Semua Bab Kau Campakkan Aku, Kutemukan Penggantimu : Bab 61 - Bab 70

101 Bab

Bab 61 POV GALIH

Aku sedang sibuk dengan pekerjaanku saat salah satu karyawan naik ke atas dan mengatakan jika ada seseorang yang mencari Safa. Siapa dia sepertinya dia orang yang mengenal Safa, tapi sudah lama tidak berhubungan dengan kami. Buktinya dia tidak tahu jika aku dan wanita itu sudah berpisah lama."Laki-laki atau perempuan Mbak?" tanyaku pada karyawan wanita itu."Seorang perempuan?" jawabnya."Ya sudah suruh langsung ke sini saja ya."Tak lama setelah kepergian karyawanku tersebut datanglah seorang wanita yang sepertinya familiar wajahnya, beberapa tahun lalu dia sempat bolak-balik ke tempat ini untuk mengambil pakaian dan menjualnya kembali. Kalau tidak salah ingat dia bekerja sama dengan Safa saat itu."Ada apa mencari Safa, mbak? ada yang bisa saya bantu? Maaf dengan mbak siapa?" Aku langsung bertanya panjang lebar padanya begitu dia ada di hadapanku. "Ada sedikit keperluan Pak, dulu saya pernah jualan baju-baju milik mbak Safa. Tapi sudah lama vakum dan sekarang ingin melakukannya la
Baca selengkapnya

Bab 62

POV GALIHHubunganku dengan Lili semakin dekat setelah aku bercerita tentang masa laluku bersama Safa maupun Dania. Sebagai laki-laki aku merasa jika Lili memiliki perasaan tertarik padaku. Namun dia adalah wanita yang bisa menjaga diri sehingga dia tidak serta-merta mengungkapkan perasaannya lewat kata-kata ataupun menggodaku. Wanita itu hanya lebih intens memberi perhatian perhatian padaku. Kadangkala dia tidak canggung untuk turun ke dapurku dan membuatkan masakan untukku tentu saja setelah dia meminta izin padaku terlebih dahulu. Usahaku juga perlahan-lahan mulai menampakkan progres yang sangat baik. Seperti pengganti Safa, wanita itu membantu usahaku semakin pesat kemajuannya. Setiap harinya marketplace milikku yang dia kelola mampu menjual puluhan baju bahkan pernah hingga hampir 100 buah sehari. Lili berjualan di marketplace tersebut, juga melayani pembelian grosir dan tidak mengambil keuntungan lagi. Dia bilang karena sudah mendapatkan gaji dari admin jadi wanita itu memutu
Baca selengkapnya

Liburan

POV SafaWaktu bergulir dengan sangat cepat, tidak terasa usia Albirru sudah menginjak dua tahun, sedangkan pernikahanku dengan mas Abi hampir berjalan empat tahun. Empat tahun yang penuh dengan kebahagiaan, empat tahun yang selalu dihiasi oleh senyuman. Hal-hal kecil yang menjadi sandungan tentu saja ada seperti kecemburuan Qia pada adiknya, tentu saja itu adalah hal yang wajar. Namun lambat laun gadis kecil itu mau mengerti juga. Saat ini, Qia sudah berada di kelas tiga sekolah dasar. Seiring bertambahnya usia, putri sambungku itu juga semakin dewasa dan mengerti. Pagi yang cerah ini, kami berempat bersiap-siap untuk pergi liburan. Tepat dimana anak-anak libur setelah semesteran, begitu juga Mas Abi. Kalau aku, kapanpun mau libur biasa saja.Mas Abi, mengajak kami ke tempat dimana dulu aku dan dia staycation. Tempat yang akan kami datangi bersama anak-anak, dan kali ini kami benar-benar akan kesana. Qia dan Albi duduk di kursi penumpang belakang, putra kecilku itu duduk dengan m
Baca selengkapnya

Sebuah Rencana

"Mbak Safa disini juga ternyata," ucap Lili menyalamiku dan memelukku. Wanita itu selalu ceria dan menyapa dengan hangat saat bertemu denganku. "Kamu juga ternyata disini?" balasku sambil tersenyum"Ini pasti si jagoan, Albirru, ya." Lili berkata sambil mencubit gemas pipi putraku. "Apa kabar kalian?" tanya mas Galih menatap kearah suamiku. "Baik," jawab mas Abi pendek. Nampak suasana sedikit canggung diantara kami. Hanya Lili yang tidak pernah bersikap canggung. "Mau berenang?" tanya mas Abi pada mas Galih. "Tidak, nggak bawa baju ganti. Tadi memang tidak berniat untuk berenang tapi pas istriku melihat kalian jadi malah kesini," jawab Mas Galih. "Kamu main air saja dulu sama si kecil ini, mas. Aku ingin ngobrol sama mbak Safa. Boleh kan?" tanya Lili pada sang suami. "Baiklah," sahut Mas Galih mengalah. Kedua pria itu lantas pergi ke arah kolam renang bersama Qia dan Albi. Sedangkan aku dan Lili memilih duduk di kursi yang tersedia di tempat itu. Kami memilih kursi yang ada
Baca selengkapnya

POV GALIH

Kehidupanku perlahan berubah menjadi lebih baik setelah menikah dengan Lili, wanita itu Seperti pembuka rezeki buatku. Perlahan namun pasti, usaha kami makin berkembang lagi seperti dulu. Aku mulai bisa mengumpulkan uang untuk membeli rumah mungil, setidaknya agar wanitaku itu hidup lebih nyaman di rumah yang terpisah dengan tempat usaha. Awalnya dia mengusulkan untuk membeli lagi rumahku yang dulu, namun disana banyak kenangan dengan ketiga wanita yang pernah ada di hatiku, Ibu, Safa dan Dania. Jika itu kenangan tentang ibu, aku tidak masalah, namun untuk Dania dan Safa, mereka adalah masa lalu yang tidak ingin terus aku kenang. Yang satu wanita yang aku sakiti, dan satunya lagi wanita yang menyakitiku. Hingga kini, kami belum juga memiliki buah hati, namun Lili tidak pernah mempermasalahkan hal itu. Dia tahu aku yang punya kekurangan, namun tak pernah sekalipun membahasnya. Setelah memiliki rumah, aku berkeinginan untuk membelikan mobil untuknya. Meskipun dia jarang berpergian, n
Baca selengkapnya

Pertemuan

POV GALIHPagi hari saat kami hendak berjalan-jalan menikmati fasilitas disekitar hotel, tidak sengaja kami melihat Safa beserta suami dan anak-anaknya. Sebenarnya aku ingin menghindari mereka, namun Lili malah mengajakku untuk bertemu dengan mereka. Lili selalu nyaman bersama dengan Safa meskipun dia adalah mantan istriku, bahkan mereka menjalin kerjasama. Aku tidak terkejut dengan hal itu, sejak awal mereka memang sudah dekat dan Safa bukanlah orang yang pantas untuk dihindari. Rasa canggung awalannya memang menghampiri diriku, bagaimana dulu sikapku pada mereka tentu saja memicu hal tersebut. Safa nampak bahagia dengan suaminya, seorang anak laki-laki berada diantara mereka. Akhirnya Safa membuktikannya jika dia bukanlah wanita yang tidak bisa memiliki buah hati. Anak laki-laki itu lincah dan tampan, aku tidak iri pada kebahagiaan mantan isteriku itu. Aku ikut bahagia atas kebahagiaannya, wanita itu pantas mendapatkannya. Kebahagiaan yang tak pernah didapatkan saat bersamaku.Li
Baca selengkapnya

Bertemu Mantan Istri Suamiku

POV LiliLangkahku terhenti saat ada seorang memanggilku, aku berhenti di koridor menuju toilet wanita. Beberapa saat yang lalu aku baru saja keluar dari tempat itu untuk menuntaskan hajatku. Suasana disini yang cukup dingin membuatku ingin ke toilet begitu selesai makan malam bersama dengan Mas Galih dan Mbak Safa. Keduanya bertemu untuk saling membuka hati dan meminta maaf serta memaafkan. Apa yang terjadi dimasa lalu antara mereka adalah hal yang besar, banyak orang diluar sana yang pasti tidak akan bisa memaafkan perbuatan yang seperti dilakukan oleh Mas Galih, suamiku saat ini. Mungkin memaafkan bisa, tapi melupakan tentu akan sangat sulit. Meskipun begitu, Mbak Safa berkenan untuk bertemu kami, bersedia menjadi temanku, itu sungguh luar biasa. "Iya, ada apa?" sahutku malas. Wanita itu, wanita yang sudah menjadi penghancur mahligai rumah tangga Mbak Safa dan Mas Galih dulu. Lalu meninggalkan suaminya begitu saja saat dalam keadaan terpuruk, memang dia hanya ingin enaknya saja
Baca selengkapnya

Mungkinkah Kabar Baik

POV GALIH____&&____"Tauge lagi?" gumamku dalam hati. Aku menatap nanar kearah sayuran yang terbuat dari kecambah kacang hijau yang terhidang di meja makan, malam ini. Kali ini, Lili membuat oseng-oseng toge dicampur dengan wortel. Sudah hampir dua minggu ini, sayuran satu itu selalu terhidang di meja seakan-akan seperti menu utama. Kadang di campur dengan tahu, kadang kacang panjang, kadang teri, kadang udang, bahkan di sup. Selama itu juga aku tidak menanyakan apapun, memakan semua yang terhidang di atas meja makan dengan tenang karena memang masakan istriku itu selalu terasa nikmat dilidahku. Namun lama-kelamaan aku mulai bertanya-tanya dengan hal ini. Kenapa sayur dengan ekor panjang itu selalu saja ada diantara makanan kami. Dengan cekatan, Lili menyendok nasi kedalam piring, kemudian memberikan ikan bawal bakar dan oseng tauge tersebut kedalam piring yang sama lalu menyerahkan padaku. "Kenapa mas?" tanyanya padaku, mungkin dia merasa sejak tadi aku memperhatikannya. "Kena
Baca selengkapnya

Obrolan Dua Wanita

POV SafaBeberapa bulan setelah pertemuanku dengan Mantan suamiku dan Lili yang terjadi secara tidak sengaja di hotel saat kami berlibur dengan anak-anak, membuat hubunganku dengan istri mantan suamiku itu kian dekat saja. Kerjasama kami berjalan dengan lancar, bahkan sekarang aku mempekerjakan karyawan khusus untuk menerima pesanan dari toko onlinenya Lili dan juga karyawan khusus packing. Itu kami lakukan agar proses pengiriman berlangsung secara cepat, bukankah ketepatan waktu pengiriman akan membuat pelanggan jauh lebih puas. Jadi Lili yang memasarkan sedangkan bagian karyawanku yang menyediakan. Komunikasi secara online tentu saja wajib berjalan dengan lancar. Sebenarnya bisa saja aku membuka toko online sendiri, tapi sepertinya akan kewalahan menghandle segalanya. Cukuplah memiliki toko di pusat grosir dan menerima pesanan dari pelanggan saja, aku harus membagi waktu untuk kedua buah hati dan juga suamiku. Lagipula, Mas Abi memberikan nafkah lebih dari cukup. Semua yang 'kul
Baca selengkapnya

Kehamilan Lili

Perjalanan kami menuju rumah sakit tempat dimana aku periksa dan melahirkan Albi berjalan tanpa hambatan. Aku sendiri yang menyetir mobilnya. Antusiasme yang ada dalam diriku, itu karena tahu bagaimana perjuangan dan usaha Lili untuk memiliki buah hati. Berharap kali ini keinginannya akan menjadi kenyataan. Setelah cukup lama menunggu antrian, akhirnya nama Lili di panggil juga. "Aku masuk sendiri saja ya, mbak. Mbak Safa tunggu saja disini," pintanya sambil tersenyum padaku. Aku mengangguk mengiyakan, itu hak Lili untuk menolakku menemaninya. Harusnya suaminya yang menemani, tapi malah aku yang memaksanya untuk periksa sekarang juga. Sesaat setelah wanita itu masuk ke ruang praktek dokter, aku berinisiatif untuk menelpon Mas Abi. Tadi tidak sempat pamit dan langsung saja berangkat. Beberapa waktu menunggu, akhirnya panggilan telponku diangkat juga oleh Mas Abi. "Mas, aku sedang berada di rumah sakit," ucapku setelah sebelumnya mengucap salam. "Kenapa, kamu sakit?" tanyanya deng
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
11
DMCA.com Protection Status