Alexander melangkah menuju kastil di mana orang tuanya tinggal. Setelah pergi untuk waktu yang cukup lama, ia merasa seperti orang asing. Kastil itu tak ada yang berubah sama sekali, bangunan itu masih berdiri kokoh sama seperti yang ia lihat terakhir kalinya. Alex mengingat kembali masa kecilnya, memorinya kembali ke masa yang baginya tak terlupakan. Penuh keceriaan, dan juga banyak cinta. Meskipun tetap ada air mata di masa-masa itu, namun Alex kecil tumbuh dengan penuh kasih sayang dari ibunya, dan juga kedua ayahnya. Dua bersaudara Noel, Jacob dan Daniel. Alex sampai di ujung pintu, ia melihat sosok wanita setengah baya yang masih terlihat cantik di usianya yang tak lagi muda. “Mom...” “Putraku Alexander,” wanita yang tak lain adalah Lucy itu mengulas senyumnya yang keibuan menyambut sang putra yang sudah lama tak ditemuinya. Ibu dan anak itu pun berpelukan untuk waktu yang cukup lama, melepaskan rasa rindu. “Mom, bangga padamu, Nak. Ayahmu juga sangat bangga dengan prestasi y
Last Updated : 2023-04-20 Read more