Home / Romansa / I Hate You, I Love You / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of I Hate You, I Love You: Chapter 71 - Chapter 80

101 Chapters

Reva Hamil Anak Siapa?

Rendi berada di dalam mobilnya bersama supir pribadinya. Ia sangat marah, kesal, benci telah tertipu dengan semua perkataan Reva. Hatinya terasa sakit karena tidak pernah menyangka kalau Reva telah mengkhianati Anaknya. Selama ini ia mengira kalau Reva adalah korban, tapi ternyata tersangka dengan segala tipu muslihat yang dilakukan .Mobil yang dikendarai supirnya menuju ke rumah keluarga Wijaya, ia melihat rumah tersebut walau sudah pernah ke sana, tapi sekarang berbeda. Ia memperhatikan setiap detail rumah tersebut, banyak kamera cctv dan penjagaan seperti rumahnya. Tapi ia berpikir untuk apa penjagaan ketat yang dilengkapi kamera pengawas kalau menjaga seorang anak kecil berusia 6 tahun saja tidak bisa.“Rumah mewah, harta berlimpah, tapi semua yang ku miliki tak sebanding dengan meninggalnya cucuku," ujarnya dengan menyesal. Ia pun teringat malam - malam terakhir saat bersama Felicia dengan mata berkaca - kaca. "Seandainya Rey tidak segera memberitahukan tentang kelakuan Reva, p
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Rendi Terlibat?

Reynar sangat terkejut melihat bpkb mobil bernama Rendi Adiwangsa dan seorang pria yang ia percayai di foto tersebut, ia sama sekali tak menyangka orang yang sangat ia kenal pelaku dibalik kematian Felicia. "Jadi dia dalang dibalik kematian Feli," ucap Reynar dengan sangat marah. “Rey...." "Kenapa aku begitu bodoh tak menyadari orang yang sudah bertahun - tahun bekerja di keluargaku ternyata pembunuhnya, Rudi, asisten pribadi Papaku sendiri.” “Rey, begini kita tidak pernah tahu siapa kawan dan lawan. Seperti kejadian ini jika bukan aku tak menyadari keanehan dibalik kematian Feli tentu kamu tak akan tahu siapa pelakunya. Aku yakin Rudi tidak bekerja sendiri atau bisa saja ada yang menyuruhnya. Kalau melihat nama pemilik mobil ini Rendi Adiwangsa, aku yakin ini semua ada hubungannya dengan Om Rendi.” “Apa maksudmu? Papaku terlibat? Apa Papaku orang yang menyuruh Rudi membunuh Feli? Itu ga mungkin Yud. Papa sangat menyayangi Feli.” Yudi tidak mampu berkata-kata lagi. Semua t
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Indra Pembunuhnya?

Semuanya terasa begitu tak ada jalan lagi. Reynar sampai kebingungan harus bertanya pada siapa tentang kasus kematian Felicia. Tersangka utama malah sudah meninggal dengan mengenaskan pihak kepolisian juga sedang mencari siapa pembunuh Rudi dan keluarganya. Yudi sangat kesal. Pasti kematian Rudi bukan kematian biasa ada yang melatarbelakangi atau ada yang menyuruh orang untuk membunuhnya. Rudi merupakan saksi kunci kematian Felicia, tak mungkin kalau Rudi yang membunuh Felicia pasti ada yang melakukannya. “Sabar Rey. Aku akan mencari tahu semuanya, di sekitar perumahan ini pasti ada cctv yang bisa mencari tahu siapa pelakunya,” ucap Yudi optimis. “Iya. Ini semua pasti saling berhubungan. Aku yakin ada orang yang mengetahui kalau kita sudah mendapatkan bukti jeep hitam dan mencurigai Rudi berkomplotan dengan seseorang dan seseorang takut kedoknya akan terbongkar dan membunuhnya, tapi seakan - akan dibuat seperti kasus perampokan,” ujar Reynar dengan wajah sangat serius. “Aku ga men
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Membalaskan Dendam

Wandi merasa ini perbuatan orang yang dikenalnya, ia pun langsung menatap Indra. Indra hanya diam dengan wajah datar seakan tidak ada masalah apapun. “Apa kamu yang melakukannya Indra?” tanya Wandi. “Iya Tuan,” jawab Indra. “Kenapa? Apa keluarga Adiwangsa mengetahui kalau Rudi menjadi kaki tanganmu.” “Iya.” “Dari mana kamu dapat informasinya? Hebat sekali kamu sekarang ya.” “Saya juga punya orang dalam di sana Tuan yang bisa dengan mudah dimanfaatkan.” “Siapa?” “Biarlah menjadi rahasia saya Tuan.” Plak! Wandi mengayunkan tangannya menampar pipi Indra lagi. Kali ini sudah tidak ada rasa sakit yang dirasakan Indra. “Kamu memang ga punya otak Indra! Kenapa kamu malah menuruti keinginan Reva untuk membunuh Felicia?” teriak Wandi sangat marah. “Karena saya mencintai Reva, Tuan.” “Cinta? Kamu bilang cinta, kamu ga pantas mendapatkan cinta goblok! Kamu cuman sampah tak sebanding dengan putriku. Cintamu itu cuman sampah comberan, bodoh!” Indra tidak dapat lagi menjawab perkataan
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Membalaskan Dendam -2

Indra sangat sedih Reva meninggal di depan matanya. Hidupnya seakan hancur, ia benar - benar mencintai Reva lebih dari apapun di dunia ini. Setelah beberapa saat ia menenangkan diri di hotel bersama Bram, ia memutuskan untuk melakukan balas dendam pada Wandi Wijaya. Akan tetapi, tidak mungkin ia melakukan semuanya sendiri. “Mau ke mana Ndra?” tanya Bram. “Aku mau melakukan sesuatu,” ucap Indra penuh dengan keyakinan. “Kamu mau melakukan apa? Jangan berbuat hal yang merugikanmu. Jangan kamu berpikir untuk mengakhiri hidupmu sendiri dengan bunuh diri. Itu tindakan yang sangat bodoh Indra.” “Aku tidak akan melakukan hal bodoh seperti itu sebelum aku mati. Aku akan membalas setiap perbuatan orang yang telah membuat hidupku hancur dan membuat hidup wanita yang sangat aku cintai menjadi seperti ini.” Bram tidak dapat lagi mencegah Indra yang sepertinya memiliki suatu rencana balas dendam. Kekuatan dan kekuasaan Wandi Wijaya melebihi kekuatannya yang hanyalah seorang pesuruh biasa. Tak
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Kerjasama

Indra tersenyum licik. Entah kenapa ia merasa senang melihat Yudi dan Reynar menjadi penasaran, terutama ke Reynar. Ia sangat marah pada laki - laki tersebut yang telah menyia-nyiakan Reva hanya demi seorang wanita yang tidak ada artinya seperti, Alana. “Lalu bagaimana?” tanya Yudi menahan amarahnya. Bagaimana ia tak marah kalau Indra sengaja mengulur - ulur waktu. “Sabar sedikit dong Tuan Yudi,” ucap Indra dengan semeringai di wajahnya. Reynar yang ada dibalik layar telepon genggam hanya bisa menggeram marah. Ingin sekali ia menghajar Indra agar pria sialan tersebut mati mengenaskan di tangannya. “Jangan menatapku seperti itu Tuan Yudi, baiklah aku akan menceritakannya.” Indra berkata dengan raut wajah serius. FlashbackSebulan sebelum kejadianReva kembali ke apartemennya dengan raut wajah kesal. Indra yang berada di apartemen Reva menatapnya heran, seharusnya Reva sumringah baru saja pulang berkencan dengan tunangannya, Reynar, tapi mengapa wajah Reva malah sangat kesal. “Das
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Kerjasama -2

Indra memegang pipinya yang terasa sakit saat pukulan Yudi mengenai wajahnya, tapi ia menyunggingkan bibirnya menatap Yudi dengan sinis. “Apa kamu lihat - lihat aku seperti itu! Kamu memang pantas mendapatkan pukulan ini bahkan lebih parah pun kamu pantas,” ucap Yudi menatap Indra tajam. “Kalian hanya orang - orang bodoh. Kalau ga dari saya kalian ga akan pernah tahu Felicia mati karena siapa dan kenapa, hahaha.” Indra tertawa mengejek Yudi. Reynar yang berada di ruangan berbeda mengamuk marah. Ia mencoba keluar dari ruangan yang mengurungnya, tapi gagal. Keinginannya untuk menghajar Indra sudah tak terbendung lagi. Yudi langsung mematikan video call dengan Reynar. Ia tahu Reynar pasti akan semakin marah jika mendengar perkataan Indra yang merasa tidak bersalah atas kematian Felicia dan Reina. “Jadi, apa yang akan kalian lakukan? Mau menjebloskan saya ke penjara atau malah mau membunuh saya?” tanya Indra. “Kalau langsung membunuhmu, aku rasa itu terlalu mudah. Lebih baik menyiks
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Kenangan Reva

Indra kembali ke rumahnya. Ia sangat sedih Reva sudah tidak ada lagi di sisinya dan menangis sendirian di dalam kamarnya. Semua kenangan - kenangannya bersama Reva masih terekam jelas di dalam benaknya. Meskipun, Reva terlihat kasar, tutur bahasanya kurang baik, ketus, keras kepala, egois, suka semaunya sendiri, tapi sebenarnya hanya Reva lah yang selalu bersamanya. Ia mengingat semua kenangan indahnya bersama Reva. Masih dalam ingatannya waktu dulu masih remaja Reva memberikannya makan dan minum saat ia dikurung di gudang bawah tanah oleh Wandi. Reva secara diam - diam menyisihkan roti untuknya dan membawakannya minum. Ia didik sangat keras oleh Wandi dan jika melakukan sedikit saja kesalahan Wandi tidak segan - segan untuk memberikannya hukuman yang tak biasa. “Reva…” Air mata Indra kembali menetes di pipinya. Netranya mengabur karena air mata menggenang di pelupuk matanya. Ia seakan melihat ada Reva di depannya sedang tersenyum menatapnya. “Kenapa kamu pergi begitu saja dengan
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Menyerahkan Diri

Indra tanpa rasa takut menyeret mayat Wandi masuk ke dalam kantor polisi. Kedatangan Indra ke kantor polisi membuat suasana menjadi sangat heboh dan Indra segera di interogasi pihak kepolisian tentang kronologi meninggalnya Felicia. Dengan detail dan serta dilengkapi bukti - bukti yang di bawa Indra membuat polisi jadi mempercayai ucapannya. Usadani, polisi yang dulu mengurus kasus Alana tidak terlalu terkejut kalau kematian Felicia ada pihak - pihak lain yang ikut terlibat. Yudi kembali ke rumahnya. Saat ia pulang Julia datang menghampirinya dengan wajah sumringah. Melihat senyum Julia membuat rasa lelah Yudi seakan sirna, gadis manis berkulit putih tersebut malah seperti istri yang menyambut suaminya pulang. “Om… ke mana aja sih Om kok ga pulang - pulang,” ucap Julia penasaran. “Ke mana yaa… hmm, kamu mau nya aku ke mana?” Yudi balik bertanya ke Julia. “Aduh, kebiasaan deh si Om. Bukannya dapat jawaban malah balik bertanya. Ga asyik kali Om.” Julia memajukan bibirnya. Dengan ge
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more

Menjemput Alana

Kebahagiaan bukan suatu hal yang mustahil jika Tuhan sudah berkehendak. Seperti hubungan Reynar dan Alana. Hubungan mereka berawal dari kesalahpahaman membuat mereka bertemu dan saling jatuh cinta. Reynar memutuskan untuk menjemput Alana dengan private jet-nya dan membawanya langsung ke kantor polisi. Yudi sudah menghubungi kenalannya salah satu pejabat yang berpengaruh di sana untuk membantu kasus Alana. Sedangkan, Alana sedang bersiap - siap untuk segera kembali ke Jakarta dibantu oleh Nina. Ada perasaan khawatir ia harus kembali ke kantor polisi. Nina mengetahui kalau Alana takut untuk ke kantor polisi. “Lan, kamu baik - baik aja?” tanya Nina. Alana menghela napasnya. “Aku…” “Ga apa - apa kalau kamu merasa khawatir. Aku ngerti, terkadang tidak semua hal bisa kamu kuasai sendiri, tapi percayalah akan ada bahagia di akhir nanti.” Nina mencoba untuk menyemangati Alana. “Iya Nin. Aku gelisah dan khawatir kalau harus ke kantor polisi sendirian.” “Aku yakin kok Lan kalau Tuan Rey
last updateLast Updated : 2022-10-30
Read more
PREV
1
...
67891011
DMCA.com Protection Status