lukanya dengan makianku padanya. Namun sisi lain hatiku masih memendam amarah. Wajar saja aku marah, wajar saja aku memaki. Suamiku menikahinya, apapun alasannya aku tetap tersakiti, sangat tersakiti. Kutarik tubuhku menjauh dari mas Andri ketika sisi amarahku kembali menguasai. Mas Andri menatapku sayu."Maafkan Mas, Sayang. Mas bahkan tidak tau apa kata maaf bisa mengobati luka yang sudah Mas torehkan. Sungguh, Mas tidak pernah berniat bahkan tidak pernah terlintas dalam pikiran untuk menduakanmu. Katakan apa yang harus Mas lakukan agar kita kembali seperi dulu lagi. Mas bahkan belum menyentuh Rini," ucapnya. Aku menatap matanya, tidak ada kebohongan di sana, hanya ada binar kesedihan.“Mas hanya sebatas menyentuh dan memegang tangannya, itu karena dia juga rapuh, Dik. Dia sendirian tak ada tempat mengadu. Rini sungguh menghormati dan menyayangimu, Dik. Di
Last Updated : 2022-10-07 Read more