Sebuah cangkir kosong nampak masih bertengger dimeja seorang pria berparas rupawan. Terlihat begitu rapih dengan dasi bergelayut diantara kerah baju. Bersandar dagu sembari termenung menatap sang pujaan hati yang masih berkutat dengan pekerjaannya sebagai gadis waiters."Dim, sudah lama?" sapa seorang pria pemilik cafe kehadirannya tidak disadari."Setengah jam yang lalu, Om," jawab Dimas sembari menegakkan badan. Pandangannya kembali memburu keberadaan si gadis. Membuat Roy tertawa ringan."Dia masih disana, nggak bakalan hilang," Dimas membuang nafas sembari meregangkan otot-ototnya. "Kejadian yang Dewi alami akhir-akhir ini membuat aku khawatir, Om.""Sebagai sesama pria, Om bisa mengerti kekhawatiran kamu, Dim. Tapi kamu tenang saja, Erin sudah tidak lagi bekerja disini." "Baguslah, Om. Minta ijin boleh nggak, Om? Aku sama Dewi ada perlu sebentar," "Oh, silahkan, Dim. Langsung pulang juga nggak papa. Dia bekerja terlalu keras hari ini." ucap Roy dengan gamblang. "Hehe, nggak en
Last Updated : 2023-02-18 Read more